Universitas Ma Chung merasakan kebanggaan besar ketika salah satu dosen dari Program Studi Desain Komunikasi Visual, Amar Ma’ruf Stya Bhakti, M.Pd, berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam dunia seni internasional. Karya orisinal Amar yang berjudul “Jukok Universe” telah mengukir namanya di panggung seni global dengan terpilih untuk dipamerkan dalam Intercontinental Bienal, pameran seni internasional yang diadakan setiap dua tahun sekali. 

Intercontinental Bienal, acara yang sangat dihormati di kalangan seniman internasional, memilih karya Amar dari lebih dari 19.000 pelamar. Kepiawaian dan keunikan “Jukok Universe” berhasil bersaing dengan karya-karya seni luar biasa dari seniman dari seluruh penjuru dunia. Karya Amar adalah salah satu dari 625 karya yang terpilih, yang akan menjadi bagian dari pameran tersebut. Ini bukan hanya prestasi bagi Amar sendiri, tetapi juga membawa harum nama Universitas Ma Chung sebagai lembaga pendidikan yang mendorong kreativitas dan prestasi dalam berbagai bidang. 

Dalam wawancara dengan Amar, ia menjelaskan arti mendalam dari karya seni tersebut. “Ilustrasi Paus yang memegang Ethereum melambangkan bagaimana mata uang digital, seperti Ethereum, telah menyebar ke berbagai sektor dan entitas di seluruh dunia,” jelasnya. “Seperti paus yang menguasai lautan, Ethereum memiliki potensi untuk mengubah dan mempengaruhi dunia keuangan dan teknologi secara besar-besaran, dan karya ini mewakili simbol kekuatan, potensi transformatif, dan tanggung jawab terhadap aset digital,” sambungnya. 

Amar juga berbagi tentang perjalanan tak terduga menuju puncak prestasinya ini. “Ini rejeki dari Tuhan,” katanya. Awalnya ia terinspirasi oleh status seorang dosen dari universitas lain yang ikut serta dalam pameran. Secara iseng, ia mengunggah karyanya yang belum pernah dipublikasikan di media sosial. Kejutan datang ketika karyanya akhirnya dikurasi selama lebih dari dua bulan dan terpilih untuk dipamerkan. “Saya tidak menyangka akan menang, namun saya sangat bersyukur jadi punya pengalaman untuk pameran bersama artis dan desainer dari mancanegara,” ungkapnya penuh rasa syukur. 

Sultan Arif Rahmadianto, M.Ds, Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual di Universitas Ma Chung, sangat bangga dengan prestasi Amar. Ia menyatakan, “Prestasi Amar merupakan suatu hal yang membanggakan, dan hal ini bisa mengangkat nama Universitas Ma Chung di dunia seni, karena Ma Chung memiliki dosen-dosen dengan prestasi yang luar biasa.” Prestasi ini juga sejalan dengan salah satu dari 12 Nilai Universitas Ma Chung yaitu Kreatif. Amar telah membuktikan bagaimana inovasi dan kreativitas tak terbatas dapat melintasi batas-batas dan menemukan tempat di panggung seni internasional. 

Intercontinental Bienal, sebagai pameran seni internasional yang bergengsi, memberikan wadah bagi seniman-seniman hebat untuk berbagi karya-karya mereka dengan penonton global. Kehadiran “Jukok Universe” di pameran ini menguatkan bahwa kekreatifan dan inovasi adalah inti dari perkembangan seni modern. Melalui prestasi Amar, Universitas Ma Chung menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai ini dan berkontribusi dalam memajukan dunia seni secara global.