Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Sivitas akademika Universitas Ma Chung kembali menorehkan prestasi membanggakan. Kali ini, kabar menggembirakan datang dari program studi Visual Communication Design, dimana tim mahasiswa berhasil meraih Juara Favorit dalam ajang Lomba Video Dampak 2025 yang diselenggarakan oleh Indonesia Brand Activists Network (IBAN) pada 5–21 Juni 2025.
Tim mahasiswa yang terdiri dari Alfin Wibiksana, Tania Angelica Tantra, Nathania Christianie Tandyo, Akbar Putra Rianto, Louisa Grace Kelly Setiabudi, dan Sunny Kezia Zagoto ini memilih sub tema “Budaya Jangan Tinggal Cerita” dengan menyoroti kesenian tradisional Bantengan. Karya mereka diberi judul “Leluhur Menari, Kita Menjaga”, sebuah video yang menyuarakan pentingnya pelestarian budaya sebagai identitas bangsa.
“Bagi kami bantengan bukan sekadar tontonan, tapi simbol jati diri dan semangat leluhur. Jika tak dijaga, ia hanya akan menjadi cerita tanpa kehidupan,” ungkap Tania Angelica, salah satu anggota tim.
“Melalui tema ini juga, kami ingin mengajak untuk kembali mencintai dan merawat budaya agar terus hidup di tengah zaman yang terus berubah. Maka dari itu kami juga menekankan “Leluhur Menari, Kita Menjaga” sebagai judul video yang memberikan makna budaya hidup ketika kita berperan aktif melestarikannya,” tambahnya.
Dalam proses kreatifnya, tim memulai dengan memilih budaya lokal yang dekat dengan mereka, yakni Bantengan yang sebelumnya ditampilkan dalam acara Festival Kampung Pecinan Universitas Ma Chung 2024. Setelah itu, mereka melakukan wawancara langsung dan merekam pertunjukan Bantengan untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang sejarah, makna, dan tantangan yang dihadapi oleh para pelakunya.
“Setelah mengumpulkan data, kami mulai menyusun narasi, menentukan alur cerita, hingga proses editing dengan penambahan musik, teks, dan narasi suara untuk memperkuat pesan,” jelas Akbar Putra Rianto.
Sementara itu, Alfin Wibiksana menambahkan bahwa proses produksi menghadirkan tantangan tersendiri, terutama saat pengambilan gambar. “Gerakan dalam pertunjukan sangat dinamis, sehingga kami membagi tugas pengambilan gambar berdasarkan sudut yang telah direncanakan supaya tetap bisa menghasilkan visual yang jelas dan menarik. Selain itu, kami menggabungkan 2 referensi, yaitu pertama gaya film dokumenter, dan kedua video pendek tiktok yang sering memanfaatkan teks di tengah frame supaya memperkuat narasi,” ujarnya.
Karya kreatif mahasiswa-mahasiswi ini juga tidak terlepas dari peran dosen pembimbing dari program studi yang memberikan dukungan dan arahan sejak awal, terutama dalam menyampaikan pesan secara efektif melalui media visual.
Meskipun awalnya tidak menaruh ekspektasi tinggi, semangat menjadi kunci keberhasilan mereka. “Yang penting berani coba dulu aja. Gak harus nunggu alat lengkap atau skill jago, yang penting ada ide dan niat,” kata Sunny Kezia.
Kepala program studi Visual Communication Design, Sultan Arif Rahmadianto juga menyampaikan apresiasi atas pencapaian ini. “Selamat kepada tim DKV Universitas Ma Chung atas pencapaiannya. Prestasi ini adalah bukti nyata dari kerja keras, kreativitas, dan dedikasi yang telah ditunjukkan. Teruslah menginspirasi dan berkarya!”
Prestasi ini menjadi bukti bahwa sivitas akademika Universitas Ma Chung terus menunjukkan komitmen, kegigihan, dan kreativitasnya dalam berkarya, serta membawa dampak positif bagi pelestarian budaya.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.