Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Novi Embun Tristiani | Jumat, 11 Juli 2025 | 14:22 WIB
AboutMalang.com – Prof. Dr. Eng. Rommy Budi Widodo dari Universitas Ma Chung dikenal sebagai tokoh akademik yang berinisiatif menciptakan teknologi assistive untuk penyandang disabilitas.
Misi utamanya adalah menghadirkan sarana praktis agar individu dengan kebutuhan khusus lebih mandiri dalam menjalani aktivitas harian.
Proses inovasi berbasis kombinasi ilmu Teknik Informatika dan bidang lain menjadi kunci keberhasilan pengembangan alat bantu.
Prof. Rommy menjelaskan bahwa desain teknologi seperti alat bantu berdiri untuk lansia ditujukan agar tepat guna dan sesuai kebutuhan sosial.
Menurutnya, kebutuhan akan teknologi semacam ini semakin mendesak. Sebab, populasi lansia di Indonesia diperkirakan terus bertambah dalam 10 tahun ke depan.
Sementara jumlah penyandang disabilitas di Indonesia sudah mendekati 23 juta jiwa atau sekitar 8,5% dari total penduduk.
Untuk tunadaksa, data BPS mencatat sekitar 28,05 juta penyandang disabilitas keseluruhan pada 2020; dari total ini, kelompok tunadaksa termasuk yang cukup signifikan.
Dari inisiatif ini, lahirlah mouse khusus untuk penyandang tunadaksa. Perangkat tersebut menggunakan sensor yang ditempelkan di pergelangan tangan serta pedal kaki, memungkinkan pergerakan kursor dikendalikan tanpa irisan tangan kompleks.
“Perhatiannya masih kecil ke arah human welfare (kesejahteraan masyarakat) kita masih banyak memperhatikan kebutuhan kita sendiri dan tidak melihat ke arah sana (penyandang disabilitas dan lansia),” ungkap Prof. Rommy.
Produk ini sudah dipatenkan oleh Universitas Ma Chung dan dikembangkan berkelanjutan melalui dana dari Kemendikbudristek (2019–2022), yang lalu dilanjutkan produksi masal bekerjasama dengan industri pada 2023.
Langkah nyata ini hanya awal. Ke depannya, Prof. Rommy ingin mendiversifikasi sensor dengan konsep serupa untuk menjangkau berbagai tipe disabilitas tunadaksa.
Tujuannya agar semakin banyak individu mendapat akses teknologi yang membuat kehidupan lebih mandiri.
Teknologi hasil penelitian ini juga telah diakui keuntungannya. Penghargaan atas dampak positif terhadap inklusi digital bagi penyandang disabilitas menjadi pelecut bagi transformasi sosial teknologi di Indonesia.
Link berita asli di sini
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.