Mahasiswa-mahasiswi semester 8 Program Studi Desain Komunikasi Visual (DKV) Universitas Ma Chung menyelenggarakan pameran karya bertajuk Estencele, yang merupakan pameran tugas akhir mereka. Pameran ini diadakan pada 9-10 Agustus 2024 di Malang Creative Center (MCC) lantai 4, mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB.

Estencele berasal dari istilah bahasa Prancis Kuno yang merupakan metatesis dari bahasa Latin “scintilla,” yang berarti kilauan atau percikan. Nama ini dipilih karena karya-karya yang dipamerkan merupakan solusi kreatif dari berbagai masalah yang dihadapi, sehingga dapat dianggap sebagai “kilauan” atau “cahaya” bagi masalah-masalah tersebut. Selain itu, nama ini juga melambangkan semangat yang membara, seperti percikan yang dapat memicu kobaran api.

Sultan Arif Rahmadianto, S.Sn., M.Ds., selaku Kepala Program Studi DKV, menjelaskan bahwa pameran ini tidak hanya menjadi syarat kelulusan, tetapi juga sebagai bukti penguasaan ilmu yang telah dipelajari selama empat tahun perkuliahan, yang diwujudkan dalam bentuk karya nyata.

“Melalui pameran ini, kami tidak hanya mendorong mahasiswa untuk memenuhi syarat kelulusan mereka, tetapi juga menunjukkan penguasaan ilmu yang telah mereka pelajari selama empat tahun perkuliahan dalam bentuk karya nyata,” jelas Sultan.

Pameran ini menampilkan berbagai karya mahasiswa, termasuk Social Media Development, UI/UX, 3D Modeling, Brand Identity, Photography, dan Illustration. Proses pengerjaan karya-karya ini memakan waktu yang tidak sebentar, karena dipersiapkan dengan matang dan melibatkan banyak pihak. Terlebih bagi mahasiswa yang mengangkat topik tugas akhir dengan melibatkan klien atau UMKM ataupun mahasiswa yang harus melakukan perjalanan ke luar kota untuk keperluan pengambilam foto maupun video.

Salah satu karya yang dipamerkan adalah milik Grace, mahasiswi Prodi DKV angkatan 2020 yang menampilkan sebuah buku ilustrasi makanan peranakan Tionghoa di Jawa Timur.

“Saya mengumpulkan referensi tentang makanan apa saja yang ada di Jawa Timur, kemudian membuat sketsa ilustrasi yang saling berhubungan, dan mengaplikasikannya ke dalam tahap digital dan pewarnaan. Isi teks dalam buku saya buat seringkas mungkin dalam bahasa Indonesia, kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Mandarin,” jelas Grace. Setelah menyelesaikan keseluruhan proses, Grace mengajukan pendaftaran hak cipta dan ISBN, sebelum akhirnya mencetak buku ilustrasinya.

Selain pameran, acara ini juga menghadirkan workshop From Beads to Bliss yang dibawakan oleh Aisyah Safira Hariyanto. Dalam workshop ini, peserta dapat belajar meronce dan membuat aksesori seperti gelang, kalung, dan cincin dari manik-manik yang menarik. Workshop ini dapat diikuti secara gratis oleh para peserta.

Pameran Estencele menjadi bentuk nyata kreativitas dan dedikasi mahasiswa-mahasiswi DKV Universitas Ma Chung dalam menyelesaikan pendidikan mereka, sekaligus memberikan kontribusi positif dalam dunia kreatif dan desain.