Redaksi 2
7 Maret 2024

Malang, SERU.co.id – Universitas Ma Chung kukuhkan tiga guru besar sekaligus di Balai Pertiwi Universitas Ma Chung. Ketiganya adalah Prof Dr Eng Romy Budhi ST MT MPd, Prof Dr Daniel Ginting SS MPd dan Prof Dr Ir Stefanus Yufra Menahen Taneo, MS MSc. Pengukuhan tersebut menjadi bukti nyata komitmen Universitas Ma Chung meningkatkan kualitas akademik dan kontribusi pada perkembangan ilmu.

Kepala LLDIKTI Wilayah VII, Prof Dr Dyah Sawitri SE MM dalam sambutannya mengatakan, sepanjang tahun 2023 sampai Januari 2024, LLDIKTI Wilayah VII telah mengukuhkan 157 guru besar. Kemudian pada tahun 2024, pengusulan guru besar masih terus dilakukan.

“Jabatan akademik guru besar menjadi kebutuhan untuk peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Itulah mengapa banyak kampus berlomba-lomba mengajukan. Namun menjadi guru besar itu bukan hal mudah, ada banyak syarat yang harus dipenuhi,” seru Prof. Dyah, Kamis (7/3/2024).

Prof Dr Eng Romy Budhi ST MT MPd dari Fakultas Teknologi dan Desain dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Teknik Informatika. Berfokus pada bidang interaksi manusia dan mesin, mengangkat judul ‘Aksesibilitas Menuju Tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Tahun 2030’.

“Di Indonesia, 63 persen penyandang disabilitas berwirausaha karena kurangnya akses terhadap pasar tenaga kerja. Penelitian saya berupaya membuka kesempatan belajar dan bekerja di Kawasan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) kepada penyandang disabilitas. Khususnya dalam bentuk mouse khusus untuk penyandang disabilitas,” seru Prof Romy, sapaan akrabnya.

Lebih lanjut, Prof. Romy mengaku berpegang pada UU No. 8 tahun 2016. Salah satunya hak bagi para penyandang disabilitas untuk memperoleh pekerjaan yang diselenggarakan pemerintah dan swasta.

Sementara itu, Prof Dr Daniel Ginting SS MPd dari Fakultas Bahasa dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris. Penelitiannya berfokus pada penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa, berjudul ‘Transformasi Pendidikan dalam Era Kecerdasan Buatan’. Saat ini, Prof. Daniel banyak bergerak mendampingi guru sekolah baik secara daring maupun luring dan dikenal sebagai presiden Indonesian English Lecturers Association.

“Saya mengkaji peran AI dalam dunia pendidikan, terutama kecurangan siswa dalam tugasnya dengan menggunakan AI. Pelibatan elemen manusia dalam proses ini tetap penting. Untuk itu, keahlian dan kebutuhan guru menjadi prioritas utama dalam keputusan terkait AI pada konteks pendidikan,” terang Prof. Ginting.

Di sisi lain, Prof Dr Ir Stefanus Yufra Menahen Taneo MS MSc dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Manajemen Inovasi. Penelitiannya berjudul ‘Inovasi sebagai Sumber Peningkatan Daya Saing Nasional yang Berkelanjutan’. Berfokus tentang pentingnya peran inovasi dalam menciptakan dan meningkatkan daya saing ekonomi berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.

“Saya menerima gelar ini dengan rendah hati dan tekad untuk terus berkontribusi pada dunia pendidikan, khususnya di lingkungan Universitas Ma Chung,” ujar Prof. Yufra.

Sebagai informasi, sebelumnya, pada Desember 2023 dan Januari 2024 ketiganya telah menerima surat Keputusan (SK) Kenaikan Pangkat Akademik dari Kepala LLDIKTI Wilayah 7 Jawa Timur, Prof Dr Dyah Sawitri SE MM.

Pengukuhan ketiga guru besar ini sejalan dengan visi universitas, memuliakan Tuhan melalui akhlak, pengetahuan. Kemudian berkontribusi nyata sebagai insan akademik yang berdaya cipta dan serta implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Harapannya, sivitas akademik Universitas Ma Chung dapat semakin termotivasi untuk terus mengembangkan ilmu pengetahuan melalui riset dan publikasi berkualitas. (afi/rhd)

Penulis: Alfi Anwar
Editor: Rahadi

Link berita asli di sini.