CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Kolaborasi Riset Ma Chung, Temukan Karotenoid Baru Buat Perbaikan Kerusakan Terumbu Karang

by Humas Universitas Ma Chung / 16 June 2019 / Published in Machung

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kolaborasi Riset Ma Chung, Temukan Karotenoid Baru Buat Perbaikan Kerusakan Terumbu Karang, https://jatim.tribunnews.com/2019/06/16/kolaborasi-riset-ma-chung-temukan-karotenoid-baru-buat-perbaikan-kerusakan-terumbu-karang.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Arie Noer Rachmawati

Terumbu karang Acropora nasuta 

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Sebuah riset kolaborasi para peneliti di MRCPP (Ma Chung Research Center for Photosynthetic Pigments) dengan Universitas Diponegoro, Semarang dan Universitas Shizuoka, Jepang.

Riset ini menemukan jenis pigmen karotenoid baru yaitu carotenoid zeaksantin sulfat.

Ini diproduksi oleh bakteri simbion yaitu bakteri yang hidup menumpang pada inangnya Erythrobacter flavus yang ada di terumbu karang berjenis Acropora nasuta. Jenis ini diambil di perairan Karimunjawa Jawa Tengah.

“Jenis karotenoid ini istimewa karena ada gugus sulfurnya,” jelas Tatas HP Brotosudarmo PhD, peneliti utama MRCPP pada suryamalang.com (grup TribunJatimc.om), Minggu (16/6/2019).

MRCPP saat ini sudah memiliki kultur dari bakteri ini.

Dengan penemuan ini, maka bisa membantu memperbaiki terumbu karang yang rusak di Indonesia.

“Rencana menyapukan bakteri simbion ke terumbu karang masih proses dibicarakan dengan rekan kami di Undip,” jelas Tatas. Dikatakan, ia sudah lama kolaborasi riset dengan Undip.

Begitu juga dengan Shizuoka University Jepang sejak 2017 karena saya juga associate professor disana, tambahnya.

Disebutnya, jika ini diaplikasikan, setidaknya bakteri bisa dipakai untuk perbaikan terumbu karang keras jenis Acropora nasuta.

Di Karimujawa sebagaimana diberitakan, terumbu karangnya juga yang mengalami kerusakan.

Antara lain karena banyak perahu tongkang batu bara kerap bersandar menabrak terumbu karang.

Terkait penemuan baru itu, penelitiannya sudah dimuat di jurnal internasional Ql berfaktor dampak Marine Drugs terbitan Molecular Diversity Preservation International (MDPI) Swiss pada 11 Juni 2019 lalu.

Adapun fungsi bakteri yang menumpang pada inang ini selain memproduksi karotenoid juga untuk melindungi diri dan inangnya dari sulfida yang ada di air Iaut.

Dijelaskan, kandungan hidrogen sulfida dalam air laut menyebabkan kerusakan lingkungan dan matinya terumbu karang.

Tapi dengan penelitian ini, bisa membuktikan bahwa adanya bakteri simbion ini bisa melindungi terumbu karang.

Cara kerja bakteri simbion adalah melakukan proses detoksifikasi dengan mengambil sulfida berbahaya dan mengubahnya menjadi pigmen karotenoid.

Terumbu karang adalah mahluk hidup di dasar laut yang berfungsi sebagai habitat tumbuhan laut, hewan laut serta mikroorganisme.

Ada berbagai jenis terumbu karang bahkan menjadi keindahan wisata bawah laut. (Surya/Sylvianita Widyawati)

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP