Oleh: Irene Puspita Wijaya

(Lulusan Prodi Sastra Inggris tahun 2023. Sekarang bekerja sebagai Brand Marketing di Polygon Bikes, Surabaya)

Setelah kuliah selesai, mau tidak mau, setiap mahasiswa harus mempersiapkan diri untuk memasuki dunia bekerja. Kesiapan bekerja ini tidak melulu berdasarkan tingginya IPK atau banyaknya poin keaktifan, melainkan kesiapan mental untuk menghadapi hal-hal di luar dugaan. Ada yang sudah siap bekerja sebelum lulus kuliah, ada juga yang belum siap walaupun sudah lulus. Bagaimana pun keadaannya, kita bisa memupuk kesiapan bekerja tersebut melalui hal-hal yang sederhana.

JANGAN CEPAT MENYERAH CARI KERJA

Salah satu kesulitan yang sebagian besar mahasiswa alami setelah lulus adalah kesulitan mendapatkan pekerjaan. Tak bisa dipungkiri, persaingan dalam dunia kerja memang semakin ketat. Belum lagi, semakin panjang daftar persyaratan untuk melamar pekerjaan membuat kita yang ingin melamar kewalahan di awal. Di sinilah tantangan pertama mahasiswa fresh graduate. Jangan mundur. Meskipun lelah menulis banyak surat lamaran yang akhirnya hanya mendapat surat penolakan, pasti akan ada setidaknya satu yang memanggilmu. Teruslah perbanyak dan perlebar jalamu.

JANGAN TAKUT MENCOBA HAL BARU

“Pilih bekerja sesuai passion atau gaji yang besar?” Pertanyaan itu mungkin pernah kita pikirkan saat memilih pekerjaan. Sebenarnya, pertanyaan itu baik, tapi bisa juga membuat kita merasa terbatas. Kita perlu merenung kembali, “memangnya kenapa kalau tidak sesuai passion?” Apakah jawabannya selalu penderitaan? Pada kenyataannya, kesiapan kita dalam bekerja juga tergantung dari cara kita menerima hal-hal yang tidak sesuai keinginan. Jangan membatasi dirimu dengan keinginanmu, justru terbukalah terhadap peluang-peluang baru supaya kamu dapat terus berkembang. Jika memang ingin mengejar passion, bukalah peluangmu sendiri jika tidak mendapatnya dari tempat lain.

TETAP OPTIMIS MENJALANI SEMUANYA

Mendapat pekerjaan bukanlah “happy ending” setiap fresh graduate, justru awal dari perjalanan mereka. Apapun pekerjaan yang kita dapatkan patut kita syukuri dan kerjakan sebaik mungkin. Ada saatnya kita akan mengalami kesulitan atau hal yang tidak menyenangkan, terutama saat dalam proses beradaptasi di lingkungan baru. Meskipun begitu, kita harus terus menguatkan diri sendiri dengan self-talk yang positif. Walaupun keadaan tidak selalu sesuai dengan keinginan, kita selalu memiliki pilihan untuk melihatnya dari sisi yang lebih terang. “Sengajalah” untuk berpikir positif, karena dari situlah asalnya semangat kita untuk bekerja secara optimal.

PERCAYA DIRI ITU BUKAN SEKEDAR PERASAAN

Ketika menghadapi tantangan dalam pekerjaan baru, banyak dari fresh graduate yang kepercayaan dirinya goyah, entah karena rekan yang performanya jauh lebih mahir atau tekanan dari atasan. Daripada merasa minder, kita perlu menanamkan rasa percaya terhadap diri sendiri. Kita tidak perlu menjadi orang lain, tapi kita bisa belajar dari kemampuan dan kompetensi orang lain. Percaya diri yang sesungguhnya bukanlah perasaan bangga ketika kita menjadi yang terbaik, justru saat kita memilih untuk tidak menyerah walau harus belajar dari orang lain.

BERSIKAP BAIK PADA ORANG LAIN DAN DIRI SENDIRI

Saat bekerja, bersikap baik mungkin adalah hal yang sangat bare minimum. Kita memang harus bersikap baik terhadap rekan kerja, tapi kadang kita juga lupa untuk bersikap baik pada diri sendiri. Selain menyapa rekan kerja di pagi hari, jangan lupa untuk menyemangari diri sendiri juga. Selain membantu rekan yang butuh bantuan, jangan lupa untuk memberikan waktu bagi diri sendiri untuk istirahat. Kita bisa menyebarkan energi positif di tempat kita bekerja, tapi jangan mengecualikan diri dalam kebaikan tersebut.

JANGAN BERHENTI BELAJAR DAN BERUSAHA

Bagi fresh graduate yang belum memiliki pengalaman bekerja sebelumnya, mereka akan dituntut untuk bekerja dan belajar lebih keras. Memang sedikit menantang, tapi ini adalah hal yang baik kok! Ilmu pengetahuan dan kompetensi diri adalah sesuatu yang tidak bisa diambil dari kita, jadi berusaha dan belajarlah untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain saja. Belajar juga bukanlah “one-time thing”, melainkan “a-lifetime thing”. Jadi jangan sambat ketika harus bekerja lebih keras, karena pada akhirnya semua akan kembali kepada kita.

Dunia pekerjaan seharusnya tidak perlu menjadi momok, apalagi sampai mengganggu pikiran dan kesehatan kita. Tenang, kemampuan dan pengetahuan tentang pekerjaan bisa kita pelajari seiring berjalannya waktu. Tenang, tantangan dan kesulitan akan selalu datang dalam pekerjaan, setidaknya kita bisa menyiapkan diri lebih matang dari sekarang. Terus semangat untuk pekerjaan dan masa depan yang kamu cita-citakan!