Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Kamis, 7 Maret 2024 20:23 WIB I Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, MALANG – Tiga profesor baru Universitas Ma Machung dikukuhkan, Kamis (7/3/2024). Mereka adalah Prof Dr Eng Romy Budhi ST MT MPd dari Fakultas Teknologi dan Desain bidang Ilmu Teknik Informatika. Lalu Prof Dr Daniel Ginting SS MPd dari Fakultas Bahasa bidang Ilmu Pendidikan Bahasa Inggris serta Prof Dr Ir Stefanus Yufra Menahen Taneo MS MSc dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis bidang Ilmu Manajemen Inovasi.
Hadir di acara itu Prof Dr Dyah Sawitri SE MM, Kepala LL Dikti wilayah VII Jawa Timur. Salah satu yang menjadi pesannya adalah para dosen agar jangan sampai keliru sampai keliru untuk mencari jurnal. “Harus betul-betul jurnal yang berkualitas. Jangan yang predator dan bukan abal-abal,” jelas Dyah pada wartawan di sela acara. Sebab pondasi untuk menjadi profesor atau guru besar ada di jurnal bereputasi.
“Tidak cukup korespondensi saja. Kita harus melihat jurnalnya. Sekarang itu banyak mafia disitu. Hati-hati-hati di situ (pilih jurnal bereputasi) karena disanalah untuk mewujudkan mimpi kita,” jelas Prof Dyah. Pertumbuhan guru besar di Jawa Timur disebutnya baik. Di wilayah LL Dikti VII Jawa Timur, sepanjang 2023 sampai Januari 2024 ada 157 orang.
Pada tahun ini juga masih banyak yang mengajukan. “Sebab ini menjadi kebutuhan. Untuk jadi gubes itu tidak mudah syaratnya,” papar Dyah. Terutama untuk memenuhi indikatornya. Dimana untuk menjadi gubes wajib punya jurnal bereputasi. “Jika tidak ada, tidak bisa jadi gubes,” ujarnya. Karena itu menjadi profesor itu tidak bisa dalam waktu pendek dan minimal perlu waktu 10 tahun mengajar. “Jadi memilih jurnals bereputasi harus harus hati-hati,” tambahnya.
Teliti Interaksi Manusia-Mesin
Prof Romy Budhi Widodo dikenal karena fokus dalam bidang interaksi manusia dan mesin (human-machine interaction). Ia mengangkat pidato pengukuhannya “Aksesibilitas Menuju Tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Tahun 2030. Penelitiannya ini didukung data, di Indonesia ada 63 persen penyandang disabilitas berwirausaha.
Hal ini karena kurangnya akses terhadap pasar tenaga kerja. Agar mereka kesempatan belajar dan bekerja di Kawasan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) kepada penyandang disabilitas, dalam bentuk mouse khusus untuk penyandang disabilitas. Alasan membuat ini karena dalam UU No 8 tahun 2016. Dimana adanya hak bagi para penyandang disabilitas untuk memperoleh pekerjaan yang diselenggarakan pemerintah pun juga swasta.
Sedang Prof Dr Daniel Ginting SS MPd adalah peneliti yang fokus pada penggunaan teknologi dalam pembelajaran bahasa. Ia saat ini banyak bergerak mendampingi guru sekolah baik secara daring maupun luring dan dikenal sebagai presiden Indonesian English Lecturers Association.
Judul pidato pengukuhannya adalah “Transformasi Pendidikan Dalam Era Kecerdasan Buatan: Tantangan dan Peluang”. Ia mengkaji peran AI dalam dunia pendidikan. Terlebih di era saat ini ditemukan kecurangan yang dilakukan oleh siswa dalam tugas mereka dengan menggunakan AI. Sedang Prof Yufra yang juga Rektor Universitas Ma Chung mengangkat “Inovasi sebagai Sumber Peningkatan Daya Saing Nasional yang Berkelanjutan”.
Menurutnya inovasi itu penting tapi perlu faktor pendukung lainnya. Termasuk adanya pentahelix sehingga tidak berjalan sendiri-sendiri sehingga meningkatkan daya saing.
Link berita asli di sini.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.