Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: info@machung.ac.id
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Apakah Anda sering merasa sudah capek-capek nulis tapi konten Anda tidak diperhatikan orang? Menulis konten yang bisa menggaet pembaca bukanlah hanya soal keberuntungan. Content writing membutuhkan keterampilan yang bisa diasah dengan strategi yang tepat.
Baik Anda seorang penulis berpengalaman atau baru saja mencoba-coba di dunia penulisan konten, empat tips ini akan bisa mendongkrak artikel Anda. Dengan ini, lebih banyak pembaca yang akan memperhatikan konten Anda.
Ini adalah Sebagian dari apa yang disampaikan Wawan Eko Yulianto, Ph.D., narasumber penulisan konten di Prodi Sastra Inggris Universitas Ma Chung beberapa waktu yang lalu.
Fondasi dari setiap artikel yang sukses adalah pemahaman mendalam tentang audiens Anda. Sebelum Anda bahkan mulai menulis, luangkan waktu untuk melakukan riset dan memahami siapa sasaran tulisan Anda.
Ketahui Apa minat, masalah, dan preferensi mereka? Bahkan, urusan cara menyapa audiens pun perlu dikenali. Apakah Anda mau menyebut mereka “bun,” “mam,” “bro,” “guys”? Tentukan ini dengan mengenali mereka.
Menyesuaikan konten Anda dengan audiens akan membuat konten itu lebih menarik dan relevan bagi mereka.
Headline akan menjadi adalah kesan pertama yang Anda buat pada pembaca potensial, jadi buatlah headline yang bermakna. Headline yang menarik harus singkat, menarik, dan menjanjikan nilai kepada pembaca.
Ada beberapa jenis headline yang bisa memancing pembaca. Ada yang bergaya informatif (misalnya mendefinisikan). Ada yang mengesankan daftar, sehingga mengandung angka (seperti contoh artikel ini misalnya). Bisa juga headline kita berbentuk pertanyaan.
Atau, berikan kesan positif dalam konten Anda. Sebagai missal, gunakan “terbaik,” “berhasil,” “tercepat,” “membuat Bahagia,” dan sejenisnya.
Di dunia digital yang cepat ini, daya tahan perhatian lebih pendek dari sebelumnya. Agar pembaca terus terikat, tulisan Anda harus jelas, ringkas, dan mudah dimengerti. Hindari jargon dan bahasa yang kompleks yang bisa membingungkan atau menjauhkan audiens Anda.
Sebaliknya, pilihlah kalimat yang langsung untuk menyampaikan pesan Anda secara efektif. Pikirkan itu sebagai percakapan dengan teman—sederhana, langsung, dan menarik.
Ketika membaca tulisan online, kita cenderung butuh rileks. Paragraf-paragraf panjang bisa mengesankan berat dan membuat pembaca cenderung meninggalkan artikel Anda. Padahal mereka belum baca kontennya.
Untuk itu, buat paragraf yang cenderung pendek yang mengesankan tiap paragraf mudah dikonsumsi dan dicerna. Dalam dunia penulisan ini, hal ini disebut memaksimalkan white space atau ruang putih. Dengan semakin banyak ruang putih, pembaca semakin merasa nyaman.
Strategi ini tidak hanya membuat artikel Anda lebih menarik secara visual, tetapi juga memungkinkan pembaca untuk menyerap informasi dengan lebih mudah.
Dalam workshop “Enhancing Your Content Writing Skills,” narasumber mengakui sebuah fakta unik. Dalam penulisan akademik, kita cenderung membuat paragraf-paragraf yang panjang dan secara struktur kokoh.
Namun, narasumber mengakui bahwa dalam penulisan konten, perhatian utama kita tidak hanya soal ini, tapi bagaimana isi itu dinikmati. Oleh karena itu, ukuran paragraf ini menjadi perlu dilakukan.
Dengan menggabungkan keempat tips ahli ini ke dalam proses penulisan konten, Anda akan bisa membuat artikel yang menarik perhatian dan membuat pembaca Anda terpikat dan merasan membacanya.
Perlu kita ingat, menulis adalah seni dan ilmu—jadi jangan takut untuk bereksperimen, mengulangi, dan menyempurnakan pendekatan kita sampai bisa menemukan yang terbaik untuk kita.
Dengan latihan dan ketekunan, Anda akan segera menemukan diri Anda menonjol di lanskap padat konten online.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.