21/04/2025

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Ma Chung menghadirkan para profesional dari dunia industri untuk berbagi wawasan dan pengalaman kepada mahasiswa. Dalam sebuah kegiatan Kelas Karir, akhir pekan lalu, para praktisi industri berbagi kiat sukses. Kegiatan ini diselenggarakan di Gedung RnD lantai 6 Universitas Ma Chung.

Tema yang diangkat adalah Peluang dan Tantangan Berwirausaha di Bidang Farmasi. Kegiatan ini merupakan program dari Bagian Kemahasiswaan, Alumni, dan Pusat Karier. Hadir sebagai narasumber Owner PT. Parama Semesta Medika & Apotek Kawi, Christine Novita.

Staf Bagian Kemahasiswaan, Alumni, dan Pusat Karier Universitas Ma Chung, Stefani Devina Arie Putri, S.T., S.Psi., M.Psi., Psikolog mengatakan bahwa kelas karier ini merupakan bagian dari upaya kampus dalam mendukung kesiapan karier mahasiswa. “Ini merupakan wujud dari komitmen kami untuk mempersiapkan mahasiswanya agar memiliki karier profesional yang unggul,” katanya.

Dia menerangkan, melalui program Kelas Karier ini, Universitas Ma Chung berupaya mempersiapkan mahasiswa agar menjadi lulusan yang unggul dan siap menghadapi tantangan dunia kerja. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan praktis dari para profesional industri, tetapi juga membantu mahasiswa membangun jejaring. “Mereka juga dapat memperluas pemahaman mereka tentang berbagai peluang karier di masa depan,” tuturnya.

Sementara itu, dalam pemaparannya, Christine Novita menjelaskan bahwa industri farmasi memiliki peluang bisnis yang luas, hal ini dibuktikan dengan permintaan yang stabil dan terus meningkat, pasar yang luas, serta perkembangan teknologi dan e-commerce.

Namun, di balik peluang besar tersebut, terdapat pula berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh para pelaku usaha di bidang farmasi. Beberapa tantangan tersebut antara lain meliputi persaingan dan regulasi yang ketat, manajemen rantai pasokan, hingga perubahan trend pasar yang dinamis.

Untuk menghadapi berbagai tantangan tersebut dibutuhkan penerapan strategi yang efektif, seperti dengan memprioritaskan kepatuhan terhadap regulasi, menjalin hubungan yang kuat dengan pemasok dan pelanggan, mengintegrasikan teknologi dalam operasional, serta melakukan diversifikasi produk. “Dengan strategi tersebut, distributor dapat menjangkau segmen pasar yang lebih luas,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Christine menekankan pentingnya membangun bisnis distribusi farmasi yang berkelanjutan. “Untuk membangun membangun bisnis distribusi farmasi yang berkelanjutan, kita perlu untuk fokus pada layanan pelanggan, membangun sistem digital yang kuat, selalu berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan, menjaga kualitas dan keamanan produk, serta membangun kemitraan yang strategis,” jelasnya. (imm/udi)

Link berita asli di sini.