Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Didit Prasetyo, M.Ds.
MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dosen Universitas Ma Chung, Didit Prasetyo, M.Ds., bersama rekan setimnya bernama Nandes Kombet, telah meraih prestasi gemilang dalam dunia seni. Proposal mereka berhasil menjadi salah satu dari dua proposal terbaik dalam Kompetisi Cipta Indonesia Bertutur 2023 kategori Seni Instalasi Cahaya. Sebuah bentuk seni yang memadukan inovasi teknologi dengan estetika visual yang menawan.
Dari ribuan proposal yang diterima oleh Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, proposal Didit yang berjudul “Pranotomongso” berhasil menarik perhatian juri. Proposal tersebut mendapatkan pendanaan untuk diwujudkan menjadi karya nyata yang akan ditampilkan dalam Festival Indonesia Bertutur 2024 mendatang.
Didit Prasetyo mengungkapkan rasa gembiranya dengan prestasi tersebut. “Ini adalah buah manis hasil perjuangan dari mulai mengajukan proposal, mengikuti pembekalan selama satu bulan, mengembangkan proposal, hingga melewati serangkaian tahapan wawancara yang ketat,” paparnya.
Kepala Program Studi Desain Komunikasi Visual Sultan Arief Rahmadianto, M.Ds Universitas Ma Chung, menyampaikan rasa bangganya terhadap prestasi Didit. “Kami yakin Pak Didit bisa menyelesaikan proyek ini dengan baik,” ujar Sultan. “Etos Pak Didit yang kreatif dan gigih sangat perlu dijadikan teladan bagi mahasiswa,” tambahnya.
Kiprah gemilang Didit Prasetyo, M.Ds., dan tim Nandes Kombet dalam Kompetisi Cipta Indonesia Bertutur 2023 menjadi inspirasi bagi para pelajar dan mahasiswa untuk terus berani mengejar mimpi dan berkarya tanpa batas. “Prestasi ini tak hanya mengangkat nama Pak Didit dan UMC, tetapi juga memberikan semangat baru dalam eksplorasi seni dan teknologi di Indonesia,” ucapnya.
Adapun Indonesia Bertutur adalah sebuah peristiwa mega festival yang terdiri dari berbagai macam festival yang mengutamakan pemanfaatan cagar budaya dan warisan budaya tak benda sebagai sumber inspirasi dan pengetahuan. Indonesia Bertutur mempromosikan atau mempelopori kegiatan melihat dan mengalami masa lalu untuk menumbuhkan masa depan, artinya segala sesuatu yang kita lakukan dalam Indonesia Bertutur utamanya adalah menggali pengetahuan lama demi mengembangkan pengetahuan yang baru.
Pengetahuan lama tersebut terinspirasi oleh lokasi atau wilayah-wilayah warisan cagar budaya yang ada di Nusantara. Indonesia Bertutur mengajak praktisi seni dan budayawan dan juga bekerjasama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan di 23 wilayah PPK di tanah air.
Indonesia berturut-turut merupakan Mega festival sebenarnya yang akan diadakan untuk kedua kalinya di tahun 2024 dan tahun 2023 ini adalah program-program pra-event atau program menuju Indonesia bertutur 2024. Dengan mengundang berbagai seniman antara umur 23 hingga 40 untuk terlibat dalam proses-proses misalnya seperti melakukan residensi riset secara mandiri tentang cagar budaya mereka. (imm)
24/08/2023
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.