Deodatus David Jiuangga adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin angkatan 2020, yang telah berulang kali mengharumkan nama Universitas Ma Chung. Terbaru, David berhasil menunjukkan keberanian dan kemampuannya yang membuahkan hasil manis sebagai pemenang lomba pidato terbaik pada kompetisi Chinese Bridge ke-23 di Universitas Negeri Malang.

Kompetisi yang diikuti oleh mahasiswa di Tingkat Jawa Timur ini merupakan kompetisi yang bergengsi. Pasalnya, selain banyak universitas yang mengirimkan mahasiswanya untuk berlaga, perlombaan ini juga merupakan tahapan awal dari seleksi kompetisi Chinese Bridge tingkat dunia. Sehingga, nantinya mahasiswa yang berhasil menjadi pemenang pada tingkat provinsi, akan melanjutkan ke tingkat nasional, Asia, dan pada akhirnya dunia.

David mengikuti kategori lomba pidato dalam kompetisi ini, yang terdiri atas dua sesi. Pada sesi pertama, ia berpidato dalam Bahasa Mandarin dan melakukan sesi tanya jawab dengan dewan juri yang ahli. Sesi kedua adalah menampilkan bakat atau kemampuan yang dimiliki yang berkaitan dengan budaya Tiongkok. Dalam kompetisi ini, David menampilkan seni bela diri Tiongkok, yaitu Wushu.

Adanya kompetisi ini telah diketahui David sejak 10 tahun yang lalu, saat Kakaknya yang pada saat itu duduk di bangku kuliah juga mengikuti kompetisi yang sama. Adapun David telah berpartisipasi dalam kompetisi ini pada tahun lalu dan berhasil menjadi peringkat 4 dan melanjutkan hingga tingkat nasional.

Berani Mengambil Kesempatan

Pidato dan public speaking bukanlah hal yang pada awalnya diminati oleh David. Ia mengaku justru karena mengikuti kompetisi, ia menjadi tertarik dengan bidang ini. Kiprahnya dalam dunia pidato dan public speaking ini dimulainya sejak tahun 2020, ketika David dipercaya untuk menjabat sebagai Ketua Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Bahasa.

Di samping itu, dengan dorongan dari kakak dan keinginan untuk berprestasi, David juga mengambil kesempatan dengan berani berkompetisi. Selain untuk mencoba, bagi David kompetisi adalah ajang untuk mengukur dan membuktikan kemampuan dirinya. Meskipun kadangkala tidak berhasil menjadi pemenang, David yakin ada banyak manfaat yang didapat, seperti networking baru dan peluang-peluang di masa depan.  

Mengalahkan Diri Sendiri

Bagi David, setiap panggung selalu punya pressure dan tantangannya sendiri. Sehingga, rasa gugup pasti akan selalu muncul. Tantangannya adalah bagaimana kita dapat mengalahkan diri kita sendiri untuk tetap fokus dan menampilkan yang terbaik.

David percaya bahwa ketika kita mengalahkan ketakutan, akan ada banyak peluang dan kesempatan berharga yang datang untuk kita. Tidak perlu takut akan tekanan yang mungkin datang. Bagaikan berlian yang membutuhkan berbagai proses dan tahapan untuk menjadi berharga, David menjadikan pressure sebagai motivasi untuk terus maju karena pada situasi itulah the winners are made.

Motivasi dan Prinsip

“Berani. Berani berkompetisi dan menunjukkan kemampuan diri. Dengan keberanian kita bisa menemukan banyak kesempatan. Seperti kata Virgil, seorang penyair roman ‘Fortune Favours the Bold’. Hoki itu datang ke orang yang berani. Kalau tidak berani, kesempatan tidak akan datang. Hoki terkadang datang karena kalian memiliki skillset yang cukup dan keberanian,” ungkap David.

Dalam meraih prestasinya ini, David juga merasa senang akan dukungan yang diberikan oleh Universitas Ma Chung.

“Universitas sangat membantu dalam membantu mencapai prestasi yang saya capai. Selama ini sangat-sangat membantu mulai dari apresiasi, dukungan yang diberikan, juga ada bimbingan. Sangat bersyukur di Ma Chung karena selalu di dukung,” kata David.

Dengan prestasinya ini, David semakin termotivasi untuk melangkah ke jenjang yang lebih lanjut. Salah satunya dengan berusaha untuk mendapatkan beasiswa berkuliah di Tiongkok. Tentunya, apabila mendapat kesempatan tersebut David bertekad untuk memanfaatkan waktu di sana sebaik mungkin dengan mengikuti kompetisi-kompetisi.

Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Mandarin, Anggrah Diah Airlinda, SS., MTCSOL. mengapresiasi kegigihan dan prestasi David ini. 

“David adalah mahasiswa yang gigih dan berani mengambil kesempatan. Pencapaiannya ini mencerminkan semangat kegigihan sivitas akademika Universitas Ma Chung untuk terus berprestasi. Keberaniannya patut untuk diacungi jempol,” ungkap Anggrah.