Mengusung tema “Expanding The Horizon”, Universitas Ma Chung menghadirkan konsep dies natalis yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun ini, Universitas Ma Chung mengajak setiap sivitas akademiknya untuk lepas dari zona nyaman. Tidak seperti katak dalam tempurung, diharapkan segenap warga Ma Chung mampu menjalani proses-proses transformasi yang mempermudah institusi dalam menghadapi tantangan zaman.

Universitas Ma Chung membuktikan tekadnya melalui prestasi-prestasi yang telah diperoleh. Pada tahun 2019,  Universitas Ma Chung menempati peringkat ke-53 dengan kategori 100 Besar Perguruan Tinggi Non-Vokasi Terbaik di Indonesia. Di tahun yang sama, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ma Chung meraih juara 3 sebagai Trading Value terbesar se-Indonesia dalam Galeri Investasi di Bursa Efek Indonesia Award. Fakultas Sains dan Teknologi pun tidak mau kalah, mereka turut berkontribusi dalam Taiwan Digital Design Camp sebagai perwakilan dari Indonesia.

Tidak hanya mahasiswa, dosen dan staf  Universitas Ma Chung juga tidak ketinggalan dalam meraih prestasi di kancah internasional. Tatas H. P. Brotosudarmo, Ph. D, selaku dosen dan peneliti di PUI-MRCPP berhasil mendapatkan prestasi Georg Foster Fellowship dari Alexander von Humboldt Foundation, Jerman untuk mengadakan penelitian di Laboratorium Material Lunak, Universitas Bayreuth.

Selain itu, para staf Universitas Ma Chung juga berkesempatan untuk menjadi perwakilan Indonesia dalam berbagai kegiatan international, seperti DAAD DIES NMT Program (Postdam – Jerman), DAAD – ASEAN QA Forum (Hanoi-Vietnam), dan lainnya. Pada perayaan dies natalis ke-13 tahun ini, Universitas Ma Chung menggelar bakti sosial berupa pembagian hand sanitizer, masker, dan sembako kepada sejumlah mahasiswa serta masyarakat sekitar.

Pembagian hand sanitizer pada 6 sampai 7 April 2020 ini dibagikan ke berbagai titik, yaitu posko COVID-19 Kabupaten Malang, posko COVID-19 Kecamatan Dau, Koramil Dau, Polsek Dau serta puskesmas Dau. Dalam kunjungan ke kecamatan Dau, Tim memperoleh informasi dari camat Dau mengenai barang-barang yang dibutuhkan oleh masyarakat sekitar.“Kami membutuhkan banyak masker dan sembako, karena banyak warga kecamatan Dau yang kehilangan pekerjaan serta tidak bisa membeli masker,” demikian ujar Eko Margianto, camat Dau.

Bantuan tahap dua yang disalurkan pada 6 Mei 2020 adalah berupa 1000 masker berlogo Ma Chung, yang diproduksi oleh salah satu alumni Universitas Ma Chung, Franky Hendrawan. 1000 masker ini akan diberikan ke posko COVID-19 kecamatan Dau yang kemudian akan didistribusikan ke 10 desa sekitar.

Merespon kebutuhan masyarakat yang terdampak covid-19, panitia dies natalis ke-13 juga melaksanakan baksos dengan membagikan sembako untuk masyarakat pada 30 Juni serta kepada mahasiswa pada 18-19 Juni lalu.

Awalnya dies natalis ke-13 ini akan diisi dengan berbagai macam kegiatan, namun karena adanya pandemi ini panitia memutuskan untuk melakukan baksos mengingat visi Universitas Ma Chung yang berkontribusi secara nyata sebagai insan yang berdaya cipta.

Kegiatan tersebut dapat disimak dalam link berikut: http://youtube.com/watch?v=RiwD2C9EvSc