Muhammad Afnani Alifian | 14 Juni 2025 | 06:31

Malang (beritajatim.com) – Universitas Ma Chung berkomitmen membangun relasi strategis bersama insan media se Malang Raya lewat acara Media Gathering 2025 yang digelar pada Jumat malam (13/6/2025) di Oura Café & Resto, Malang. Acara ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus forum sinergi antara kampus dengan media.

Rektor Universitas Ma Chung, Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc., secara langsung menyampaikan apresiasi kepada media atas dukungan dan kontribusinya terhadap perjalanan kampus sejak berdiri hingga saat ini.

“Peran media itu luar biasa. Tanpa media, tidak ada yang tahu aktivitas maupun hasil karya kami. Bahkan dalam beberapa studi, peran media ternyata lebih besar daripada yang kita bayangkan,” ujar Stefanus.

Ia menegaskan pentingnya media dalam ekosistem pendidikan dan inovasi, terutama dalam konteks pentahelix, kerja sama antara akademisi, pemerintah, sektor bisnis, dan komunitas.

“Kalau triple helix hanya melibatkan akademisi, bisnis, dan pemerintah, maka penta helix menjadi lengkap dengan kehadiran komunitas, termasuk media di dalamnya. Karena lewat media, informasi bisa tersebar luas dan berdampak,” lanjut Stefanus.

Pada sesi lainnya, Universitas Ma Chung juga memperkenalkan program Ma Chung Affiliate. Program ini dirancang untuk mendorong kolaborasi berkelanjutan antara kampus dan media melalui kegiatan jurnalistik, liputan penelitian, serta pelatihan bersama.

Kampus juga mengumumkan masa penulisan lomba jurnalistik kolaboratif yang dibuka pada 23 Juni hingga 23 Juli 2025. Sebagai bentuk penghormatan, Ma Chung juga memberikan penghargaan kepada karya terbaik kepada insan media yang berpartisipasi.

Dari media cetak, radio, hingga digital turut hadir dalam acara ini. Rektor Ma Chung sempat mengenang kedekatannya dengan radio sejak kecil, terutama saat masih tinggal di pedalaman NTT. Pengalaman itu, menurutnya, menunjukkan betapa kuatnya media dalam membentuk koneksi dan penyebaran informasi bahkan di daerah terpencil.

Selain penghargaan dan perkenalan program, pihak kampus juga menginformasikan sejumlah kolaborasi yang tengah berjalan, di antaranya, pengembangan dapur gizi masyarakat oleh Fakultas Ilmu Kesehatan untuk mengatasi stunting.

Kemudian ada juga riset inovatif untuk prediksi banjir dan mitigasi bencana. Pendampingan UMKM lokal dan inovasi pembelajaran kolaboratif melalui skema praktisi mengajar.

“Sayangnya, banyak riset dan kajian dari kampus tidak tersampaikan ke publik karena gaya akademik yang terlalu panjang. Di sinilah peran media menjadi sangat krusial agar hasil penelitian tidak hanya berhenti di ruang kelas,” ucap Stefanus.

Media Gathering 2025 juga menjadi ajang untuk memperkenalkan rangkaian acara besar yang akan digelar oleh Universitas Ma Chung, termasuk Chifest (Chinese Festival), acara budaya yang menampilkan seni dan tradisi Tionghoa dalam format panggung hiburan serta edukasi.

Acara ini akan menghadirkan penampilan musik, pertunjukan bakat mahasiswa, dan guest star nasional Hi-Vi yang akan meramaikan festival tahunan tersebut. Rangkaian ini diharapkan tidak hanya memperkuat nilai-nilai multikultural di kampus, tetapi juga menjadi daya tarik publik dan media.

Media Gathering 2025 menandai langkah maju Universitas Ma Chung dalam memperkuat kolaborasi dengan media massa sebagai pilar penting penyebaran ilmu, budaya, dan inovasi. Harapannya, sinergi ini mampu membawa manfaat berkelanjutan, bukan hanya bagi kampus, tetapi juga bagi masyarakat luas.

“Kalau ada hal baik dari acara ini, silakan sampaikan ke orang lain. Tapi kalau ada yang kurang, tolong sampaikan ke kami. Itu akan membantu kami menjadi lebih baik ke depannya,” tutup Stefanus dengan rendah hati. (dan/ted)

Link berita asli di sini.