suyonowarso
19 Oktober 2024

Malang, SERU.co.id – Universitas Ma Chung meluluskan 273 wisudawan-wisudawati dalam Wisuda XIV di Balai Pertiwi Universitas Ma Chung, Sabtu (19/10/2024). Mereka berasal dari 9 (sembilan) program studi S1 dan 1 (satu) jurusan pascasarjana, dimana beberapa di antaranya langsung kerja dan menciptakan kerja. Sebagaimana tema ‘A Lasting Legacy of Excellence’ diharapkan menjadi momentum untuk melangkah maju membawa ilmu ke dunia lebih luas.

Rektor Universitas Ma Chung, Prof Dr Ir Stefanus Yufra M Taneo MS MSc menyampaikan, selamat kepada wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikan. Dirinya menegaskan komitmen universitas terhadap 12 nilai landasan pendidikan di kampus Universitas Ma Chung.

“Nilai-nilai seperti integritas, kemandirian, kreativitas, dan inovasi, diakui oleh perusahaan yang memuji kemampuan alumni kami. Dalam mengeksplorasi diri untuk memberikan solusi bagi tantangan industri modern,” seru Prof. Yufra, sapaan akrabnya, dalam pidato sambutannya.

Prof Yufra memberikan pesan, wisudawan S1 harus mampu menguasai ilmu, menerapkannya, mengambil keputusan dan bertanggung. Sedangkan untuk wisudawan S2 harus mampu mengembangkan ilmu, memecahkan masalah, mengelola dan melakukan pengembangan yang bermanfaat.

“Keputusan dan kebijaksanaan sikap serta perilaku sangat ditentukan oleh data informasi dan pengetahuan yang baik Jadi pilihan setelah Anda lulus, langsung kerja dan menciptakan kerja,” tandasnya.

Senada, Wakil Rektor I Universitas Ma Chung, Dr Kestrilia Rega Prilianti menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian para wisudawan. Dalam laporannya, Universitas Ma Chung telah meluluskan lebih dari 3.000 alumni hingga saat ini.

“Dengan diselenggarakannya Wisuda untuk TA 2023-2024 ini, maka Universitas Ma Chung tercatat telah menghasilkan lebih dari 3.000 alumni. Dimana saat ini, para alumni telah berkarya di dalam maupun luar negeri,” terang Dr Lia, sapaannya.

Dari 273 wisudawan-wisudawati, terbagi:
– Fakultas Ekonomi dan Bisnis 99 wisudawan,
– Fakultas Bahasa 39 wisudawan,
– Fakultas Teknologi dan Desain 81 wisudawan,
– Fakultas Ilmu Kesehatan 54 wisudawan.

“Wisudawan hari ini adalah bukti nyata dari ketekunan dan komitmen terhadap keunggulan yang selalu kami tanamkan di Universitas Ma Chung,” tegas Dr Lia.

Sejak diluncurkannya program MBKM pada 2020, partisipasi mahasiswa dalam program ini terus meningkat. Dari 273 wisudawan, 77 mengikuti magang industri, 2 mengikuti studi independen dan 1 mengikuti program kampus mengajar.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI VII Jawa Timur, Prof Dr Dyah Sawitri SE MM berpesan, kepada wisudawan untuk menjadi SDM unggul Indonesia Maju. Dirinya menekankan pentingnya tracer study untuk memperbaiki mutu pendidikan tinggi dan memastikan lulusan siap kerja dan mampu mencetak lapangan kerja.

“Sejak diluncurkannya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh pemerintah di awal tahun 2020, partisipasi mahasiswa terus meningkat. Dengan MBKM, mahasiswa dapat menimba pengalaman belajar secara langsung dari masyarakat dan industri, mengasah hardskill sekaligus softskill. Tak hanya di dalam kampus, namun juga di luar kampus, di luar jurusan, dan lainnya,” ucap Bu Kalem, sapaan akrab Prof Dyah sebagai Kepala Lembaga (Kalem).

Hal ini sekaligus merupakan hasil dari komitmen Universitas Ma Chung dalam upaya memberi pengalaman belajar yang seluas-luasnya kepada mahasiswa. Dengan berbagai variasi belajar sesuai minat dan kemampuannya.

“Melalui indikator lulusan berkualitas, diharapkan kalian menjadi lulusan siap kerja, bahkan pencetak kerja. Sehingga tidak ada masa tunggu setelah lulus, sekaligus mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tandasnya.

Dalam acara wisuda kali ini, beberapa wisudawan meraih predikat terbaik di berbagai kategori. Rektor Universitas Ma Chung memberikan penghargaan kepada para wisudawan-wisudawati terbaik atas pencapaian masing-masing. Di antaranya:

– Deodatus David Jiuangga (Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa), sebagai Lulusan Terbaik Universitas dengan nilai 39.5.
– Mannuel Gracio Giarto (Prodi Kimia Fakultas Ilmu Kesehatan), berhasil meraih IPK tertinggi 3.97.
– Benedick Dhanisthia Banjuradja (Prodi Sastra Inggris Fakultas Bahasa), mendapatkan nilai TOEIC tertinggi dengan skor 990.
– Sonny Eka Permana Rarung (Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Fakultas Bahasa), mencatat nilai Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) tertinggi dengan skor 224 (Level 5) untuk kategori PPBM.
– Siauching (Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis), meraih nilai HSK tertinggi dengan skor 200 (Level 2) untuk kategori non-PPBM,
– Caroline Inge Hartono (Prodi Desain Komunikasi Visual Fakultas Teknologi dan Desain), dinobatkan sebagai peraih poin keaktifan tertinggi dengan skor 1424.5.

(ws12/rhd)

Link berita asli di sini.