Mata kuliah di Teknik Industri selalu bersentuhan dengan penelitian dan pengabdian di tengah masyarakat. Hasil dari penelitian dan pengabdian ini dapat digunakan sebagai inovasi dan solusi di tengah masyarakat. Mahasiswa akan diajak turun ke lapangan untuk mengenal kondisi masyarakat dan mengabdikan ilmu pengetahuannya di lingkungan sekitar. Mereka akan mendapatkan banyak data, pengalaman, dan relasi yang nanti akan berguna untuk mengerjakan tugas akhir dan penelitian lainnya.

Hands-on Experience

Hands-on Experience selalu diterapkan di program studi Teknik Industri Universitas Ma Chung, khususnya oleh Bapak Yuswono Hadi, ST., MT. Beliau selalu mendorong mahasiswanya untuk turun ke lapangan. Di lapangan mereka dapat terlibat dalam tri dharma perguruan tinggi, terutama poin penelitian dan pengabdian masyarakat. Teori dan teks yang dipelajari di dalam kelas akan langsung dipertemukan dengan konteks nyata di masyarakat. Di sinilah mereka akan mengetahui kondisi riil di masyarakat; apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini mendorong teman-teman dari program studi Teknik Industri untuk mendesain alat yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat (Hands-on Experience).

Ilustrasi Hands-on Experience

Bagi para mahasiswa, mereka juga terbantu karena mendapatkan data, pengalaman, relasi, dan bahkan hibah dari Kemendikbud. Kelak, hal-hal ini akan berguna untuk bahan tugas akhir. Tak jarang pula beberapa dari mereka mengikutsertakaan diri ke dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) tingkat nasional. Sedangkan dari sudut pandang masyarakat, mereka merasa sangat terbantu dengan kehadiran teman-teman dari prodi Teknik Industri. Bahkan ada beberapa desa yang sudah menjadi desa mitra dan menjadi tempat mahasiswa program studi Teknik Industri berkarya.

Yuswono Hadi, ST., MT.

Kepala Program Studi Teknik Industri
Universitas Ma Chung

Instagram Resmi Universitas Ma Chung – @universitasmachung