Nofebri Aliyanti, mahasiswi Program Studi Farmasi angkatan 2023, kembali mengharumkan nama Universitas Ma Chung dengan meraih Juara Harapan II pada lomba Menyanyi Keroncong Putri di ajang PEKSIMIDA (Pekan Seni Mahasiswa Daerah) 2024. Kompetisi bergengsi ini berlangsung pada 22 Juli 2024 di Universitas Negeri Surabaya, Kampus Lidah Wetan.

Febri, begitu sapaan akrabnya, mengaku sangat terkejut dengan pencapaiannya. Ini adalah pertama kalinya ia terjun dalam genre keroncong, setelah sebelumnya lebih dikenal sebagai penyanyi sinden dan lagu pop. Dengan latihan intens dalam enam kali pertemuan, Febri berhasil membawa pulang gelar Juara Harapan II.

Sejak kecil, Febri telah menunjukkan ketertarikan yang besar pada dunia seni. Ia pernah menjadi penari, penyanyi sinden, dan bahkan menekuni teater monolog saat SMA, di mana ia meraih Juara 1 di FLS2N Kabupaten Trenggalek dan peringkat 10 di tingkat Provinsi Jawa Timur. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa dedikasi dan semangatnya dalam seni sudah terpupuk sejak dini.

Sebagai pribadi yang suka mencoba hal baru, Febri melihat kesempatan berkompetisi dalam lomba menyanyi keroncong di PEKSIMIDA 2024 sebagai tantangan menarik. Namun, karena merupakan pengalaman pertama, ia menghadapi kesulitan dalam menyesuaikan teknik vokal dari sinden ke keroncong dalam waktu yang sangat singkat.

“Tantangan paling sulit adalah mengubah teknik vokal dari sinden ke keroncong dalam waktu yang sangat singkat. Jadi seperti belajar dari 0, harus banyak menyesuaikan, selain itu harus peka terhadap tempo dan ketukan dari musik keroncong,” ungkap Febri.

Dalam kompetisi ini, Febri menyanyikan dua lagu, yakni “Jayalah Indonesiaku” sebagai lagu wajib dan “Candra Kirana” sebagai lagu pilihan. Ia memilih “Candra Kirana” karena merasa makna, lirik, dan pesan dari lagu tersebut dapat ia rasakan dan sangat cocok dengan karakternya.

Febri juga mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan besar dari Universitas Ma Chung, terutama Bagian Kemahasiswaan, Alumni, dan Pusat Karir, yang tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga fasilitas, latihan, dan dukungan selama persiapan lomba.

Selain menambah prestasi, kompetisi PEKSIMIDA 2024 juga memberi Febri banyak teman baru yang akrab. “Saya merasa seluruh peserta di lomba tersebut sangat mengayomi. Saya waktu itu tidak merasa seperti sedang berkompetisi, tapi merasa seperti sedang reuni. Teman-teman yang baru saya kenal rasanya seperti sudah kenal lama sekali. Akrab dan bisa saling berbagi,” jelasnya. Dari pertemanan ini, Febri dan teman-temannya berencana membuat konten YouTube yang memadukan seni musik pop, sinden, dan keroncong.

Dukungan dari keluarga, terutama ibunya, sangat berperan penting dalam perjalanan Febri. “Mama selalu berkata, apasih yang tidak bisa, selagi ada kemauan dan semangat. Tidak perlu ragu, mama yakin pasti bisa,” kenang Febri.

Sebagai pribadi yag suka bereksplorasi, Febri tidak mau untuk stuck di satu titik saja. Ia terus belajar hal baru dan mengembangkan kemampuan yang dimilikinya. Febri berpesan kepada teman-teman sejawatnya untuk selalu percaya diri, tidak minder, dan berani mencoba hal baru. “Kalau ada kesempatan, ambil. Kita tidak akan pernah tau kita akan menjadi apa kalau hanya berdiam diri dan tidak eksplorasi,” tambahnya.

Wawan Eko Yulianto, SS., MA., Ph.D., selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, mengungkapkan apresiasinya atas prestasi yang diraih oleh Febri.

“Saya merasa sangat bangga melihat mahasiswa yang berprestasi luar biasa dalam bidang non-akademik mereka. Prestasi ini tidak hanya menunjukkan bakat, tetapi juga kegigihan dan dedikasi besar dari Febri terhadap bidang yang ditekuninya. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa Universitas Ma Chung mampu bersaing dan unggul di berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik,” ujar Wawan.

Universitas Ma Chung selalu mendukung kiprah mahasiswa-mahasiswinya baik dalam dunia akademik maupun non-akademik. Prestasi Febri menjadi bukti nyata bahwa dengan semangat dan dukungan, mahasiswa bisa mencapai hal-hal luar biasa.