Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: info@machung.ac.id
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh civitas academica Universitas Ma Chung. Dua dosen berbakat, Didit Prasetyo Nugroho, S.Sn., M.Sn. dari Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Ounu Zakiy Sukaton, MGAL dari Program Studi English for Global Creative Communication (EGCC), berhasil meraih juara 3 dalam kompetisi Jamu YouTube Competition. Ajang ini merupakan bagian dari “The 1st Jamu (Loloh) International Conference & Expo (JICE)” yang diselenggarakan Dewan Jamu Indonesia pada 16-18 Desember 2024 di Westin Resort, Nusa Dua, Bali.
Kompetisi tersebut mengusung tema “Djampi Oesodo as Jamu from Ancient Wisdom to Modern Practice” yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda, khususnya milenial dan Gen Z, akan pentingnya jamu sebagai warisan budaya Nusantara. Dalam lomba ini, para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan edukasi tentang jamu berdasar filosofi Djampi Oesodo melalui media video.
Didit Prasetyo Nugroho mengungkapkan bahwa ide untuk mengikuti lomba ini datang setelah mendapatkan informasi dari rekan sejawatnya di Fakultas Farmasi Universitas Ma Chung. “Setelah membaca TOR kompetisi, saya langsung melakukan riset untuk menentukan konsep video. Fokus riset saya di Universitas Ma Chung adalah tentang Indonesia pada masa klasik, sehingga konsep besar yang dipilih adalah sejarah jamu berdasarkan temuan artefak di candi dan prasasti,” ujarnya.
Didit memilih format video animasi untuk menyampaikan pesan dengan efisien. Proses pembuatan animasi, mulai dari menggambar aset hingga mengerjakan animasi dan musik, dilakukan secara mandiri oleh Didit. Dalam kolaborasi ini, Ounu Zakiy Sukaton berperan mengisi narasi suara dalam bahasa Inggris, sesuai dengan ketentuan kompetisi yang berskala internasional.
Hasil karya mereka yang berjudul Jamu sebagai Warisan Nusantara untuk Kesehatan berhasil dikemas dalam sebuah video yang menarik dan memiliki kedalaman riset dan informasi. “Saya tidak menyangka bisa meraih juara 3, mengingat kualitas video peserta lain yang sangat bagus. Namun, mungkin aspek riset yang mendalam menjadi nilai tambah bagi juri,” tambah Didit.
Pihak Universitas Ma Chung memberikan apresiasi tinggi atas prestasi yang diraih oleh dua dosennya dalam ajang bergengsi ini. Wawan Eko Yulianto, SS., MA., Ph.D., selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, menyampaikan rasa bangga yang mendalam atas pencapaian tersebut.
“Prestasi ini sangat membanggakan dan menjadi bukti nyata bahwa civitas academica Universitas Ma Chung memiliki kualitas dan daya saing yang tinggi. Keberhasilan ini tidak hanya mengharumkan nama universitas, tetapi juga mengangkat kearifan budaya lokal ke panggung global,” ungkapnya.
Prestasi yang diraih Didit dan Ounu tidak hanya menjadi bukti kegigihan dan kreativitas civitas academica Universitas Ma Chung, tetapi juga dedikasi dalam melestarikan dan mempromosikan kearifan budaya leluhur Nusantara. Melalui karya mereka, jamu kembali dikenalkan sebagai warisan budaya dalam bidang kesehatan untuk generasi masa kini dan masa depan.
Simak langsung video Jamu sebagai Warisan Nusantara untuk Kesehatan.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.