CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Harmoni Keilmuan dan Pengabdian: Prof. Pieter Sahertian Dikukuhkan Sebagai Guru Besar Universitas Ma Chung

by Humas Universitas Ma Chung / 7 July 2025 / Published in Machung

by Darmadi Sasongko 2 months ago in Advertorial, Pendidikan

MALANG, Tugujatim.id – Prof. Dr. Pieter Sahertian, M.Si resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Ma Chung Malang, Senin (7/7/2025).

Suasana penuh khidmat dan kebanggaan menyelimuti sivitas akademika Universitas Ma Chung Malang yang hadir di Gedung Balai Pertiwi pada Senin (7/7/2025) dalam acara Dies Natalis ke-18 dan Pengukuhan Guru Besar Universitas Ma Chung tersebut.

Pengukuhan Prof. Dr. Pieter Sahertian, M.Si sebagai Guru Besar ini menjadi momen penting, tidak hanya secara pribadi, tetapi juga bagi Universitas Ma Chung dan dunia akademik Indonesia secara umum.

Kegiatan Dies Natalis dan Pengukuhan Guru Besar Universitas Ma Chung dihadiri oleh jajaran pimpinan universitas, dosen, mahasiswa, mitra industri, Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri,M.M. serta tokoh-tokoh pendidikan dari dalam dan luar negeri beserta tamu undangan.

Terinspirasi seorang psikolog organisasi bernama Adam Grant dalam buku berjudul Think Again (2022). Prof. Pieter dalam orasi ilmiahnyab mengangkat tema berjudul “ Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Budaya: Tantangan Pemimpin di Tengah Keragaman Budaya Global dan Etika Kepemimpinan Global”.

Menurutnya di tengah arus kemajuan zaman yang ditandai perkembangan teknologi digital begitu masif, kepemimpinan berbasis etika adalah hal yang penting dalam suatu kemajuan organisasi.

“Dalam dunia yang kini makin terhubung namun kadang terpecah oleh nilai-nilai, kepemimpinan berbasis etika bukan lagi sebuah keutamaan tambahan. Tetapi menjadi sebuah fondasi mutlak,” tutur Prof. Pieter.

“Dari situlah saya ingin mengajak kita semua untuk menengok bagaimana nilai-nilai budaya yang lahir dari akar moral komunitas, bisa menjadi lentera kepemimpinan di tengah derasnya arus globalisasi dan digitalisasi,” imbuhnya.

Antara Keilmuan dan Pengabdian

Sejak muda, Guru Besar Universitas Ma Chung yang piawai dalam bermain alat musik, terutama gitar itu memang menaruh perhatian di dunia pendidikan. Selepas menyelesaikan studi S1 di IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) pada tahun 1985, ia mengawali karir sebagai koordinator sekolah pada sebuah Yayasan Kristen di beberapa jenjang pendidikan.

Bagi Prof. Pieter, perjalanan dalam menempuh pendidikan terasa berat tetapi ia begitu mencintai bidang keilmuannya, hingga akhirnya mampu menyelesaikan studi S2 dan S3 di bidang Administrasi Bisnis. Pengalaman panjang dalam menempuh pendidikan, membawanya menapaki jabatan akademik sebagai Wakil Rektor III hingga Rektor di kampus IKIP PGRI Malang (sekarang Universitas PGRI Kanjuruhan Malang) periode 2013-2021.

Saat ini ia menjabat sebagai Kepala Program Studi Magister Manajemen Inovasi (MMI) Universitas Ma Chung.

Dukungan dari keluarga yang membuat menjadi sumber semangat bagi Prof. Pieter untuk terus mencintai bidang keilmuannya dan mengabdi kepada bangsa.

“Saya tahu perjalanan ini sangat berat, namun saya sudah terlanjur mencintai bidang keilmuan saya. Itu semua mendorong saya untuk terus maju, saya tak akan sampai di titik (guru besar) ini tanpa dukungan orang-orang terdekat saya,” ungkapnya.

Dikukuhkan menjadi guru besar adalah sesuatu yang tak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Prof. Pieter. Menurutnya mengabdikan diri pada bidang keilmuan merupakan tanggung jawab moral baginya dan menjadi guru besar adalah harapan dan tanggung jawab yang besar, tidak hanya secara pribadi tetapi juga kepada institusi.

“Menjadi guru besar adalah pencapaian yang tidak pernah saya bayangkan, sebuah gelar yang penuh tanggung jawab dan harapan. Tidak hanya untuk saya tetapi juga institusi, setelah pengukuhan ini saya berharap bisa terus berkontribusi untuk diri sendiri, maupun bagi Universitas Ma Chung, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, khususnya program Magister Manajemen Inovasi,” harap Prof. Pieter.

Buah pemikiran Prof. Pieter selama ini telah dituangkan dalam berbagai publikasi naskah akademik, baik buku, artikel hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta publikasi ilmiah lainnya.

Harapan Sivitas Akademika Universitas Ma Chung

Tidak hanya Prof. Pieter yang dikukuhkan dalam acara Dies Natalis ke-18 dan Pengukuhan Guru Besar Universitas Ma Chung. Dalam kesempatan yang sama, salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) unggulan di Malang itu mengukuhkan Prof. Dr. Anna Triwijayati, M.Si sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Perilaku Konsumen.

Dalam orasi ilmiah berjudul “Prosumption di Era Kapitalis Digital: Monetisasi atau Kreatifitas?”, Prof. Anna begitu ia kerap disapa, menyoroti pergeseran peran konsumen menjadi produsen digital dalam era ekonomi berbasis platform. Pemikiran Prof. Anna tersebut juga telah dituangkan dalam bentuk buku berjudul “Perilaku Konsumen Digital: Saat Prosumer Mendominasi Dunia Digital dan E-Commerce”.

“Saya memaparkan bagaimana konsumen digital di Indonesia mengalami perubahan dari konsumen biasa menjadi prosumer. Saya menjanjikan bahwa hasil orasi ilmiah ini akan menjadi suatu buku, dan buku tersebut telah terbit pada tahun 2024,” ungkapnya.

Dilantiknya dua guru besar baru tersebut sebagai pencapaian yang membanggakan sekaligus harapan bagi Rektor Universitas Ma Chung Malang, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, MS, M.Sc.

Pihaknya berharap bertambahnya guru besar di institusi yang dipimpinnya dapat memperkaya khazanah keilmuan dan berdampak pada reputasi Universitas Ma Chung yang siap bersaing secara global.

“Kehadiran dua guru besar ini, tidak hanya memperkaya khazanah keilmuan di lingkungan kampus. Tetapi juga memperkuat reputasi Universitas Ma Chung sebagai institusi yang siap bersaing secara global,” kata Rektor yang akrab disapa Prof. Yusra itu.

Harapan serupa juga disampaikan Ketua Yayasan Harapan Bangsa, Tee Teguh Kinarto agar semangat Dies Natalis dan Pengukuhan Guru Besar Universitas Ma Chung menjadi penyemangat baru. Untuk menapaki visi strategis universitas.

“Universitas Ma Chung kini memasuki usia dewasa. Dengan semangat kolektif, kami percaya Ma Chung akan mencapai tujuannya menjadi universitas unggul, pilihan masyarakat, dan mandiri pada tahun 2027,” ujarnya.

Link berita asli di sini

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP