Sejalan dengan tema besar kegiatan Orientation Based on Reflection (OBOR) yang mengusung tema Building Leadership through Friendship, mahasiswa peserta kegiatan OBOR akan menyelenggarakan proyek kepemimpinan berbasis pertemanan di masyarakat. Proyek ini dilaksanakan sebagai bentuk tugas akhir para peserta setelah mengikuti rangkaian kegiatan OBOR yang diselenggarakan pada 19-22 Februari 2024.

Sebagai bekal bagi mahasiswa dalam melaksanakan proyek, Antono Wahyudi, SS., M.Fil. selaku pembina kegiatan sekaligus Dosen Program Studi Sastra Inggris memberikan mahasiswa materi dan pemahaman mengenai makna dari visi dan tujuan, sehingga harapannya proyek yang akan diselenggarakan oleh mahasiswa nantinya dapat memberikan manfaat yang bermakna.

“Visi adalah ide gagasan ideal yang belum terjadi di masa depan. Sesuatu dikatakan visi jika selama-lamanya ia akan menjadi sebuah tujuan,” jelas Antono kepada mahasiswa.

Adapun beberapa karakteristik dari visi adalah sifatnya yang inklusif dan tak lekang oleh waktu. Sifat inklusif berarti visi dapat memberikan manfaat dan memenuhi kebutuhan orang lain. Sedangkan tak lekang oleh waktu berarti visi tahan terhadap perubahan zaman, tetap relevan, dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan situasi. Selain itu, visi juga dapat memiliki sifat inspiratif yang dapat memotivasi orang untuk bertindak.

“Berbeda dengan visi, goals atau tujuan memiliki akhir atau ending, sehingga bisa diukur. Tentunya visi dan goals harus saling relevan,” tambah Antono.

Setelah memahami konsep tersebut, diharapkan mahasiswa dapat merancang proyek kepemimpinan dalam pertemanan yang bermanfaat dan berdampak positif. Sebelum melaksanakan proyek, mahasiswa berdiskusi untuk merencanakan dan memastikan agar proyek nantinya dapat berjalan dengan baik. Adapun persiapan yang dilakukan meliputi pembuatan dan pemantapan latar belakang, visi, tujuan, rancangan kegiatan, serta timeline kegiatan. Dalam melaksanakan proyek ini mahasiswa diberi batas waktu pelaksanaan hingga 1 Maret 2024.

“Kami berencana untuk membuat forum sharing, karena saat ini di lingkungan pendidikan terutama di kelas sering terjadi fenomena circle pertemanan atau geng yang terkadang membuat beberapa pihak menjadi tidak nyaman. Kami ingin mengadakan forum sharing ini agar siswa di kelas dapat saling membaur dan tidak ada circle-circle an,” ungkap Heilien, mahasiswi Program Studi Manajamen 2022.

“Nantinya, kegiatan forum sharing ini akan kami dokumentasikan dan kami bagikan ke masyarakat luas melalui sosial media untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang menjalin pertemanan yang baik dan sikap kepemimpinannya,” pungkasnya.

Berbagai ide menarik juga diungkapkan oleh kelompok lainnya, seperti ide proyek untuk melakukan edukasi ke sekolah mengenai pertemanan di lingkup Sekolah Dasar (SD), dan banyak lainnya.

Proyek kepemimpinan berbasis pertemanan yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Ma Chung peserta kegiatan OBOR ini sekaligus menjadi bentuk nyata pengabdian kepada masyarakat. Harapannya melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat melatih jiwa kepemimpinan mereka dan banyak masyarakat yang menerima manfaat baiknya.