Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Self-learned dan berprestasi adalah kata yang tepat untuk menggambarkan sosok Ivander Julian Yahya. Ia adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Ma Chung angkatan 2022, yang berhasil menjadi pemenang kompetisi Chinese Bridge 2024 kategori Penampilan Terbaik yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang.
Dalam kompetisi ini, Ivander membawakan penampilan istimewanya memainkan alat musik tradisional Tiongkok, yaitu Dizi(笛子)dan Erhu (二胡). Dizi merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang bentuk dan cara memainkannya sama seperti suling, yakni dengan cara ditiup. Sedangkan Erhu merupakan alat musik tradisional Tiongkok yang cara memainkannya seperti biola, meskipun memiliki bentuk yang jauh berbeda.
Ide Kreatif
Melihat pesaingnya yang juga sama-sama membawakan alat musik tradisional Tiongkok, Ivander spontan memikirkan cara untuk dapat mengungguli kontestan yang lain. Ia pun naik ke atas panggung memainkan alat musik tradisional Dizi dan Erhu yang telah ia persiapkan, dan memberikan tambahan untuk memperindah penampilannya dengan memberikan sentuhan peking opera (nyanyian dengan nada suara perempuan).
Eksplorasi Musik
Ketertarikannya dalam dunia musik tidak dibangun Ivander dalam semalam saja. Dalam prosesnya Ivander sempat tertarik pada berbagai genre lagu beserta alat musik tradisionalnya, mulai dari lagu-lagu berbahasa Inggris, Jepang, Korea, Indonesia seperti dangdut dan gamelan. Ivander mengaku baru mempelajari dan menekuni alat musik tradisional Tiongkok saat duduk di bangku SMA pada masa pandemi.
Membuat Alat Musik Sendiri
Ketertarikan Ivander dengan dunia alat musik tradisional Tiongkok rupanya mengantarkannya untuk belajar lebih jauh lagi. Berkat ketertarikannya ini, Ivander belajar mengenai proses pembelian alat musik secara impor dari Tiongkok. Dalam hal ini, Ivander mengaku sangat senang dan terbantu dengan studinya di Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Ma Chung. Dengan studinya ini, Ivander dapat lebih luas dalam memahami dan menerapkan kemampuan Bahasa Mandarin yang dimilikinya.
“Saya perlu untuk mengetahui bagaimana cara mengimpor alat musik dari Tiongkok dan transaksi jual belinya. Prosesnya bagaimana, pembayarannya bagaimana, dan lain-lain. Dengan berkuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Ma Chung, saya merasa sangat terbantu dalam proses impor tersebut, sekaligus mengasah kemampuan Bahasa Mandarin saya,” jelas Ivander.
Lebih jauh, Ivander terus berusaha mengeksplorasi ketertarikannya dalam bidang musik. Ivander mulai mencoba membuat alat musik tradisional Tiongkok buatannya sendiri. Saat ini total terdapat 50 suling dari pipa dan 7 suling bambu yang ia buat. Selain itu, Ivander juga membuat suling Jawa dengan model Tiongkok.
Adapun alat musik yang Ivander kuasai dan buat beberapa modelnya yakni:
1. Dizi, Xiao, Bawu, dan Hulusi (alat musik tiup)
2. Erhu (alat musik gesek)
3. Pipa (alat musik petik)
4. Gu Zheng (alat musik petik)
5. Zhong Ruan (alat musik petik)
6. Jing Hu (alat musik gesek)
7. Gu Qin (alat musik petik)
Berkat prestasinya ini, Ivander semakin termotivasi untuk terus berkarya. Ia juga bersemangat untuk semakin meningkatkan kompetensi dan prestasinya di kancah internasional, seperti dengan rencana untuk mengikuti student exchange.
Prestasi Ivander ini dalam kompetisi mandarin ini mendapat apresiasi yang sangat baik dari Anggrah Diah Airlinda, SS., MTCSOL. selaku Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin.
“Prestasi Ivander ini mencerminkan contoh kegigihan dari sivitas akademika Universitas Ma Chung. Selain itu, ia juga sangat kreatif dan inovatif dalam membuat alat musik tradisional Tiongkok. Hal-hal tersebut dapat menjadi motivasi kita bersama untuk terus berprestasi,” ungkap Anggrah.
Sebagai penutup, Ivander memberikan motivasi untuk berprestasi dengan berani mencoba, maju terus, dan menjadikan kompetisi sebagai ajang mengasah kemampuan diri, bukan sebuah persaingan dengan lawan lain.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.