CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Pilar-pilar Humanisme UMC bagi Edukasi Indonesia

by admin dkv / 13 March 2023 / Published in Machung

Pendahuluan

Studi adalah bagian dari hidup manusia. Manusia membentuk diri dengannya lewat pengalaman hidup dalam perjalanan waktu kehidupan. Studi kehidupan mendapat makna dan praktik baru dalam perkembangan edukasi. Dunia pendidikan formal merupakan satu dari model edukasi yang digeluti manusia hingga saat ini. Kini dunia Pendidikan, terutama Pendidikan tinggi, menduduki posisi yang penting dalam perkembangan dan kemajuan peradaban. Dengan ini studi merupakan dinamika manusia.

Berdasarkan dinamika tersebut, Universitas Ma Chung (UMC) tampil sebagai satu dari banyak Lembaga Pendidikan tinggi di Indonesia yang berkontribusi bagi pembangunan manusia dan peradaban Indonesia. Sebagai perguruan tinggi yang usianya masih sangat muda, bahkan masih remaja, UMC telah terlibat dengan karakternya yang kuat membawa semangat humanism lewat nilai-nilai dasar yang membentuk dan berakar di dalam tubuh lembaga itu. Nilai-nilai tersebut turut mewarnai peradaban.

Di tengah situasi dunia dan bangsa yang menghadapi problem krisis humanisme, UMC hadir dengan prinsip-prinsip nilai humanism yang kuat. UMC menawarkan pilar-pilar humanism bagi peradaban terutama pembangunan manusia lewat pendidikan tinggi. Dengan keterbatasan dan kekurangan, utamanya krisis remaja yang dihadapinya, UMC dapat melangkah dengan berani menghadapi dan mengatasi segala perkaranya dengan cukup baik sehingga bertahan dan berkembang sampai saat ini.

Enam belas tahun peziarahan UMC (2007-2023) telah menampilkan diri sebagai perguruan tinggi swasta yang dapat diandalkan. Perjalanan yang tidak mudah bagi perguruan tinggi swasta di lintasan pendidikan tinggi di tanah air dengan segala kesulitan dan tantangannya. UMC menempati posisi ke-4 di kota Malang, setelah UB (Universitas Brawijaya), UM (Universitas Negeri Malang), dan UMM (Universitas Muhammadiyah Malang). UMC berada di posisi ke-12 di Jawa Timur. UMC menduduki peringkat ke-53 nasional dalam 100 Perguruan Tinggi Non- Vokasi (PTN-PTS) terbaik sejak tahun 2019.

UMC memiliki dua belas fondasi bagi pembentukan karakter manusia. Kedua belas nilai itu ialah: orisinal, terpercaya, gigih, kreatif, dinamis, ramah dan menyenangkan, meritokratik, profesional, bertanggung jawab, sinergi, rendah hati, dan citizenship. Inilah pilar humanisme bagi edukasi di Indonesia. Nilai-nilai tersebut akan segera ditelusuri lebih jauh di sini untuk melihat karakter humanismenya.

Riak ‘Remaja’ UMC

Tema perayaan Dies Natalis XV Universitas Ma Chung adalah “Together Conquer VUCA”. Perayaan tersebut jatuh pada Kamis 7 Juli 2022. Peringatan momen historis itu diselenggarakan di Balai Pertiwi dengan dihadiri oleh seluruh civitas academica UMC serta para Pembina dan anggota dari Yayasan Harapan Bangsa Sejahtera.

Lima belas tahun adalah remaja jika dianalogikan dengan pertumbuhan biologis manusia, demikian kurang lebih yang dikemukakan oleh Rektor Ma Chung, Dr. Murpin Josua Sembiring, S.E., M.Si., dalam sambutannya pada acara Dies Natalis ke-15 itu.2 Ia menganalogikan UMC dengan remaja. Ia mengemukakan persoalan yang dihadapi anak remaja. Persoalan-persoalan itu terkait dengan kenyataan mental dan psikologis anak remaja. Istilah itu aslinya merupakan terminologi bisnis yang mengungkapkan kenyataan atau keadaan dunia yang mengalami disrupsi. Periode itu disebut dengan masa VUCA. Empat hal yang dimaksud yaitu perilaku yang berubah-ubah atau keriangan (volatility), ketakpastian (uncertainty), kompleksitas (complexity), dan ambiguitas (ambiguity). Itulah yang disebut VUCA.3 Kenyataan alam anak remaja yang demikianlah yang hendak ditaklukkan oleh Ma Chung sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi swasta. Berdasarkan hal itu diusung tema “Together Conquer VUCA” (Bersama Menaklukkan KKKA).

Remaja merupakan analogi yang tepat untuk usia lembaga pendidikan tinggi 15 tahun. Pada 7 Juli 2007 Universitas Ma Chung diresmikan. Sebagai Lembaga Pendidikan tinggi, Ma Chung memang lahir pada tahun 2007. Meskipun demikian, pamor Ma Chung sebagai Lembaga Pendidikan Menengah Atas sudah populer di bumi Arema, Malang. Perjuangan di dunia Pendidikan telah dimulai sejak tahun 1950-an. Setelah 55 tahun menjadi cukup matang di dunia Pendidikan Menengah Atas, para alumni lembaga pendidikan Ma Chung bermaksud menjangkau dan memperluas sepak terjangnya di dunia pendidikan. Dengan filosofi sumber air dan alam sebagaimana yang direpresentasikan pada pola dan warna logo UMC, bapak Soegeng Hendarto dan teman-temannya mulai mewujudkan gagasan dan ide dengan mendirikan PT Ma Chung pada 1 Mei 2004.

Ketua Umum Yayasan Harapan Bangsa Sejahtera, F.X. Tee Teguh Kinarto, saat menghadiri acara Wisuda UMC Angkatan VIII (Sabtu, 1 September 2018), menyampaikan apresiasi yang tinggi bagi lembaga pendidikan tersebut. Ia menilai bahwa UMC selalu mengalami perkembangan positif, selalu hadir dengan inovasi baru dan terus berkembang pesat.5 Yayasan yang dipimpinnya merupakan penaung bagi UMC. Hal senada kembali disampaikannya pada acara Virtual Dies Natalis XIV UMC 2021. Dengan tema yang diusung “In Times of Changes, We Adapt and Innovate” ia memberi apresiasi dengan menyebut keberhasilan UMC mencapai prestasi sebagai salah satu dari 100 Perguruan Tinggi non-vokasi terbaik di Indonesia, menempati peringkat ke-69 nasional, bersaing dengan 2.139 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta lainnya.

Berdasarkan kenyataan usia perguruan tinggi dan pencapaiannya, UMC sedang berada dalam riak remaja. Dalam usianya yang relatif muda sebagai sebuah perguruan tinggi, UMC telah berhasil bersaing dengan banyak perguruan tinggi lainnya yang jauh lebih senior. Tidak hanya bersaing tetapi mampu menunjukkan diri sebagai yang dapat bersaing dan diandalkan dengan pembuktian prestasi-prestasi.

Universitas Ma Chung memiliki 3 Fakultas dengan total 10 Program Studi (Prodi): 1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) dengan 2 Prodi: Manajemen Bisnis Internasional dan Akuntansi Bisnis; 2) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dengan 6 Prodi: Sistem Informasi Bisnis, Teknologi Informatika, Desain Komunikasi Visual, Farmasi, Teknik Kimia, dan Teknik Industri; 3) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) dengan 2 Prodi: Bahasa Inggris serta Bahasa Mandarin dan Budaya.

Setelah empat tahun menjalankan kegiatan akademik, UMC baru melahirkan seorang guru besarnya. Sejak pendiriannya pada 2007 UMC belum memiliki guru besar. Guru besar dilahirkannya empat tahun kemudian, yakni pada 2011. Pada Jumat 17 September 2011 dilaksanakan proses pengukuhan guru besar kepada seorang pengajar di Prodi Bahasa Inggris, yaitu Dr. Patrisius Istiarto Djiwandono. Bidang ilmu yang digelutinya ialah Metodologi Pembelajaran dan Penelitian Bahasa. Upacara pengukuhan itu dipimpin langsung oleh Rektor UMC, Leenawaty Limantara, PhD. Dalam pidato pengukuhan itu, Dr. Patrisius menyampaikan “Metodologi Pembelajaran Bahasa dan Perkembangan Kebahasaan di Era Reformasi”.

Rektor Ma Chung, Dr. Josua, pada kesempatan perayaan ulang tahun ke-15 mengakui bahwa UMC hingga 2021 hanya memiliki seorang guru besar. Bila mengacu pada penyampaian tersebut, maka Prof. Patrisius adalah orang yang dimaksud. Sebab tidak ada guru besar lainselain Prof. Patrisius di UMC. Dengan begitu, kita dapat mengatakan bahwa setelah satu dekade, UMC belum memiliki guru besar. Dr. Josua dalam kesempatan perayaan tersebut, berharap bahwa 5 guru besar baru akan segera dimiliki oleh UMC di tahun 2023. Ia berkata, “Harapannya hingga tahun 2023 mendatang kita bisa punya lima profesor baru hasil dari Ma Chung sendiri, saat ini sedang proses menuju ke sana.”8 Para calon guru besar itu berasal dari sejumlah bidang ilmu, yaitu IT, strategi manajemen, pembangunan, Bahasa Inggris, dan UMKM. Awal tahun 2023 membawa kabar gembira bagi UMC. Pasalnya bahwa Rektor Ma Chung dikabarkan resmi menjadi guru besar di bidang Manajemen.

Pilar-pilar Humanisme UMC

Universitas Ma Chung (UMC) memiliki fondasi filosofis yang bercorak kosmologis. Air dan alam adalah dua unsur kosmologis yang dirujuknya. Pola gunung dan gelombang yang direpresentasikan pada logo lembaga menunjukkan hal tersebut. Selain itu, karakter warna, biru dan hijau, pada logo menggaris bawahi kedalaman makna yang menginspirasi.

Selain fondasi kosmologis, UMC juga menawarkan visi dan misi yang kuat mendukung prinsip dan nilai kebangsaan. Berdasarkan visi dan misi yang dimilikinya, UMC memformulasikan premis-premis yang lebih aktual dan konkret dalam kedua belas nilai. Nilai-nilai itu berada dalam kerangka pembentukan manusia. Nilai-nilai tersebut ialah orisinal, terpercaya, gigih, kreatif, dinamis, ramah dan menyenangkan, meritokratik, profesional, bertanggung jawab, sinergi, rendah hati, dan citizenship. Kedua belas nilai itu amat bercorak humanisme. Disebut demikian karena nilai-nilai itu merupakan bagian dari keutamaan yang hendak diupayakan bagi pribadi manusia dalam tata hidup bersama.

Humanitas, sebagaimana kata humanisme berasal, ialah kemanusiaan manusia. Humanisme sejatinya berada dalam koridor edukasi manusia, utamanya edukasi yang membebaskan. Sejarah pendidikan Barat, sejak Zaman Klasik hingga Abad Pertengahan, menampilkan corak Artes Liberales. Istilah Latin itu mengacu pada “artes liberales, septem artes liberales, studia liberalia.”10 (seni liberal, tujuh seni liberal, studi liberal). Istilah tersebut berasal dari semangat Yunani klasik yang berhasrat memahami semesta.11 Sebagaimana Pythagoras berpendapat bahwa matematika dan geomentri memberi harmoni bagi kosmos, begitu pula murid- muridnya hingga apa yang terkenal pada masa Abad Pertengahan yang disebut Quadrivium. Empat disiplin ilmu dalam studi, yaitu Astronomi, Matematika, Geometri, dan Musik.12 Sejak abad ke-4 sebelum Masehi, retorika sudah berkembang di polis Yunani. Dari sana dikenal istilah Trivium, tiga disiplin ilmu: Retorika, Gramatika, dan Dialektika (Logika). Trivium dan Quadrivium menjadi kriteria disiplin studi Eropa hingga zaman modern yang dikenal dengan nama 7 Seni Liberal (Seven Liberal Arts). Herrad von Landsberg dalam lukisannya berjudul Hortus Deliciarum (Taman Kenikmatan) merepresentasikan manuskrip abad ke-12 tentang lingkaran Trivium dan Quadrivium yang mengelilingi Sokrates, Platon, dan Filsafat.

Makna dan arti humanisme itu sendiri telah mengalami perkembangan sepanjang sejarah peradaban. Aslinya, di zaman Sokrates, humanisme dimaksudkan sebagai filsafat yang membebaskan manusia dari kegelapan ketidaktahuan. Arus pemikiran itu misalnya direpresentasikan dalam Alegori Gua dari Platon, yang sejatinya merupakan gagasan gurunya.

Kemudian pada masa Renaisans atau periode pembaharuan (abad ke-14 hingga abad ke- 17), humanism memiliki arti dan makna yang berbeda. Semangat untuk kembali kepada keemasan zaman klasik, suatu upaya pembaharuan budaya dan kesadaran. Beberapa tokoh dapat disebut di sini, seperti Durante degli Alighieri (1265-1321) atau yang lebih dikenal dengan nama Dante. Dante adalah seorang penyair besar Itali pada Abad Pertengahan Akhir. Kemudian Giotto di Bandone (1266-1337), pelukis Italia ternama abad ke-14. Juga ada Leonardo di ser Piero da Vinci (1452-1519) dan Michelangelo di Lodovico Buonarroti Simoni (1475-1564) yang memiliki pamor tinggi di bidang seni. Dante, misalnya, dengan karya Komedi Ilahi (Comedia/Commedia Divina). Da Vinci, misalnya, dengan karya Monalisa. Michaelangelo, misalnya, dengan karya Patung Daud. Mereka membawa pembaharuan dan semangat humanisme di masa hidup mereka masing-masing. Selepas masa itu, humanisme memiliki nuansa baru. Memasuki Abad Pencerahan (Enlightenment), humanisme menjadi lebih praktis dan konkret karena menyentuh tata hidup bersama, yaitu perihal kehidupan sosial dan politik. Baruch Spinoza mendefinisikan kembali pemahaman akan Allah. Hingga pada Rousseau dengan kontrak sosial. Juga empirisme Francis Bacon dan materialisme Thomas Hobbes.

Humanisme semakin berbeda semenjak sekularisme. Periode perubahan ekonomi, sosial, dan politik di masa saintifik memberi makna baru bagi humanisme. Perang dan kerusakan ekologis memberi definisi baru bagi manusia, termasuk juga kecanggihan teknologi dan mesin di masa digital seperti saat ini.

Berdasarkan selayang pandang pergerakan dan pergumulan makna humanisme di atas, menjadi jelas bahwa nilai-nilai humanitas yang ditawarkan UMC patut diafirmasi dan diapresiasi. Nilai-nilai itu telah, sedang dan akan terus menjadikan forma bagi edukasi manusia, baik dalam konteks Indonesia maupun dunia. Nilai-nilai itu menjadi penting bahkan urgen bagi manusia dewasa ini di tengah aneka disrupsi nilai yang terjadi dan bahkan membanjir.

Orisinalitas menjadi nilai yang amat baik dari banyak segi di tengah semangat dan mentalitas manusia yang dibanjiri dengan kepalsuan dan pemalsuan. Bahkan, lebih dari itu, orisinalitas atau autentisitas merupakan itu yang pertama dan mendasar bagi manusia.13 Autentisitas memberi pendasarkan bagi pengembangan diri. Androsein merupakan fenomena modern perihal relasi dan kesadaran baru manusia dengan segala alat-alat yang digunakan dan dimilikinya.14 Orisinalitas dalam hal apa yang hendak digeluti UMC? Pertanyaan ini membawa refleksi lebih lanjut. Orisinalitas bukan pada perkara luar, tetapi jauh hingga ke eksistensi. Manusia bukan subjek bagi eksistensinya.15 Orisinalitas merupakan proses perulangan terus-menerus untuk membentuk diri, suatu proses iteratif.16 Apakah hanya sekadar tidak meniru? Atau mengembangkan suatu pemikiran murni hasil daya reflektif kritis? Atau orisnilaitas manusia? Atau perkara menjadi diri sendiri dan bukan memakai topeng identitas yang lain?

Terpercaya (kredibilitasmerupakan pembuktian keutamaan manusia. Kredibilitas menampilkan karakter manusia. Kredibilitas laksana bangunan diri atau konstruksi diri. Kepercayaan mengalir dari pengalaman bersama orang lain dalam tata karya atau kreasi. Tindakan merupakan model yang tampak dari kepercayaan. Kredibilitas tak lain sebagai pemberian orang lain atas apa yang telah diupayakan dan dijalankan seorang pribadi manusia. Citra diri seseorang diukur dari salah satunya ialah kepercayaan. Kredibilitas seseorang perlu diuji dan dibuktikan terlebih dahulu sebelum pengakuan. Apakah UMC menguji kredibilitas mahasiswanya untuk membuktikan kelayakan? Dengan apa dan bagaimana kredibilitas diamati, dinilai, dan diuji? Kredibilitas bersumber pada etos.17 Etos terwujud dalam kepercayaan, kompetensi, dan kehendak baik.

Gigih (persistensi/keteguhan) menempati kedudukan yang istimewa. Tanpa persistensi seseorang senantiasa berada di persimpangan. Keteguhan menuntun langkah menempuh jalan hidup dan perjuangan. Peristensi merupakan kemampuan seseorang untuk bersikap teguh pada apa yang dilakukan dan tetap semangat meskipun dihalangi berbagai rintangan.

Orang yang memiliki sikap persisten memiliki visi dan berjuang mewujudkannya secara maksimal dengan giat dan tekun. Apakah UMC sudah menerapkan prinsip persisten pada pembangunan dan edukasi manusia di lingkupnya? Persistensi seperti apa? Persistensi itu diuji dan dibuktikan dalam perjalanan mewaktu seorang manusia melewati kehidupan dan pergumulannya yang nyata. Theodore Sider memberi analogi berikut untuk mengantar pada konsep perdurantisme dan endurantisme dalam persistensi. Menurutnya, kegigihan melalui waktu seperti perpanjangan melalui ruang. Sebuah jalan memiliki bagian-bagian spasial dalam subwilayah wilayah ruang yang ditempatinya; demikian pula, sebuah objek yang ada dalam waktu memiliki bagian temporal di berbagai subkawasan dari total wilayah waktu yang ditempatinya.

Kreatif merupakan salah satu karakter dasar manusia. Manusia itu kreatif. Karakter manusia dalam mencipta, dalam berkreasi. Kreativitas sebagai proses dan ekspresi dari karakter dasar manusia. Kreativitas itu laksana kendaraan ekspresi diri dan itu yang mendefinisikan makna keberadaan seseorang.20 Peradaban membuktikan perjalanan dan kesejarahan kreativitas manusia. Adanya manusia itu adalah berkreasi, mencipta. Platon dalam Ion menyatakan bahwa inspirasi adalah semacam kegilaan. Kant dalam Critique of the Power of Judgment malah menghubungkan kreativitas dengan imajinasi.21 Entah Platon maupun Kant sama-sama menunjukkan bahwa manusia itu kreatif karena aneka hal yang datang menginspirasinya bahkan menjadi semakin dahsyat dalam ruang imajinasi. Sejauh mana UMC memberi ruang dan mendukung daya kreativitas mahasiswa dalam tata pembentukan dan edukasi manusia? Apa yang dapat ditunjukkan untuk membuktikannya bahwa hal itu terlaksana dengan baik?

Dinamis merupakan karakter lain dari manusia. Manusia itu dinamis. Hal ini dapat dimengerti karena manusia ada dalam waktu. Segala sesuatu yang ada, ada dalam waktu.22 Bagi Aristoteles, waktu adalah pergerakan dan juga yang dekat dengan perkegarakan karena bukan pergerakan itu sendiri. Pergerakan mengandaikan perubahan. Perubahan manusia berada dalam perjalanan waktu, perjalanan menyejarah. Situasi zaman tidak selalu sama. Setiap masa memiliki problem dan tantangannya tersendiri. Karenanya, perlu bagi manusia untuk menyadari corak dinamis dari hidupnya sendiri, dari lingkungan dan alamnya sendiri.

Ramah dan menyenangkan amatlah khas manusia. Sikap yang ramah tentunya menyenangkan. Keramahan merupakan Tindakan praktis dari manusia. Nilai yang mengalir dari kedalaman pikiran-hati manusia ke aktualisasi diri lewat kata dan Tindakan. Keramahan menampilkan kepribadian yang dibentuk secara kokoh pada prinsip kebaikan. Menyenangkan sebagai kelanjutan dari keramahan. Kedalaman hati yang tulus pada prinsip kebaikan mendatangkan sukacita bagi siapa pun di sekitar. Orang-orang di sekitar akan mengalami kegembiraan karena karakter ramah seseorang. Pribadi menyenangkan bukan manipulasi diri untuk tujuan tertentu, tetapi mengalir dari kejujuran dan ketulusan kata dan aksi.

Meritokratik sebagai prinsip positif bagi pengembangan karakter kemanusiaan. Apresiasi dan penghargaan terhadap pribadi manusia lebih utama atas segala penghargaan apa pun. Manusia dihargai sebagai pribadi manusia yang merealisasikan diri lewat seluruh keberadaannya, termasuk di antaranya lewat karya. Karya merupakan ekspresi keberadaan. Karya menampilkan identitas pribadi seseorang yang melakukan atua mengerjakannya. Karenanya, penghargaan terhadap karya merupakan penghargaan terhadap pribadi manusia. Menghargai karya, artinya menghargai pula pribadi manusianya. Apresiasi sampai pada perkara yang konkret, bukan tinggal pada kata indah di bibir. Bentuk nyata penghargaan itulah yang disebut prinsip metokratik.

Professional (Profesionalitas) adalah nilai yang merupakan kelanjutan aktif dari karya. Seorang yang profesional adalah dia yang menekuni bidang kehidupannya seturut kapasitas studinya, menjalankan karya dan kerjanya secara penuh dan mendalam. Profesionalitas menjadi penting bagi manusia sekarang untuk menumbuhkembangkan nilai-nilai atau keutamaan- keutamaan dari suatu ilmu bagi kehidupan manusia. Di tengah carut- marut profesionalisme manusia modern dan kekerdilan kerja sama, tuntutan profesionalitas diperlukan. Hal itu diperlukan bukan untuk kemuliaan diri pribadi, tetapi untuk menampilkan makna terdalam dari kerja sama dan kedalaman suatu bidang ilmu. Dengan itu, sesuatu kenyataan dalam kehidupan dapat dielaborasi dengan baik secara bersama demi kesempurnaan hidup bersama.

Bertanggung jawab bagi manusia sebagai pribadi adalah corak dasar manusia. Manusia itu bebas. Kebebasan manusialah yang menghadirkan taanggung jawabnya. Tanggung jawab terhadap kebebasannya sendiri pertama dan terutama. Pribadi manusia yang bertanggung jawab adalah pribadi yang berkarakter. Tindakan manusia terukur dengan bijak karena pertimbangan dan penilaian lengkap atas putusan yang diwujudkan menjadi sesuatu yang konkret dan aktual. Bertanggung jawab tidak semata siap dan berani mengambil resiko atau konsekuensi dari sesuatu, tetapi lebih dari itu adalah tindakan yang oleh pribadi setelah melewati pertimbangan rasional dan kesadaran seluruh diri dianggap baik, pantas, dan dapat dikerjakan. Tindakan yang demikian menyertakan kesadaran seluruh diri, termasuk pikiran-hati pribadi manusia. Terhadap semua itu, seorang pribadi berani menanggung dan menghadapinya secara bijak.

Sinergi amat diperlukan dewasa ini di tengah maraknya semangat individualisme. Sinergi menghubungkan pribadi-pribadi dalam kerja sama untuk segala sesuatu yang diupayakan bagi kebaikan yang lebih besar. Dengan kerja sama, pribadi-pribadi dihubungkan dalam satu dan banyak cara saling berelasi, pertama-tama sebagai pribadi manusia, dan lebih dari itu sebagai bagian dari suatu kerja sama, untuk saling melengkapi dan mengisi demi terciptanya kebaikan bersama. Nilai ini mengingatkan manusia akan keterbatasannya sekaligus pada saat yang sama akan pentingnya orang lain dalam membangun jaringan kerja.

Rendah hati itu sebuah keutamaan bagi manusia. Sejatinya, manusia yang mengenal diri dan identitas sejatinya, akan sampai pada kesadaran diri yang mendalam bahwa manusia itu bukan siapa pun dan bukan apa pun dalam seluruh rangkaian dan misteri besar kehidupan dan keberadaannya. Tidak ada sesuatu pun dari manusia yang pantas dipertahankan dan nyatanya abadi. Manusia itu suatu kenyataan kerapuhan. Kerendahan hati adalah sikap yang paling tepat terhadap kenyataan manusia sejati. Kerendahan hati menjadi lebih bermaknda dan asli ketika sudah menjadagainian yang tak terpisahkan dari seorang pribadi manusia. Hidup mansia adalah suatu kerendahan hati. Pada tahap inilah pribadi manusia telah mencapai keutuhan diri pribadi manusia. Dalam segala aspek kehidupan, pikiran dan tindakan, manusia menampilkan karakter kerendahan hati.

Citizenship (kewarganegaraan) sebagai fenomena nasionalisme bangsa manusia di bumi. Kenyataan ini, meski problematis, tetapi tidak dapat ditolak karena sudah menjadi kenyataan bangsa manusia dan peradaban manusia di dunia. Manusia, dengan negaranya sebagai asal dan kesehariannya, memiliki identitasnya dengan ruang dan waktu keberadaannya. Manusia dan sejarahnya berkaitan erat dengan ruang keberadaannya. Manusia tidak pernah berada dan hidup tanpa ruang dan waktu. Ruang dan waktu itu membatasi mansia dan memberi makna historis dan keberadaan. Itulah kewarganegaraan. Setiap orang di bumi adalah seorang warga negara dari tempat asal dan keberadaannya sesuai historisitasnya. Manusia memiliki makna keberadaan karena kontribusinya terhadap segala sesuatu yang terkait dengan sejarah dan lingkungan hidup tempat keberadaannya.

UMC dan Edukasi di Indonesia

Universitas Ma Chung (UMC) telah berkontribusi bagi edukasi di Indonesia. Sejak era reformasi benih edukasi terutama nilai-nilai baik dalam pendidikan telah diwujudnyatakan melalaui lembaga pendidikan di kota Malang. Semangat itu terus bertumbuh dan berkembang sepanjang kesejarahan UMC. Satu setengah dekade belakangan ini menjadi bukti penting peran UMC bagi edukasi Indonesia. UMC telah hadir sebagai bagian integral dari Indonesia dan menampilkan diri dalam semangat konstitusi untuk memajukan pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Mencerdaskan bangsa menjadi imperatif aksi bagi pelaku dan pemerhati dunia pendidikan. Di situlah letak sumbangsih UMC bagi Indonesia.

Salah satu bentuk yang konret dan teratur dari UMC sebagai lembaga akademis yang terlibat dalam pembangunan bangsa adalah pengesahan Rencana Strategis (Renstra) Penelitian Universitas Ma Chung 2021-2025.23 Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ma Chung, dimaksudkan pengelolaan dan pengontrolan secara terpadu terhadap seluruh badan lembaga pendidikan UMC dalam hal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.24 LPPM UMC bertanggung jawab mengorganisir agenda kampus itu. Semangat yang diusung ialah menjadi “Teladan Hidup” (A Living Example).

Berdasarkan kategori penelitian Kemenristek, yaitu Klaster Mandiri, Klaster Utama, Klaster Madya, dan Klaster Binaan, UMC sejak tahun 2013 telah dinilai masuk kategori Klaster Utama. Hal tersebut berdasarkan hasil penilaian kinerja penelitian perguruan tinggi pada kurun waktu 2013-2015 dan 2016-2018.26 Juga posisi UMC dengan peringkat ke-53 se-Indonesia berdasarkan penilaian yang berbasis Output-Outcome Base oleh Kemenristekdikti tahun 2019.

UMC memiliki sejumlah keterbatasan seperti:28 rendahnya sumber daya dosen (SDD) tetap berpendidikan doktor dan jabatan akademik profesor; masih kurangnya dosen dengan h-indeks di atas 2; belum mengaplikasikan sistem keprofesoran; kurangnya kerja sama antardosen dalam penelitian; kurangnya pembinaan dosen muda oleh dosen senior; fokus lembaga yang masih berkutat pada penguatan internal sehingga beban kerja dosen sangat tinggi; belum ada efektivitas kelompok penelitian pada setiap prodi dan kerja sama penelitian lintas prodi; rendahnya keterlibatan mahasiswa dalam penelitian; hasil publikasi jurnal (nasional dan internasional yang terakreditasi) dan karya ilmiah yang belum banyak; kurang ada korelasi penelitian dengan pengabdian dan pendidikan-pengajaran; belum optimalnya (belum sampai ke tahap pengembangan) kerja sama penelitian dengan pihak pengguna teknologi/industri; serta persoalan pendananan penelitian (sumber dana dan pendapatan).

Meskipun dengan aneka keterbatasannya, juga melihat usianya yang relatif muda – sebagai kategori remaja – UMC patut mendapat apresiasi atas segala pencapaiannya di tingkat nasional. Bukan hanya apa yang diperoleh lembaga, tetapi juga kontribusi lain yang nyata bagi masyarakat.

Lulusan-lulusan UMC ikut ambil bagian dalam pembangunan bangsa, sebab UMC adalah Indonesia! Sejumlah alumni UMC yang bergabung dengan aneka aspek kehidupan di Indonesia untuk karya dan kerja bagi kebaikan bersama sesuai dengan nilai-nilai yang telah ditanamkan dan diperjuangkan UMC sebagai lembaga yang mengedukasi manusia bukan hanya dengan ilmu tetapi juga dengan nilai-nilai kemanusiaan. Misalnya, beberapa alumi UMC berikut ini: Rizaldi Halim Hadian, berhasil menjadi Kepala Pengembangan Bisnis di PT. Astra Graphia Information Technology (AGIT) Jakarta;29 Effendy Harsono sebagai Manejer HRD di Wings Surya; Yuli Nugraheni sebagai HR Recruitment and Selection PT Insera Sena (Polygon); Adevi Sabath Sovani sebagai Indonesia Stock Head Exchange of Representative Office NTT; Welliam Cung sebagai General Manager PT. Sekar Laut Tbk.; dan Irwan Fahmy sebagai co-founder Fulks.com. Tentu masih banyak alumni UMC lainnya yang juga bergabung dan terlibat dalam aneka bidang kehidupan.

Selain itu, lewat penelitian dan pengabdian masyarakat, UMC terlibat dalam pembangunan masyarakat. Aneka kegiatan UMC turut membantu pertumbuhan dan perkembangan masyarakat. UMC bekerja sama dengan Kementerian BPP/Bappenas RI demi mewujudkan kontribusi lembaga pendidikan bagi pembangunan Indonesia.30 Salah seorang mahasiswa UMC berkontribusi bagi sistem informasi untuk IKM Center Kabupaten Malang lewat Sistem Informasi Geografis (SIG) dan Aplikasi Point of Sales. UMC bekerja sama dengan SMA Bina Widya Surakarta yang diperkuat dengan nota kesepahaman (MoU) untuk pelatihan dan workshop bagi kaum muda.31 Selain itu, UMC juga bekerja sama dengan SMA Taruna Nusantara Magelang untuk membantu meningkatkan kualitas kurikulum bahasa mandarin di sekolah tersebut.32 UMC juga bekerjasama dengan PT Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL), salah satu perusahaan pelayaran terbaik di Indonesia. SPIL menandatangani MOU dengan Universitas Ma Chung pada 10 Juni 2022. Isi perjanjian tersebut adalah kerjasama antara praktisi dan dunia pendidikan untuk membentuk sumber daya manusia bermutu, mengembangkan ilmu di bidang logistik dan pelayaran bersama, dan memenuhi kebutuhan di dunia maritim. Perwujudan nyata kerja sama itu ialah membuka program baru SPARTAN (SPIL Acceleration Trainee). SPIL Acceleration Trainee adalah program peningkatan kompetensi untuk menjadi calon pemimpin diSPIL yang siap menghadapi tantangan perubahan. Didesain khusus untuk mengasah kompetensi peserta, program ini juga digunakan untuk mengukur kegigihan dan komitmen dalam melaksanakan tanggung jawab.33 UMC bekerja sama dengan U.S. State Department di dalam program “YSEALI Professional Fellows Program Reciprocal Project”. YSEALI singakatan dari the young southeast asian leaders initiative professional adalah program beasiswa akademik jangka pendek intensif dari Kedutaan Besar Amerika Serikat. YSEALI Professional Fellows adalahprogram terbuka untuk profesional berusia 25-35 tahun. Program ini sepenuhnya didanai dan disponsori oleh Biro Urusan Pendidikan dan Kebudayaan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dengan program fellowship 5 sampai 6 minggu di Amerika yang relavan secara profesional di organisasi sektor nirlaba, publik atau swasta. Mustika Tarra, S.T – karyawan berprestasi UMC – merupakan salah satu mentor yang berhasil mendapatkan beasiswa YSEALI PFP tahun 2019, beasiswa yang pernah di dapatkan Mustika Tarra pun merupakan hal yang membanggakan untuk Universitas Ma Chung dan berdampak positif sebagai perantara adanya kerjasama internasional yang berkelanjutan dengan U.S. State Department dan Wayne State University – Detroit, Michigan.34 UMC bekerja sama dengan IN2FOOD (INterdisciplinary Approach Towards Fostering Collaborative INnovation in FOOD Waste Management) serta dengan Garda Pangan untuk penanganan sampah makanan.35 UMC juga menggelar ICEMASS (International Conference on Entrepreneurship, Management, Accounting, and Social Sciences) pada tahun 2018. Konferensi internasional itu akan diikuti oleh peserta dari Indonesia, Singapura, Kuwait, Jepang, dan Korea Selatan. Dalam konferensi ini, tercatat ada 140 karya ilmiah yang masuk, dan ada 80 karya ilmiah dari para akademisi dari paling tidak 23 perguruan tinggi di lima negara yang akan dipresentasikan dan didiskusikan. Tema-tema menarik yang diusung antara lain korelasi antara fluktuasi harga minyak dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia, pola konsumsi anak dan bagaimana cara anak mengambil keputusan dalam konsumsi, pengembangan sektor pariwisata berbasis budaya, kesejahteraan di Kampung Wisata Jodipan, penerapan Good Corporate Governance di berbagai bank swasta di Indonesia, serta berbagai topik menarik lainnya. Dengan itu, UMC dan pilar-pilar humanismenya menjadi lebih aktual bagi setiap orang, terutama bagi yang secara langsung terlibat dalam proses pembentukan karakter manusia lewat pendidikan tinggi dan berkontribusi bagi bangsa dan tanah air.

Penutup

Pilar-pilar humanisme Universitas Ma Chung (UMC) memainkan peranan yang penting bagi pembentukan karakter manusia. Secara khusus nilai-nilai UMC menjadi pedoman bagi para mahasiswa sekaligus membentuk karakter humanisme mereka. Dengan menghidupi kedua belas nilai, UMC telah tampil secara unik di tengah krisis humanisme. Pilar-pilar itu menopang bangunan humanisme bagi peradaban teristimewa dunia pendidikan tinggi.

Praksis Pendidikan UMC berada di bawah naungan kedua belas pilar humanisme. Kontribusi UMC bagi negeri lewat pendidikan dan pengabdiannya selama satu setengah dekade terakhir membuktikan konsistensi dan perjuangan sebuah lembaga pendidikan muda untuk bersaing dan bertahan serta bertumbuh dan berkembang dalam tantangan dan kesulitan humanisme peradaban. Di tengah segala keterbatasan dan kesulitan yang dialami, UMC sudah menampilkan diri lewat kedua belas nilai humanismenya untuk memajukan bangsa dan tanah air melalui Pendidikan.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP