Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
by Redaksi Juli 7, 2025 7:54 pm in Pendidikan
Malang, Tugumalang.id – Suasana khidmat dan penuh kebanggaan menyelimuti Gedung Balai Pertiwi, Universitas Ma Chung, pada Senin (7/7/2025). Acara Dies Natalis ke-18 sekaligus pengukuhan Guru Besar Universitas Ma Chung menjadi momen bersejarah, khususnya bagi Prof. Dr. Pieter Sahertian, M.Si, yang resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Administrasi Bisnis.
Pengukuhan ini tidak hanya menjadi tonggak pencapaian pribadi bagi Prof. Pieter, tetapi juga memperkaya khazanah keilmuan Universitas Ma Chung dan menjadi kontribusi nyata bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia.
Acara sakral ini turut dihadiri jajaran pimpinan universitas, sivitas akademika, mitra industri, tokoh pendidikan dari dalam dan luar negeri, serta Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jawa Timur, Prof. Dr. Dyah Sawitri, M.M.
Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Pieter mengangkat tema “Kepemimpinan Berbasis Nilai-Nilai Budaya: Tantangan Pemimpin di Tengah Keragaman Budaya Global dan Etika Kepemimpinan Global.” Terinspirasi dari buku Think Again karya psikolog organisasi Adam Grant, Prof. Pieter menyoroti pentingnya etika dan nilai budaya dalam praktik kepemimpinan modern.
“Di dunia yang semakin terkoneksi namun terpecah oleh beragam nilai, kepemimpinan berbasis etika bukan lagi sebuah tambahan—tetapi menjadi fondasi utama,” tutur Prof. Pieter dalam orasinya.
Ia menekankan bahwa nilai-nilai budaya yang lahir dari akar moral komunitas dapat menjadi pelita dalam memimpin organisasi di tengah tantangan globalisasi dan transformasi digital.
Perjalanan Akademik dan Pengabdian
Sejak masa muda, Prof. Pieter sudah menunjukkan komitmen terhadap dunia pendidikan. Lulus dari IKIP Malang (sekarang Universitas Negeri Malang) pada 1985, ia memulai karier sebagai koordinator sekolah di sebuah yayasan Kristen yang menaungi beberapa jenjang pendidikan.
Kecintaannya pada ilmu pengetahuan mendorongnya melanjutkan studi S2 dan S3 di bidang Administrasi Bisnis. Perjalanan panjang ini membawanya menjabat sebagai Wakil Rektor III hingga Rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang pada periode 2013–2021.
Kini, ia dipercaya memimpin Program Studi Magister Manajemen Inovasi (MMI) Universitas Ma Chung, sekaligus terus aktif menulis dan melakukan pengabdian kepada masyarakat.
Dikukuhkan sebagai Guru Besar adalah pencapaian yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya oleh Prof. Pieter. Ia menyebut bahwa gelar ini bukan semata soal prestise, melainkan tanggung jawab moral dan intelektual untuk terus mengabdi melalui tridarma perguruan tinggi.
“Menjadi guru besar adalah gelar yang sarat harapan dan tanggung jawab. Ini bukan hanya untuk saya pribadi, tapi juga untuk institusi. Saya ingin terus berkontribusi, terutama bagi Universitas Ma Chung dan program Magister Manajemen Inovasi,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi dukungan keluarga sebagai sumber kekuatan selama perjalanannya meniti karier akademik. Baginya, keberhasilan ini adalah hasil kerja bersama orang-orang terdekat yang selalu memberikan semangat dan doa.
Kontribusi Nyata Lewat Karya Ilmiah
Pemikiran Prof. Pieter telah dituangkan dalam berbagai karya akademik, mulai dari buku, artikel ilmiah, hingga publikasi hasil penelitian dan pengabdian masyarakat. Semua itu menjadi wujud nyata dari komitmennya dalam membangun ilmu pengetahuan yang aplikatif dan berdampak bagi masyarakat.
Tidak hanya Prof. Pieter yang dikukuhkan dalam acara Dies Natalis ke-18 dan Pengukuhan Guru Besar Universitas Ma Chung. Dalam kesempatan yang sama, salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) unggulan di Malang itu mengukuhkan Prof. Dr. Anna Triwijayati, M.Si sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Perilaku Konsumen.
Dalam orasi ilmiah berjudul “Prosumption di Era Kapitalis Digital: Monetisasi atau Kreatifitas?”, Prof. Anna begitu ia kerap disapa, menyoroti pergeseran peran konsumen menjadi produsen digital dalam era ekonomi berbasis platform. Pemikiran Prof. Anna tersebut juga telah dituangkan dalam bentuk buku berjudul “Perilaku Konsumen Digital: Saat Prosumer Mendominasi Dunia Digital dan E-Commerce”.
“Saya memaparkan bagaimana konsumen digital di Indonesia mengalami perubahan dari konsumen biasa menjadi prosumer. Saya menjanjikan bahwa hasil orasi ilmiah ini akan menjadi suatu buku, dan buku tersebut telah terbit pada tahun 2024,” ungkapnya.
Dilantiknya dua guru besar baru tersebut sebagai pencapaian yang membanggakan sekaligus harapan bagi Rektor Universitas Ma Chung Malang, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, MS, M.Sc
Pihaknya berharap bertambahnya guru besar di institusi yang dipimpinnya dapat memperkaya khazanah keilmuan dan berdampak pada reputasi Universitas Ma Chung yang siap bersaing secara global.
“Kehadiran dua guru besar ini, tidak hanya memperkaya khazanah keilmuan di lingkungan kampus. Tetapi juga memperkuat reputasi Universitas Ma Chung sebagai institusi yang siap bersaing secara global,” kata Rektor yang akrab disapa Prof. Yufra itu.
Harapan serupa juga disampaikan Ketua Yayasan Harapan Bangsa, Tee Teguh Kinarto agar semangat Dies Natalis dan Pengukuhan Guru Besar Universitas Ma Chung menjadi penyemangat baru. Untuk menapaki visi strategis universitas.
“Universitas Ma Chung kini memasuki usia dewasa. Dengan semangat kolektif, kami percaya Ma Chung akan mencapai tujuannya menjadi universitas unggul, pilihan masyarakat, dan mandiri pada tahun 2027,” ujarnya.
Link berita asli di sini
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.