Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Mahmudan | Rabu, 30 Juli 2025 | 14:54 WIB
DAU – Dalam rangka Dies Natalis ke-18, Universitas Ma Chung menggelar seminar nasional 2025. Kegiatan tersebut juga sebagai upaya untuk mempertajam intelektualitas dan hasil pemikiran civitas akademik lintas bidang. Seminar dengan tema “The Power of Collective Impact: The Synergy of Innovation, AI, and Digital Economy for Social Empowerment” itu dilaksanakan di Balai Pertiwi Universitas Ma Chung kemarin (29/7).
Sedangkan tema besar dies natalis itu yakni “Collective Impact for Sustaining Growth.” Collective impact bukan hanya jargon, melainkan pendekatan strategis yang menekankan pentingnya sinergi berbagai pemangku kepentingan. Mulai akademisi, industri, pemerintah, komunitas, dan generasi muda.
Ketua Pelaksana Seminar Nasional 2025 Bagas Brian Pratama mengatakan, pihaknya menyediakan wadah bagi civitas akademik untuk saling berbagi wawasan terkait sinergi inovasi, Artificial Intelligence (AI), dan digital economy untuk pemberdayaan sosial serta dampaknya secara kolektif. “Kami juga menanamkan budaya literasi dan mengembangkan sumber daya manusia sebagai upaya pengabdian masyarakat untuk menghadapi era digital yang terus berkembang pesat,” kata dia.
Seminar tersebut menghadirkan beberapa narasumber. Di antaranya Tommy Zhu dan Andy Febrico Bintoro dari Youthpreneurs serta Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Farid Faletehan. Selain itu, ada juga Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur III Malang Untung Supardi, serta Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur Cita Mellisa.
Terdapat lima sub tema dalam seminar tersebut. Yakni ekonomi dan bisnis, bahasa dan pendidikan, teknologi dan desain, ilmu kesehatan, dan pengabdian masyarakat. Masing-masing tema terdapat berbagai pembahasan. Seperti sub tema ekonomi dan bisnis yang membahas AI dalam akuntansi, blockchain, fintech, digital marketing, regulasi ekonomi digital, dan cryptocurrency. Serta sub tema bahasa dan pendidikan yang membahas topik-topik tentang pengajaran bahasa di era AI, sastra digital, dan penerjemahan berbasis teknologi.
Terdapat lima sub tema dalam seminar tersebut. Yakni ekonomi dan bisnis, bahasa dan pendidikan, teknologi dan desain, ilmu kesehatan, dan pengabdian masyarakat. Masing-masing tema terdapat berbagai pembahasan. Seperti sub tema ekonomi dan bisnis yang membahas AI dalam akuntansi, blockchain, fintech, digital marketing, regulasi ekonomi digital, dan cryptocurrency. Serta sub tema bahasa dan pendidikan yang membahas topik-topik tentang pengajaran bahasa di era AI, sastra digital, dan penerjemahan berbasis teknologi.
Rektor Universitas Ma Chung Prof Dr Ir Stefanus Yufra M. Taneo MS MSc menyampaikan, Universitas Ma Chung telah meneguhkan kembali perannya sebagai katalisator kolaborasi lintas disiplin dan lintas generasi. “Seminar ini tidak hanya menjadi panggung akademis, tetapi juga forum pemikiran dan aksi nyata yang menghubungkan hasil riset dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, juga menumbuhkan budaya berpikir kritis dan reflektif di tengah derasnya arus digitalisasi,” ungkapnya. (yun/dan)
Link berita asli di sini
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.