Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Achmad Fikyansyah
Sabtu, 07 September 2024 – 16:43 | 10.70k
TIMESINDONESIA, MALANG – Guna meningkatkan literasi masyarakat perihal penanganan kanker, Universitas Ma Chung menggelar pelatihan untuk para relawan paliatif “BERBAGI KASIH” di Kota Batu. Pelatihan berbentuk seminar dan workshop dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan kanker payudara.
Kegiatan ini dipimpin oleh apt. Godeliva Adriani Hendra, M.Farm dengan anggota Dr. apt. Rollando dan Windra Swastika, Ph.D.
Diketahui, relawan paliatif selama ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam perawatan pasien kanker payudara melalui kunjungan rutin ke rumah-rumah pasien. Namun, hasil analisis tim pengabdi menemukan bahwa para relawan yang bermitra dengan RS Baptis Batu ini, masih memerlukan peningkatan pengetahuan.
Khususnya, dalam penatalaksanaan terapi primer dan terapi alternatif menggunakan media edukasi berbasis web dan aplikasi Android.
“Kami menyadari bahwa para relawan memainkan peran krusial dalam memberikan dukungan kepada pasien kanker payudara. Oleh karena itu, kami berupaya untuk memberdayakan mereka dengan informasi dan keterampilan yang lebih baik melalui aplikasi Pikkapa,” ujar Ketua Tim Pengabdi, apt. Godeliva Ardani Hendra, Jumat (6/9/2024).
Aplikasi Pikkapa dirancang untuk memberikan informasi mengenai jenis-jenis terapi kanker payudara, termasuk terapi kimiawi dan herbal, yang dapat diakses oleh relawan dan pasien. Selain itu, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur pengingat untuk jadwal kontrol, perpanjangan rujukan, serta manajemen jadwal minum obat, yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien.
Kegiatan ini mencakup serangkaian seminar dan workshop yang diadakan untuk para relawan, dengan materi yang mencakup penatalaksanaan terapi primer dan alternatif, serta cara pembuatan jamu herbal yang berfungsi sebagai terapi pendukung. Para relawan juga diberikan pelatihan mengenai cara menggunakan aplikasi Pikkapa, yang kemudian diimplementasikan dalam kegiatan home care bersama pasien.
Salah satu anggota tim pengabdi, Dr. apt. Rollando menambahkan, kandungan zat aktif dalam jamu herbal seperti keji beling, jahe, dan sambiloto yang digunakan dalam terapi alternatif memiliki potensi untuk memperlambat perkembangan sel kanker.
“Ini adalah informasi yang sangat penting bagi relawan dalam mendukung terapi pasien secara komprehensif,” kata dia.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi para relawan dan pasien kanker payudara, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa Universitas Ma Chung yang terlibat dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Dengan adanya kegiatan ini, para mahasiswa mendapatkan pengalaman praktis yang berharga di luar kampus, yang akan direkognisi dalam mata kuliah mereka.
Dengan pelaksanaan kegiatan ini, Universitas Ma Chung berharap dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup pasien kanker payudara melalui pemberdayaan relawan yang lebih kompeten dan teredukasi. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi program pengabdian masyarakat lainnya di masa mendatang. (*)
Link berita asli di sini.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.