Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: info@machung.ac.id
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Kriyasana Mahasiswa Desain Grafis Indonesia (KMDGI) adalah sebuah forum bergengsi yang mempertemukan mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) dari seluruh Indonesia untuk berkumpul, berbagi ide, berdiskusi, dan mengapresiasi karya kreatif. Dengan diikuti oleh 75 universitas dari berbagai penjuru negeri secara bergilir setiap tahunnya, KMDGI berperan sebagai wadah penting bagi mahasiswa untuk menjadi penggerak dunia desain grafis dan komunikasi visual di Indonesia.
Pada tahun 2024, KMDGI XV diselenggarakan pada tanggal 8–10 Oktober, bertempat di Program Studi Desain Komunikasi Visual, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta. Beragam kegiatan menarik seperti sesi berbagi, workshop, screening video, serta penampilan karya dari berbagai universitas menjadi bagian dari agenda utama acara ini. Universitas Ma Chung turut ambil bagian dengan menampilkan tiga karya istimewa yang berhasil menarik perhatian, yaitu dalam kategori tematik, simbiotik, dan simbolik.
Karya Tematik: Seni yang Berubah, Terhubung, dan Berkembang
Karya tematik DKV Ma Chung menghadirkan visualisasi tentang perjalanan seni yang selalu berubah dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Puzzle yang menjadi elemen utama dalam karya ini melambangkan transformasi ide-ide lama yang terus berkembang. Meskipun seni terus bergerak mengikuti arus zaman, potongan-potongan puzzle tersebut tetap terhubung, membentuk sebuah kesatuan yang utuh.
Pedestal yang dilapisi koran mengekspresikan bagaimana seni selalu berkaitan erat dengan isu-isu sosial dan politik pada masanya. Koran menjadi simbol dinamis yang menunjukkan bahwa karya seni selalu mencerminkan keadaan dunia dan perubahan yang terjadi. Di sisi lain, patung bunglon yang menjadi pusat perhatian dalam karya ini melambangkan kemampuan seni untuk beradaptasi, seperti bunglon yang bisa berubah sesuai lingkungannya. Pesan karya ini adalah bahwa seni, meskipun terus berkembang, tetap memiliki keterhubungan dengan masa lalu dan realitas masa kini.
Karya Simbiotik: Revolusi Teknologi dan Dampaknya
Melalui medium video, karya simbiotik DKV Ma Chung menggambarkan dampak revolusi teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Video ini menyoroti evolusi ponsel pintar sebagai salah satu inovasi terbesar yang telah mengubah cara kita berbisnis, berkomunikasi, dan berinteraksi. Dalam video tersebut, digambarkan bagaimana teknologi digital menciptakan peluang baru, tetapi juga menimbulkan tantangan bagi sektor-sektor tradisional yang terpinggirkan oleh otomatisasi.
“Kami mencoba untuk ‘menyatu’ dulu dengan suasana pasar sebelum shooting, karena pasar besar belum pernah kedatangan mahasiswa yang melakukan wawancara menggunakan kamera. Sebelum hari shooting, kami melakukan survei ke pasar untuk mencari lokasi yang tepat untuk wawancara, mempelajari denah pasar, kebiasaan pedagang, dan jam-jam ramai di pasar,” ungkap Alifn Wibiksana, salah seorang anggota tim pembuat video.
“Kami juga mengajak berbincang orang-orang yang akan menjadi narasumber kami, agar terbangun hubungan yang lebih santai saat wawancara berlangsung,” tambahnya.
Video ini menghadirkan keseimbangan antara tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh teknologi, serta memberikan pesan optimisme: dengan bijaksana memanfaatkan teknologi, kita bisa menciptakan kemajuan yang berkelanjutan dan adil bagi semua pihak.
Karya Simbolik: Desain Mata Uang yang Mencerminkan Identitas
Dalam karya simbolik, DKV Ma Chung menampilkan desain mata uang yang terinspirasi dari uang seratus ribu rupiah, dengan sentuhan khas Universitas Ma Chung. Warna biru dan hijau yang ikonik, serta elemen “air” yang melambangkan visi dan misi universitas, digunakan secara dominan dalam desain ini. Pada sisi depan, terdapat gambar engrave Kaprodi DKV UMC dan Rektor UMC, serta ornamen Jawa dan China yang memperkaya makna budaya dalam desain.
Bagian belakang mata uang ini menampilkan gambar Gedung Rektorat Universitas Ma Chung dan bunga teratai yang khas dari Alun-Alun Tugu Malang, yang merepresentasikan Kota Malang sebagai tempat berdirinya universitas. Karya ini mencerminkan identitas budaya yang kuat, menggabungkan elemen lokal dan nasional dalam satu kesatuan visual yang harmonis.
“Karya-karya ini dihasilkan oleh seluruh tim HMP DKV Universitas Ma Chung, di bawah bimbingan para dosen, yaitu Bapak Didit, Bapak Ayyub, Bapak Bintang, dan Bapak Adit yang semuanya berkolaborasi untuk mencapai hasil yang memuaskan,” ungkap Sultan Arif Rahmadianto, S.Sn., M.Ds., selaku Kepala Program Studi DKV Universitas Ma Chung.
Ia menjelaskan bahwa peran dosen sebagai mentor sangat penting dalam mendampingi mahasiswa mengasah kreativitas mereka, baik secara teknis maupun konseptual. “Kolaborasi ini tidak hanya membantu mahasiswa menghasilkan karya yang luar biasa, tetapi juga membentuk kemampuan mereka untuk berpikir kritis dan inovatif dalam menghadapi tantangan-tantangan di dunia seni dan desain,” tambahnya.
Partisipasi DKV Ma Chung di KMDGI XV tidak hanya memperlihatkan kreativitas mahasiswa, tetapi juga kemampuan mereka untuk menggambarkan isu-isu besar melalui karya seni yang penuh makna. Dengan tiga karya istimewa ini, Universitas Ma Chung menunjukkan bahwa seni tidak hanya tentang keindahan visual, tetapi juga tentang bagaimana seni dapat merefleksikan realitas dan menjadi sarana komunikasi yang kuat.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.