Program Studi Sastra Inggris Universitas Ma Chung, bekerja sama dengan komunitas Pelangi Sastra Malang, menyelenggarakan lokakarya penulisan cerpen selama sehari penuh. Lokakarya ini diadakan pada 13 Desember 2019 mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB di aula MDC, Lt. 5 Gedung RnD Universitas Ma Chung.

Lokakarya penulisan cerpen ini dipandu oleh Okky Madasari, seorang penulis nasional yang banyak menghasilkan karya penting dalam sepuluh tahun terakhir. Okky Madasari telah menerbitkan delapan novel dan satu buku kumpulan cerpen. Selain itu, ia juga kerap menulis cerpen di berbagai media massa. Berbagai apresiasi di tingkat nasional pun juga telah dimenangkan, salah satunya adalah penghargaan Khatulistiwa Award tahun 2012. Saat ini, Okky Madasari tengah menjalani studi doktoralnya di National University of Singapore (NUS) untuk melakukan studi atas cultural censorship.

Demi memaksimalkan proses belajar dan praktik, lokakarya ini dibatasi hanya untuk 20 peserta. “Dengan jumlah yang kecil ini, peserta dapat intens belajar tentang penulisan cerpen dan langsung mendapat masukkan dari narasumber,” kata Denny Mizhar, koordinator Pelangi Sastra Malang. yang juga turut mendampingi panitia selama berjalannya lokakarya.

Menjelang pukul 17.00 WIB, dalam pidato singkatnya untuk menutup kegiatan ini, Dr. Daniel Ginting, dekan Fakultas Bahasa dan Seni, mengatakan, “Sungguh mengejutkan melihat antusiasme para peserta sekalian menulis, melontarkan pertanyaan, dan berdiskusi hingga sesore ini.”

“Salah satu yang memuaskan bagi saya adalah melihat bagaimana peserta yang awalnya belum yakin akan menuliskan apa hingga akhirnya berhasil mendapatkan ide yang solid untuk ceritanya,” kata Okky Madasari mengomentari perkembangan gagasan cerita salah seorang peserta lokakarya.

Mengomentari peserta yang tidak yakin mengenai detail-detail ceritanya, Okky Madasari berkomentar, “Menulis cerita itu juga membutuhkan riset,” kata Okky Madasari ketika merangkum sesi lokakarya.

“Ngobrol dengan orang itu riset. Nonton film juga. Membaca buku apalagi.” Okky menganjurkan peserta untuk membuka mata terhadap segala yang ada di sekeliling mereka untuk membuat sebuah cerita yang logis.

Menurut Wawan Eko Yulianto, Ph.D., kepala program studi Sastra Inggris yang juga mendampingi panitia, keterampilan mengomunikasikan gagasan secara tertulis, baik dalam bentuk fiksi mau pun non-fiksi, adalah salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh mahasiswa Sastra Inggris. Hal ini selaras dengan salah satu dari 7 kecakapan yang dibutuhkan untuk abad ke-21 (yang terdiri dari berpikir kritis dan pemecahan masalah, kolaborasi lintas jaringan, adaptabilitas, inisiatif dan kewirausahaan, komunitas lisan dan tulisan secara efektif, menganalisis informasi, dan imajinasi).

Hal inilah yang mendasari program studi Sastra Inggris untuk berupaya selalu meningkatkan kemampuan menulis mahasiswanya maupun masyarakat umum. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kerjasama dengan komunitas mitra, dalam hal ini komunitas Pelangi Sastra Malang, yang telah bekerja sama dalam sejumlah kegiatan, termasuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat.