Perjalanan seorang mahasiswa menuju dunia profesional sering kali penuh ketidakpastian. Namun, Aland Christian, alumni Program Studi International Business Management, Universitas Ma Chung membuktikan bahwa kesempatan akan datang pada mereka yang aktif mencoba, tidak mudah menyerah, dan terus membuka diri terhadap pengalaman baru. Lulus sebagai wisudawan terbaik prodi sekaligus berhasil diterima bekerja bahkan sebelum diwisuda, Aland menjadi contoh nyata bahwa kampus dapat menjadi ladang subur untuk menanam mimpi dan menuai prestasi.

Awal Mula Perjalanan: Memilih Kampus yang Tepat

Ketertarikan Aland pada dunia bisnis dan kewirausahaan membawanya melangkah ke Universitas Ma Chung. Menurutnya, pembelajaran kewirausahaan di Universitas Ma Chung tidak hanya kuat, tetapi juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk bereksperimen.

“Saya tertarik dengan program kewirausahaan di Ma Chung, yang memberikan mahasiswa kesempatan untuk mencoba tanpa takut gagal,” ceritanya.

Kebebasan untuk mengeksplorasi ide dan inovasi inilah yang menjadi salah satu alasan terbesarnya memilih Ma Chung sebagai tempat untuk bertumbuh.

Langkah Pertama yang Mengubah Banyak Hal

Aland mengakui bahwa ia tidak langsung menjadi mahasiswa yang aktif sejak awal. Namun, dorongan dari salah satu dosennya, Dr. Felik Sad Windu Wisnu Broto, SS., M.Hum, menjadi titik balik penting dalam perjalanan akademiknya. Dari ajakan untuk mencoba sebuah kegiatan, Aland justru menemukan banyak peluang lain yang membentuk dirinya saat ini.

“Pertama kali saya berani aktif adalah karena Bapak Felik. Dengan dorongan beliau untuk mencoba satu kegiatan merubah saya menjadi lebih aktif karena menerima manfaat yang begitu banyak. Selain itu agar tetap aktif dan inisiatif harus memiliki pandangan untuk tidak mudah menyerah ketika tidak berhaisil mengikuti suatu kegiatan,” ungkap Aland.

Organisasi dan Pengalaman Global: Mengasah Kepemimpinan dan Kolaborasi

Selama kuliah, Aland aktif terlibat dalam berbagai organisasi dan proyek yang memperkaya wawasannya. Ia menjadi bagian dari Badan Perwakilan Mahasiswa Universitas (BPMU), tempat ia mengasah kemampuan kepemimpinan dan komunikasi. Selain itu, Aland juga berkontribusi dalam Consortium FWTF (Food Waste to Finish), yang merupakan bagian dari proyek internasional IN2FOOD dan berfokus pada isu keberlanjutan serta pengurangan limbah makanan.

Selain itu, ia juga secara konsisten berpartisipasi dalam penelitian fundamental yang digarap oleh para dosen. Keterlibatan ini memberinya pengalaman langsung dalam dunia riset serta memperkuat keterampilannya dalam berpikir kritis dan analitis.

Melalui pengalaman-pengalaman ini, Aland belajar mengelola tanggung jawab, bekerja dalam tim lintas latar belakang, dan menyelesaikan masalah secara kreatif. Semua pengalaman tersebut menjadi modal penting saat ia memasuki dunia kerja.

Salah satu pengalaman yang semakin memperkaya perjalanan akademiknya adalah keikutsertaannya dalam program International Credit Transfer (ICT) di Da Yeh University, Taiwan, ketika ia duduk di semester 5. Di lingkungan baru yang beragam, Aland tidak hanya belajar materi perkuliahan, tetapi juga belajar memahami berbagai perspektif global, melatih kemampuan adaptasi, interaksi lintas budaya, serta disiplin dalam manajemen waktu.

Diterima Bekerja Sebelum Lulus dan Menjadi Wisudawan Terbaik Prodi

Dengan catatan prestasi yang konsisten serta kontribusi aktif di kampus, Aland dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Prodi International Business Management 2025. Ia pun mendorong Machungers untuk terus mencari pengalaman dan kesempatan tanpa ragu mencoba hal baru. Kombinasi pengalaman organisasi, prestasi akademik, dan exposure internasionalnya juga membawanya diterima bekerja bahkan sebelum resmi lulus.

“Manajemen waktu dan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan baru sangat diperlukan. Pengalaman aktif di kampus membuat saya bisa mengatur pekerjaan dengan baik. Beradaptasi terhadap perubahan membantu saya untuk mudah berteman, merespon dinamika di kantor, serta memahami dan mencoba membawa perubahan yang inovatif di lingkungan kerja saya,” jelasnya.

Perjalanan Aland bukan sekadar kisah seorang mahasiswa pada umumnya, melainkan tentang upayanya bersikap aktif, serta mengambil kesempatan dan peluang yang ada. Kisah ini juga mencerminkan ekosistem pembelajaran di Universitas Ma Chung yang mendorong mahasiswa untuk gigih, berani mencoba hal baru, dan terus bertumbuh.