Program Studi Akuntansi Universitas Ma Chung menyelenggarakan talkshow bertema “Menghadapi Tantangan Keuangan, Membangun Akuntan Menjadi Wirausaha Muda” pada Selasa, 5 November 2024. Acara ini menghadirkan Seprido Wicaksono, alumni Universitas Ma Chung dan saat ini menjabat sebagai Direktur PT Wamesta Sandyantara Indonesia. Bertempat di Gedung RnD lantai 6 Universitas Ma Chung, talkshow ini memberikan mahasiswa wawasan yang menarik mengenai entrepreneur sebagai peluang karier di luar jalur konvensional akuntansi.

Dalam sambutannya, Kepala Program Studi Akuntansi, Rino Tam Cahyadi, S.E., M.S.A, menyampaikan bahwa talkshow ini bertujuan menginspirasi mahasiswa untuk melihat bahwa karier akuntansi tidak terbatas hanya sebagai akuntan, namun juga sebagai seorang pengusaha. “Melalui talkshow ini, kami berharap mahasiswa bisa mengetahui langkah-langkah apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi entrepreneur dan memahami tantangan yang mungkin dihadapi. Semoga mereka bisa membawa pengetahuan baru setelah acara ini,” ujarnya.

Menjadi Seorang Entrepreneur

Dalam sesi utama, Sefrido menceritakan perjalanan awalnya sebagai entrepreneur. Sejak SMA, ia bercita-cita menjadi pengusaha. Keinginannya semakin kuat saat ia memutuskan belajar di Universitas Ma Chung yang didirikan oleh para pengusaha. “Kalau saya ingin menjadi pengusaha, maka harus belajar dari pengusaha,” ungkapnya. Pemikirannya tentang nilai-nilai 12 karakter Ma Chung, seperti orisinal, terpercaya, dan profesional, menurutnya adalah bekal utama yang membuat seseorang menjadi entrepreneur yang memiliki daya saing.

Sefrido juga menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi seorang entrepreneur, seperti berani keluar dari zona nyaman dan memaksimalkan kapasitas diri. “Entrepreneurship erat hubungannya dengan visi dan juga momentum. Setiap orang punya momentum masing-masing. Yang penting adalah tekun dan memiliki visi yang kuat,” pesannya.

Manfaat dan Tantangan Menjadi Entrepreneur

Menurut Sefrido, ada banyak manfaat dari menjadi seorang pengusaha, di antaranya adalah fleksibilitas waktu, memiliki visi sendiri, dan kapasitas dalam mengambil kebijakan. Namun, ia juga menjelaskan bahwa sebagai pengusaha harus selalu beradaptasi dan berpikir kreatif. “Entrepreneurship membuat kita berada di zona yang dinamis, dan itu adalah kesempatan untuk terus berkembang,” tambahnya.

Menutup sesi, Sefrido berpesan kepada para Machungers agar menentukan visi hidup sejak dini dan memilih bidang yang sesuai dengan passion mereka. Dengan visi yang jelas, mereka bisa mengembangkan diri dan mempersiapkan langkah-langkah yang tepat dalam menggapai cita-cita sebagai wirausaha atau profesional.

Melalui talkshow ini, Universitas Ma Chung berupaya mempersiapkan karier mahasiswa sejak dini dengan memberikan wawasan tentang berbagai peluang profesional, termasuk menjadi seorang wirausaha muda. Dengan menghadirkan alumni yang memiliki pengalaman nyata di dunia bisnis, kampus ini membantu mahasiswa memahami tantangan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam berbagai jalur karier. Kegiatan ini diharapkan dapat membangun pola pikir yang lebih luas di kalangan mahasiswa, sehingga mereka tidak hanya siap menjadi tenaga profesional yang kompeten tetapi juga mampu merintis usaha sendiri yang diinginkan.