Redaksi 1 April 2025 / 13:37 WIB
Bisnis

Malanginspirasi.com – Keprihatinan terhadap kondisi UMKM mendorong Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo. MS. untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang menghambat ekspansi global UMKM.

Menurut Rektor Universitas Ma Chung periode 2023-2027 ini, seharusnya pengolahan makanan dan minuman melalui industri pengolahan dapat meningkatkan nilai tambah.

“Caranya mengubah bahan baku mentah menjadi produk yang lebih bernilai, memiliki daya tahan lebih lama, dan siap konsumsi,” katanya.

Ia menceritakan pengalaman mengajar Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi pada mahasiswa Semester pertama.

“Fakta bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menyumbang 99,99 persen unit usaha di Indonesia, menyerap 97 persen tenaga kerja, dan berkontribusi 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto, namun hanya mencatatkan kontribusi ekspor antara 14-16%,” lanjut pria yang lahir di Pisan, Timor, NTT ini.

“Saya penasaran, apa yang menjadi penyebab utama rendahnya kinerja UMKM, bukan hanya di pasar internasional, tetapi terutama di pasar domestik.,“ ucapnya.

Ia mengatakan punya beban moril untuk berkontribusi kepada masyarakat dalam hal ini UMKM sebagai unit usaha terbesar di Indonesia. Tentunya melalui bidang keilmuan yang ia miliki. yaitu manajemen inovasi.

“Saya melakukan penelitian untuk menggali faktor-faktor penyebab rendahnya kinerja dan UMKM, termasuk didalamnya kendala-kendala inovasi dan adopsi inovasi,” paparnya.

“Dari tahun 2012 hingga 2025 memperoleh lebih dari 20 hibah/judul penelitian dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi dan 1 hibah penelitian dari Uni Eropa untuk 3 tahun pelaksanaan,” sambung Prof Stefanus Yufra.

Tak sebatas itu, ia juga melakukan pengabdian kepada masyarakat, dalam bentuk lebih dari dua puluh pelatihan. Diantaranya nilai tambah produk pertanian, pengelolaan SDM dan keuangan, pengenalan model bisnis, serta pengusaha yang berorientasi pada kualitas.

“Selain itu saya juga memberikan pelatihan tentang pemanfaatan teknologi digital, cara produksi pangan olahan yang baik, proses produksi higienis, dan juga pembuatan SOP serta prosedur ekspor sekaligus persiapan dokumen ekspor,” terangnya..

Tak hanya memberikan pelatihan, pria yang akrab dipanggil Yufra ini juga sudah memfasilitasi Business matching UMKM dengan calon pembeli dari Malaysia pada tahun 2023, diikuti 30 UMKM. Kemudian juga program yang sama dengan calon pembeli dari Korea Selatan pada tahun 2024, diikuti 30 UMKM.

Dampak Positif Pengabdian Yufra Pada Kemajuan UMKM Malang Raya

Pengabdiannya sejauh ini telah berdampak kepada banyak pihak terutama pelaku UKMK, pengurus paguyuban UMKM yaitu Forum Komunikasi Pelaku Usaha Industri Kecil dan Menengah/ Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, serta pengambil kebijakan terkait pemberdayaan UMKM.

“Kegiatan pelatihan, pendampingan, maupun fasilitasi rata-rata setiap kegiatan diikuti oleh 30 UMKM, lalu pendampingan izin edar BPOM, merek dagang, dan business matching dengan calon pembeli dari Malaysia dan Korea Selatan. Sehingga kegiatan-kegiatan tersebut sudah membawa dampak positif kepada lebih dari 700 UMKM,” paparnya.

Yang tak kalah penting, lanjutnya, adalah dampak pada sistem yakni naskah kebijakan yang diserahkan kepada pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang.

Pertama adalah ’Peningkatan Daya Saing Berkelanjutan Industri Kecil dan Menengah Makanan di Kabupaten Malang’, yang diserahkan kepada Bappeda Kabupaten Malang pada tahun 2022, kemudian ‘Upaya Mendorong Usaha Kecil dan Menengah Memasuki Pasar Internasional, yang diserahkan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang’

“Naskah Kebijakan berdasar hasil-hasil penelitian selama lebih dari lima tahun yang merupakan rekomendasi atau bahan masukan kepada Pemkab Malang dalam proses pengambilkan keputusan terkait pemberdayaan dan peningkatan daya saing UMKM,” pungkasnya.

Link berita asli di sini.