Selamat datang di #industrialseries – kali kami akan mengajak Anda untuk mengenal industri masa depan dengan recycle, reuse, dan re-manufacture.

Seperti yang dibahas pada #industrialseries sebelumnya, pola konsumsi linear, yakni beli – pakai – buang, adalah masalah besar ekologi. Sampah tak terurai yang menggunung  adalah  tantangan besar yang sedang dan akan dihadapi oleh penduduk di belahan bumi ini.

Salah satu solusinya adalah adalah pola konsumsi ekonomi sirkular. Apa itu? Googling dulu, gih…  Kami beri waktu.

Dari sudut pandang industri/produsen, paling tidak ada tiga strategi yang bisa digunakan, yakni recycle, reuse dan re-manufacture. Terjemahan bebasnya adalah “diolah lagi, digunakan lagi dan  diproduksi lagi”. Tujuan besarnya hanya dua, yakni mengurangi penggunaan raw material, dan mengebiri timbunan sampah.

Okay. Kita bahas satu persatu mulai dari  recycle.

Apa yang bisa di-recycle? Idealnya semua. Iya, semua bagian produk yang kita konsumsi atau kita gunakan sehari hari bisa diolah lagi. Tapi mari kita mulai dulu dengan yang paling bermasalah. Apa itu? Plastik.

Sampah plastik memang menjadi sedemikian horor. Di Indonesia,  ceritanya lebih ngeri dari kisah-kisah kuntilanak. Untunglah, ada beberapa perusahaan yang fokus kepada recycle. Salah satunya adalah PT Repal Indonesia. Perusahaan asli Aussie ini bergiat di bidang produksi palet dengan bahan baku utama sampah plastik.