Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: info@machung.ac.id
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Program Studi Akuntansi Universitas Ma Chung menyelenggarakan Seminar Akuntansi dalam Bidang Perpajakan bertajuk “Profesi Akuntansi dalam Bidang Perpajakan” pada Selasa, 29 Oktober 2024. Seminar ini bertujuan meningkatkan pengetahuan mahasiswa terkait peran akuntan dalam bidang perpajakan dan persiapan kompetensi sebelum terjun ke dunia profesional.
Rino Tam Cahyadi, S.E., M.S.A., Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Ma Chung, menyatakan, “Saya berharap teman-teman bisa menggali informasi lebih dalam mengenai profesi akuntan di bidang perpajakan. Seminar ini dapat menjadi awal untuk mempersiapkan diri agar lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja.”
Dalam seminar ini, hadir sebagai narasumber Siti Rahayu, S.E., M.Si., seorang Penyuluh Pajak Ahli Madya dari Kanwil DJP Jawa Timur III. Ia memaparkan tugas utama penyuluh pajak, yakni melakukan edukasi agar masyarakat lebih sadar akan kewajiban pajak, memberikan informasi terkait aturan perpajakan, dan mengubah perilaku wajib pajak agar patuh melaporkan dan membayar pajak.
Menurut Siti, profesi akuntan perpajakan sangat penting karena 80% pendapatan APBN bersumber dari pajak. Selain itu, kebutuhan akan tenaga ahli pajak meningkat 15% pada 2023. Untuk berkarier sebagai akuntan pajak, seorang individu harus menempuh pendidikan S1, dilanjutkan dengan pascasarjana dan memperoleh sertifikasi CPA (Certified Public Accountant). Saat ini, 62% akuntan pajak di Indonesia memiliki sertifikasi CPA.
Siti Rahayu juga menyoroti peluang karier di sektor publik, sektor swasta, atau sebagai konsultan independen. Akuntan pajak di sektor publik dapat berkarier di Direktorat Jenderal Pajak atau Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Sedangkan di sektor swasta, mereka dapat berperan sebagai tax planner atau tax advisor.
Tantangan dalam profesi ini pun tak luput dari pembahasan, termasuk rutinitas tinggi, tekanan kerja pada musim pelaporan pajak, perkembangan teknologi, serta kompleksitas regulasi. Siti menekankan pentingnya keterampilan kognitif, soft skill, serta penguasaan teknologi agar akuntan tetap relevan di tengah digitalisasi.
Seminar ini menginspirasi mahasiswa untuk terus meningkatkan kompetensi. Langkah awal yang disarankan mencakup pengalaman magang, membangun jaringan profesional, serta mengikuti pelatihan dan sertifikasi. Siti Rahayu menambahkan, “Penting untuk tidak bosan memperbarui pengetahuan, cari kesempatan magang, dan terus mengembangkan soft skill seperti komunikasi.”
Melalui seminar ini, Universitas Ma Chung menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan mahasiswa Akuntansi agar lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di dunia kerja. Dengan menghadirkan narasumber profesional dan memberikan wawasan mendalam, universitas berupaya membantu mahasiswa memahami realitas dunia kerja serta kebutuhan industri saat ini.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.