Generasi Z kini mulai memasuki dunia kerja, tetapi perjalanan untuk terjun ke dalamnya tidaklah mudah. Memasuki dunia kerja membutuhkan bekal soft skill yang dapat mendukung kinerja. Sebagai generasi yang lahir di era digital, Gen Z menghadapi tantangan unik, terutama karena mereka memulai karier di tengah pandemi yang mengharuskan banyak dari mereka bekerja secara jarak jauh.

Menurut laporan Harvard Business Publishing Corporate Learning, banyak Gen Z yang perlu beradaptasi dengan proses dan sistem kerja baru yang belum sepenuhnya matang. Bahkan, sebagian dari mereka mengalami PHK sebelum sempat mengokohkan posisi dalam karier mereka, yang memicu kekhawatiran tentang stabilitas pekerjaan dan keamanan karier.

Untuk dapat beradaptasi dan sukses dalam dunia kerja yang terus berkembang, Gen Z perlu menguasai berbagai soft skill yang penting. Berikut adalah beberapa keterampilan utama yang perlu dimiliki oleh Gen Z agar lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja.

1. Kemampuan Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal merupakan keterampilan yang sangat penting, terutama dalam konteks kerja jarak jauh, di mana komunikasi efektif diperlukan untuk menghindari miskomunikasi. Menurut British Council, kemampuan ini mencakup keterampilan mendengarkan secara aktif, menyampaikan ide dengan jelas, serta memahami bahasa tubuh dan emosi dalam interaksi. Ketika komunikasi interpersonal terjalin dengan baik, hal ini dapat menciptakan hubungan yang lebih harmonis dan produktif di lingkungan kerja.

2. Kecerdasan Emosional (EQ)

Kecerdasan emosional, atau EQ, merupakan soft skill yang mencakup kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi, serta menunjukkan empati terhadap orang lain. Melansir dari laman British Council, terdapat beberapa aspek utama dalam kecerdasan emosional yang sangat penting bagi Gen Z.

Pertama, kemampuan mengenali emosi dan memahami dampak perilaku mereka, yang membantu dalam menghadapi situasi kerja, termasuk saat menerima umpan balik atau menghadapi konflik. Kedua, kemampuan mengelola emosi, terutama dalam situasi stres, untuk menjaga ketenangan dan mengambil keputusan yang rasional. Ketiga, kemampuan untuk menunjukkan empati dengan memahami dan menghargai perasaan serta pengalaman orang lain melalui mendengarkan aktif dan membaca isyarat non-verbal. Empati ini berperan penting dalam membantu mereka membangun hubungan kerja yang harmonis dan saling menghargai.

3. Keterampilan Presentasi dan Public Speaking

Kemampuan untuk menyampaikan ide secara efektif di depan umum menjadi nilai tambah bagi Gen Z. Melansir dari laman British Council, keterampilan ini mencakup kemampuan untuk menarik perhatian audiens, menyusun presentasi secara logis, serta mengatasi kegugupan saat berhadapan dengan audiens. Menguasai keterampilan presentasi membantu Gen Z menyampaikan ide dengan percaya diri, terlibat secara efektif dengan audiens beragam, dan membangun kehadiran profesional yang kuat.

4. Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah kunci produktivitas bagi Gen Z dalam lingkungan kerja yang serba cepat. Menurut Yale School of Management, keterampilan ini mencakup kemampuan untuk menetapkan prioritas, mendelegasikan tugas, dan mengetahui kapan harus menolak tugas yang bisa mengganggu fokus. Dengan manajemen waktu yang baik, mereka dapat lebih mudah memenuhi ekspektasi kerja dan mencapai hasil yang optimal dalam tenggat waktu yang ketat.

5. Etos Kerja dan Kerja Sama Tim

Etos kerja yang baik mencakup tanggung jawab terhadap pekerjaan, konsistensi dalam menyelesaikan tugas, dan integritas. Etos kerja yang solid sangat penting untuk membangun reputasi profesional yang baik. Selain itu, kemampuan untuk bekerja dalam tim juga menjadi penting di lingkungan kerja yang sangat kolaboratif, seperti dengan mengapresiasi keberhasilan rekan kerja dan saling membantu.

Menguasai berbagai soft skill seperti komunikasi interpersonal, kecerdasan emosional, keterampilan presentasi, manajemen waktu, dan etos kerja merupakan modal penting bagi Gen Z di dunia kerja yang terus berkembang. Dengan mengembangkan keterampilan ini, Gen Z tidak hanya lebih siap menghadapi tantangan, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan di tempat kerja mereka.

Di Universitas Ma Chung, mahasiswa dipersiapkan secara menyeluruh untuk menjadi lulusan unggul dan berkualitas dan siap terjun ke dunia kerja. Selain pembelajaran akademis, mahasiswa didorong untuk aktif terlibat dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan dan organisasi yang mengasah keterampilan interpersonal dan manajemen. Melalui kegiatan OBOR (Orientation Based on Reflection), mahasiswa juga mendapatkan pelatihan kepemimpinan yang mendalam, mendorong mereka untuk mengenali potensi diri, mengembangkan kepercayaan diri, dan belajar memimpin dengan empati dan tanggung jawab. Dengan pendekatan ini, Universitas Ma Chung berkomitmen mencetak lulusan yang kompeten, berintegritas, dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.

Sumber:

https://corporate.britishcouncil.org/insights/gen-z-workplace-bridging-soft-skills-gap-drive-success

https://cdo.som.yale.edu/blog/2024/09/14/11-soft-skills-to-accelerate-your-career

https://www.harvardbusiness.org/how-to-help-gen-z-early-career-professionals-navigate-their-careers/

Sumber foto: freepik.com/@brgfx