CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Mantapkan Visi Kampus Berdampak di Dies Natalis ke-18, Universitas Ma Chung Kukuhkan Dua Guru Besar

by Humas Universitas Ma Chung / 7 July 2025 / Published in Machung

M Afnani – beritajatim7 Juli 2025 | 14:51

Malang (beritajatim.com) – Universitas Ma Chung baru mengukuhkan dua Guru Besar baru dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis: Prof. Dr. Pieter Sahertian, M.Si. dan Prof. Dr. Anna Triwijayati, S.E., M.Si. Pengukuhan ini menjadi rangkaian perayaan Dies Natalis ke-18 yang berlangsung meriah di Balai Pertiwi, Kampus Ma Chung, Villa Puncak Tidar, Malang, Senin (7/7/2025).

Dies natalis ke-18 Ma Chung bertajuk “Collective Impact for Sustaining Growth”. Dalam keterangannya, Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Stefanus Yufra M. Taneo, M.S., M.Sc., menekankan bahwa institusinya terus bergerak progresif dalam peningkatan kualitas tridharma perguruan tinggi.

Sepanjang satu tahun terakhir, Ma Chung telah mencatatkan kemajuan signifikan. Universitas Ma Chung melaporkan pencapaian 125 lebih publikasi ilmiah, 258 eksposur media online, peningkatan jumlah kerja sama luar negeri, penguatan tridharma maupun tata kelola kelembagaan.

“Kehadiran dua Guru Besar baru ini bukan sekadar pencapaian akademik, melainkan menjadi simbol bahwa Ma Chung siap bersaing di kancah global,” ujar Rektor.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Pieter Sahertian menyampaikan topik bertajuk ‘Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Budaya: Tantangan Pemimpin di Tengah Keragaman Budaya Global dan Etika Kepemimpinan Digital’. Ia menekankan pentingnya pemimpin yang peka budaya dan memiliki etika digital dalam menghadapi kompleksitas global.

Sementara itu, Prof. Anna Triwijayati mengangkat tema ‘Prosumption di Era Kapitalis Digital: Monetisasi atau Kreativitas?’, yang mengkritisi pergeseran peran konsumen menjadi sekaligus produsen dalam ekosistem digital. Ia menyoroti tantangan etis dan potensi inovasi dari perilaku konsumen dalam platform-platform kapitalis modern.

Rektor juga menyampaikan bahwa Ma Chung menargetkan pengukuhan 6 Guru Besar tambahan, masing-masing dengan pusat penelitian khusus atau professorship. Setiap profesor membentuk tim riset yang terdiri dari dosen-dosen muda, menciptakan ekosistem keilmuan yang berkelanjutan dan kolaboratif.

“Kita ingin memastikan bahwa kehadiran Guru Besar membawa dampak, baik internal bagi pengembangan dosen muda maupun eksternal bagi masyarakat. Penelitian harus terintegrasi dengan pengajaran dan pengabdian masyarakat,” ungkapnya.

Contoh profesorship yang sudah berjalan antara lain

Prof Romy Budhi Widodo, dalam pusat riset human-machine interaction. Prof. Patrisius Istiarto Djiwandono melalui kajian hubungan budaya Indonesia-Tiongkok. Prof. Ginting, metodologi pendidikan bahasa. Prof. Stefanus sendiri: Inovasi UMKM. Prof. Pieter: Kepemimpinan lintas budaya. Prof. Anna: Perilaku konsumen digital

Sebagai bentuk pertumbuhan strategis, Ma Chung juga merintis Fakultas Ilmu Kesehatan, termasuk dua program baru: Pendidikan Profesi Apoteker dan Optometri. Tak hanya itu, universitas juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi di Tiongkok dalam bidang pengembangan traditional medicine, mengingat kekayaan hayati Indonesia yang belum dimaksimalkan.

Sebagai kampus yang berbasis di Kabupaten Malang, Ma Chung memperkuat kolaborasi dengan pemerintah daerah, khususnya dalam pemberdayaan UMKM, sektor yang menyerap 97% tenaga kerja dan menyumbang 60% PDB Indonesia. Kerja sama ini berlangsung dengan Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Timur, serta UPT Pelatihan Koperasi, termasuk pengembangan inovasi ekonomi desa dan hutan berbasis komunitas.

Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Dyah Sawitri, M.M., dalam sambutannya menyampaikan bahwa gelar Guru Besar adalah panggilan untuk menghadirkan karya nyata bagi masyarakat. Ia menekankan pentingnya kolaborasi, koordinasi, dan komunikasi dalam menciptakan kampus berdampak.

“Bukan hanya output yang diukur, tetapi outcome. Kampus harus jadi solusi nyata bagi isu seperti kedaulatan pangan dan pengentasan kemiskinan. Perguruan tinggi wajib menjadi pelayan masyarakat yang berkualitas,” ucapnya terkait pengukuhan di Ma Chung. (dan/kun)

Link berita asli di sini

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP