Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Muh. Rahmani Hafidzi | 11 November 2025 | 20.37 WIB
Malang | JATIMSATUNEWS.COM — Universitas Ma Chung terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Binaan. Salah satu langkah nyata diwujudkan melalui kegiatan pelatihan batik, anyaman bambu, dan instalasi mesin serut bambu di Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, sebagai bagian dari program Hibah Pemberdayaan Desa Binaan (PDB) 2025 yang didanai oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia.
Program ini merupakan implementasi dari proposal bertajuk “Inovasi Pemasaran Produk Ekonomi Kreatif Desa (Kriya dan Kuliner) Berbasis Kearifan Lokal Desa Sumberdem dalam Mendukung Semangat Menuju Desa Wisata Indonesia.” Kegiatan tersebut dipimpin oleh Prof. Dr. Anna Triwijayati, SE., M.Si., dengan anggota tim Prof. Dr. Pieter Sahertian, M.Si.; Didit Prasetyo Nugroho, S.Sn., M.Sn.;dan Bintang Pramudya Putra Prasetya, S.Sn., M.Ds.
Kolaborasi ini juga melibatkan Dr. Zuhkhriyan Zakaria, M.Pd. dari Universitas Islam Malang sebagai mitra akademik lintas perguruan tinggi.
Desa Sumberdem memiliki kekayaan alam berupa bambu, kopi, cengkeh, dan bunga yang menjadi potensi besar untuk dikembangkan. Melalui kegiatan pelatihan dan pendampingan, Universitas Ma Chung berupaya mengubah potensi tersebut menjadi produk kriya bernilai ekonomi tinggi, sekaligus memperkuat daya tarik wisata berbasis kearifan lokal.
Pelatihan tahap pertama yang berlangsung pada 11–12 Oktober 2025 difokuskan pada teknik ecoprint dan bambu ukir, sedangkan tahap kedua pada 10–11 November 2025 berlanjut dengan pelatihan batik tulis, ciprat, dan cap, serta instalasi mesin serut bambu untuk mendukung percepatan produksi.
Tim pengabdian masyarakat Universitas Ma Chung turut membantu warga menciptakan motif batik khas Desa Sumberdem yang berpotensi menjadi produk kriya ber-HKI. Selain itu, kelompok pengrajin Kampoeng Deling kini memiliki akses terhadap mesin serut bambu hibah yang mampu meningkatkan produktivitas pembuatan anyaman seperti besek, tempat tisu, hingga perabot rumah tangga sederhana.
Ketua tim pelaksana, Prof. Dr. Anna Triwijayati, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi terhadap pengembangan ekonomi kreatif desa.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin memperkuat kemampuan masyarakat dalam menghasilkan produk kriya yang memiliki nilai ekonomi sekaligus menjadi daya tarik wisata,” ujarnya.
Program ini sejalan dengan Asta Cita ke-3 dan ke-6, serta mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin 8 dan 12 yang menekankan pertumbuhan ekonomi inklusif dan konsumsi-produksi berkelanjutan.
Universitas Ma Chung berharap kolaborasi lintas akademisi dan masyarakat ini mampu memperkuat ekonomi desa sekaligus mempertegas identitas budaya Desa Sumberdem sebagai destinasi wisata kreatif.
Program PDB ini dirancang bersifat multi-tahun, dengan target utama terciptanya produk ekonomi kreatif unggulan seperti batik khas, ecoprint, dan kerajinan bambu yang siap menjadi ikon wisata Desa Sumberdem.
salah “Kami yakin kolaborasi berkelanjutan antara universitas, pemerintah, dan masyarakat akan memperkuat perekonomian sekaligus menjaga kearifan budaya lokal,” tutup Prof. Anna.
Dengan semangat pemberdayaan dan inovasi, Universitas Ma Chung membuktikan perannya sebagai kampus yang tidak hanya mendidik, tetapi juga menggerakkan perubahan nyata di desa-desa Indonesia.
Link berita asli di sini

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.