CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

ChiFest 2025 di Universitas Ma Chung: Rayakan Budaya, Jahit Luka Sejarah

by Humas Universitas Ma Chung / 14 June 2025 / Published in Machung

Muhammad Afnani Alifian | 14 Juni 2025 | 14:03

Malang (beritajatim.com) – Chinese Indonesian Festival (ChiFest) 2025 siap digelar di Open Theater Universitas Ma Chung, Malang, pada 26–27 Juli mendatang. Festival ini menjadi rebranding dari Festival Kampung Pecinan yang rutin digelar sebelumnya, dan kali ini mengusung semangat lebih besar: menjadi ruang temu lintas budaya sekaligus simbol rekonsiliasi.

Ketua Pelaksana ChiFest 2025, Erica Adriana, SE., MM., menyatakan bahwa ChiFest bukan sekadar perayaan kampus, melainkan panggung inklusif yang dirancang untuk memperkuat persahabatan lintas etnis.

“Namanya sejarah nggak bisa diubah. Tapi harapannya, dengan adanya acara seperti ini, perbedaan itu semakin berkurang. Orang bisa semakin memahami, dan persahabatan bisa lebih dikuatkan,” ujar Erica saat Media Gathering, ditulis Sabtu (14/6/2025).

ChiFest akan melibatkan lebih dari 50 sponsor dan 30 tenant food bazaar. Panitia menargetkan 15.000 pengunjung selama dua hari acara yang berlangsung dari pukul 10.00 hingga 21.00 WIB. Semua rangkaian acara dibuka gratis untuk umum, kecuali konser utama yang menghadirkan HiVi! dan beberapa musisi lainnya.

Festival ini terbagi dalam tiga lini utama. Pertama, The X: Tionghoa Art & Culture Expo, yang menampilkan karya seni lukis dan fotografi dari seniman Tionghoa, serta pertunjukan budaya seperti Barongsai, storytelling Mandarin, lomba video pendek, edukasi akupuntur, hingga fashion show.

“Kita ingin menunjukkan bahwa budaya Tionghoa bukan barang asing, bukan milik satu etnis saja. Ia bagian dari Indonesia juga,” kata Erica.

Lini kedua adalah Asian Music and Custom Festival, menampilkan konser musik lintas genre dari Indonesia dan Asia. HiVi! menjadi bintang utama, didukung DJ Norebang, penampilan band mahasiswa, idol group, hingga parade kostum Asia dari komunitas Jepang dan Korea.

“Pengunjung boleh datang dengan kostum Asia favorit mereka. Kami ingin festival ini jadi selebrasi multikultural,” imbuh Erica.

Sementara itu, ChiFood Bazaar menghadirkan lebih dari 70 stan kuliner dari berbagai negara Asia. Panitia menyediakan zona halal dan non-halal untuk kenyamanan pengunjung.

Tiket konser utama dibanderol Rp120.000 untuk early bird, Rp150.000 saat pre-sale, dan Rp175.000 untuk pembelian di lokasi. Erica mengingatkan pengunjung untuk segera mendapatkan tiket karena penjualannya sudah tinggi.

Rektor Universitas Ma Chung, Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc., menegaskan bahwa ChiFest adalah bagian dari misi kampus dalam merawat keberagaman.

“Universitas Ma Chung didirikan oleh komunitas Tionghoa. Tapi sejak awal, visi kami adalah untuk semua. ChiFest adalah bentuk nyata bahwa budaya Tionghoa adalah bagian dari Indonesia, bukan di luar darinya,” ujarnya.

ChiFest 2025 dirancang bukan hanya sebagai event tahunan, tapi sebagai ikon budaya nasional. Rebranding ini bertujuan agar lebih mudah diingat, terbuka terhadap kolaborasi, dan menggaet lebih banyak komunitas lintas etnis.

“Kami ingin ChiFest dikenal publik sebagai ruang belajar lintas budaya. Ada edukasi, ada ekspresi seni, dan ada nilai sosial. Kita tidak sekadar menampilkan budaya, tapi juga menjembatani,” tambah Erica.

Menurut Erica, Indonesia tidak hanya punya memori yang baik terhadap etnis Tionghoa, tapi juga menyimpan luka sejarah. ChiFest mencoba hadir untuk menyapa masa lalu, bukan menghindarinya, dan membangun masa depan dengan pemahaman dan empati.

“Kalau kita bisa memahami satu sama lain, maka kita tidak lagi hidup berdampingan. Kita hidup bersama,” tutupnya. [dan/beq]

Link berita asli di sini.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP