Tim dosen Universitas Ma Chung menjadi narasumber dalam pelatihan bertajuk “Peningkatan Daya Saing IKM Batik melalui SEHATI (Sistem Pendampingan Terintegrasi Menuju IKM Tangguh dan Inovatif)” bagi para pelaku usaha batik di Kecamatan Singosari. Kegiatan ini diselenggarakan pada Selasa, 4 November 2025, bertempat di Balai Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Pelatihan ini merupakan inisiatif dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang melalui Bidang Industri Non Agro yang dipimpin oleh Indra Anggraini S.H., M.M selaku Kepala Bidang Industri Non Agro Dinas Perindustrian Perdagangan Kabupaten Malang. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak, antara lain Kepala Desa Randuagung Drs. Subadi., M. Si selaku Kepala Desa Randuagung, Kecamatan Singosari, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo. MS., M.Sc. selaku Rektor Universitas Ma Chung, Desainer dari Batik Sengguruh, serta para pelaku usaha batik dari wilayah Kecamatan Singosari.

Dalam sambutannya, Kepala Desa Randuagung, Drs. Subadi., M. Si, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. “Terima kasih atas kehadiran Bapak dan Ibu sekalian. Kegiatan hari ini merupakan kesempatan berharga untuk menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan kita bersama. Karena itu, jangan sampai kesempatan dan ilmu yang diperoleh disia-siakan. Manfaatkan sebaik-baiknya dan bangun komunikasi yang baik, terutama untuk kemajuan batik di wilayah kita. Pengelolaan dan manajemen yang baik juga memiliki peran penting dalam memajukan batik agar dapat mendunia,” ujarnya.

Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra M. Taneo, M.S., M.Sc., menjelaskan bahwa kegiatan ini menghadirkan tiga kepala program studi sebagai narasumber. Mereka adalah Uki Yonda Asepta, S.E., M.M., Kepala Program Studi International Business Management yang membawakan materi tentang manajemen usaha; Rino Tam Cahyadi, S.E., M.S.A., Kepala Program Studi Digital Business Accounting yang menyampaikan materi mengenai penghitungan biaya usaha; serta Sultan Arif Rahmadianto, S.Sn., M.Ds., Kepala Program Studi Visual Communication Design yang membahas tentang branding usaha. Ketiganya berkontribusi sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.

“Kami dari Universitas Ma Chung melibatkan tiga kepala program studi, yaitu dari bidang Akuntansi, Manajemen, dan Desain Komunikasi Visual. Ketiganya memiliki keahlian di bidang masing-masing dan berbagi pengetahuan terkait manajemen usaha, perhitungan biaya, hingga strategi branding produk,” ungkap Prof. Yufra.

“Batik sendiri telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya bangsa yang perlu dijaga dan dilestarikan. Sehingga agar dapat dikenal secara luas kita perlu menjalin kerja sama, bekerja keras, saling terbuka, dan saling membantu,” tambahnya.
Sementara itu, Indra Anggraini S.H., M.M selaku Kepala Bidang Industri Non Agro Disperindag Kabupaten Malang menambahkan bahwa pihaknya memiliki komitmen tinggi terhadap perkembangan industri batik.

“Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang memiliki perhatian besar terhadap perkembangan industri batik. Seperti kita ketahui bersama, Kabupaten Malang dikenal dengan motif Garudeya. Kami berharap batik dari Randuagung dan masyarakat Singosari juga dapat dikenal lebih luas,” ungkapnya.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata sinergi Universitas Ma Chung dalam mendukung pelaku industri kreatif untuk meningkatkan daya saing IKM batik agar lebih tangguh, inovatif, dan mampu menembus pasar yang lebih luas.