Kesehatan mata menjadi salah satu aspek penting dalam kehidupan modern, terutama dengan semakin tingginya paparan digital dalam aktivitas sehari-hari. Akibatnya, kebutuhan akan layanan kesehatan mata pun meningkat, yang melibatkan peran penting dari dua profesi utama di bidang ini, yaitu optometris dan dokter mata. Meskipun keduanya berfokus pada kesehatan mata, terdapat perbedaan mendasar dalam lingkup kerja dan kompetensi dokter mata dan optometris. Yuk cari tau!

Optometris

Optometris adalah profesional kesehatan mata yang bertanggung jawab dalam melakukan pemeriksaan mata, mendiagnosis masalah penglihatan, serta memberikan perawatan berupa resep kacamata atau lensa kontak. Mereka memiliki keahlian dalam mendeteksi berbagai masalah penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, astigmatisme, dan gangguan lainnya.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pekerjaan Refraksionis Optisien dan Optometris, optometris memiliki kompetensi minimal untuk melakukan:

• Pelayanan refraksi,
• Pelayanan optisi, dan/atau
• Pelayanan lensa kontak.

Dengan kompetensi tersebut, optometris dapat membantu masyarakat mendapatkan solusi koreksi penglihatan yang sesuai tanpa melakukan tindakan medis invasif.

Dokter Spesialis Mata (Ophthalmologist)

Menurut laman siloamhospitals.com, dokter spesialis mata atau ophthalmologist merupakan tenaga medis yang memiliki tanggung jawab lebih luas dalam menangani berbagai gangguan kesehatan mata, termasuk melakukan prosedur bedah mata. Selain memberikan pengobatan, mereka juga terlibat dalam penelitian mengenai kondisi, fungsi, dan metode terapi terbaru terkait penyakit mata.

Selain itu, alodokter.com menyebutkan bahwa dokter spesialis oftalmologi dapat menangani berbagai kondisi kesehatan mata, seperti:

• Glaukoma,
• Konjungtivitis,
• Gangguan kornea,
• Katarak,
• Retinopati diabetik,
• Gangguan penglihatan seperti rabun jauh, rabun dekat, dan astigmatisme.

Optometris dan dokter mata memiliki peran yang sama-sama penting dalam menjaga kesehatan mata, namun dengan lingkup kerja yang berbeda. Optometris berfokus pada pemeriksaan dan koreksi penglihatan dengan kacamata atau lensa kontak, sedangkan dokter mata menangani gangguan kesehatan mata yang lebih kompleks, termasuk tindakan bedah. Oleh karena itu, memahami perbedaan keduanya dapat membantu masyarakat dalam memilih layanan kesehatan mata yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Universitas Ma Chung menawarkan program studi D3 Optometri yang dirancang untuk mencetak tenaga profesional di bidang kesehatan mata. Melalui bimbingan dosen-dosen yang ahli dan kombinasi antara lingkungan belajar yang kondusif dan kurikulum yang selaras dengan kebutuhan industri, mahasiswa tidak hanya memperoleh pemahaman akademik yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang diperlukan untuk bersaing di dunia kerja. Dengan demikian, mereka siap menghadapi tantangan profesional dan berkontribusi secara inovatif di berbagai sektor industri.

Sumber:

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PEKERJAAN REFRAKSIONIS OPTISIEN DAN OPTOMETRIS

https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-optometri

https://www.alodokter.com/memilih-dokter-mata-yang-tepat-sesuai-kondisi-anda?utm

Sumber Foto: Freepik.com/@storyset