CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Best Paper dan Best Presenter di SENTRIN 2025

by Humas Universitas Ma Chung / 3 December 2025 / Published in Machung

Penelitian merupakan fondasi penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi yang berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat. Semangat inilah yang mengantarkan tim dosen Universitas Ma Chung meraih prestasi gemilang sebagai Best Paper dan Best Presenter dalam Seminar Nasional Teknologi dan Rekayasa Informasi (SENTRIN) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Brawijaya pada 21 Oktober 2025 di Bali.

Tim peneliti yang terdiri dari Windra Swastika, Ph.D, Dr. Kestrilia Rega Prilianti, M.Si, Prof. Dr.Eng. Romy Budhi Widodo, dan Paulus Lucky Tirma Irawan, S.Kom., MT. dari Program Studi Computer Science in Artificial Intelligence and Digital Innovation menyajikan paper ilmiah berjudul “Analisis Perbandingan Dampak Preprocessing Terhadap Kinerja Model Klasifikasi dalam Dataset Kanker Payudara.” Paper tersebut berhasil meraih predikat Best Paper dalam SENTRIN 2025, sementara Windra Swastika, Ph.D, juga dinobatkan sebagai Best Presenter.

Penelitian tersebut dilakukan untuk menjawab research gap dari studi-studi sebelumnya yang umumnya hanya menguji satu cara persiapan data saja. “Kami ingin mencari mana cara terbaik untuk masing-masing metode AI. Ini penting karena deteksi dini kanker payudara bisa menyelamatkan nyawa,” jelas Windra.

Dalam penelitiannya, tim dosen ini membandingkan empat metode AI dengan dengan 4 cara persiapan data yang berbeda. “Hasilnya, cara mempersiapkan data ternyata sangat memengaruhi akurasi model. Ada peningkatan akurasi dari 93% menjadi 98% hanya dengan perbedaan teknik preprocessing,” ungkap Windra.

Lebih lanjut, Windra menjelaskan bahwa setiap metode AI membutuhkan pendekatan persiapan data yang berbeda. Beberapa algoritma, seperti Random Forest, bahkan mampu bekerja optimal meski datanya tidak perlu praproses. Selain itu, tim menemukan 15 karakteristik sel payudara yang paling berpengaruh dalam diagnosis, sebuah temuan penting yang berpotensi membuat pemeriksaan medis lebih efisien dan terjangkau.

Saat ini, laboratorium riset Artificial Intelligence for Digital Images and Technopreneurship (Aiditech) Universitas Ma Chung tengah mengembangkan penelitian lanjutan dengan memanfaatkan teknologi deep learning. Mereka juga sedang merancang aplikasi atau alat bantu diagnosis yang dapat digunakan oleh dokter. “Kami berharap penerapan teknologi ini nantinya dapat diperluas ke berbagai jenis penyakit, tidak hanya kanker payudara,” tambahnya.

Prestasi ini semakin menegaskan komitmen Universitas Ma Chung dalam mendorong lahirnya inovasi riset yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi kemajuan dunia kesehatan serta perkembangan teknologi di Indonesia. Melalui pencapaian tersebut, Universitas Ma Chung menunjukkan perannya sebagai institusi yang aktif membangun ekosistem penelitian yang relevan, solutif, dan berkontribusi langsung pada kebutuhan masyarakat.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP WhatsApp