Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Reporter: Aura Sabrina |Editor: Mohammad Khakim |Kamis 09-10-2025,10:57 WIB
DAU, DISWAYMALANG.ID–Sivitas akademika Universitas Ma Chung kembali menorehkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Kali ini, tim dosen dari Universitas Ma Chung berhasil meraih hibah Program Inovasi Seni Nusantara (PISN) Tahun Anggaran 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Tim yang diketuai oleh Bita Parga Zen SKom MHan dengan anggota Melany SSTPar MMTr, Bintang Pramudya Putra Prasetya SSn MDs, dan Gita Fadila Fitriana SKom MKom (Universitas Telkom) mengangkat karya berjudul “Kriya Topeng Malangan sebagai Produk Unggulan Ekonomi Kreatif bagi Kaum Difabel”. Berfokus pada penguatan ekosistem seni kriya inklusif di Malang. Program ini menyoroti peran kaum Difabel dalam pelestarian dan pengembangan Topeng Malangan, sekaligus mengedukasi masyarakat agar lebih terbuka terhadap keberagaman kemampuan.
Bita menjelaskan bahwa akar permasalahan utama yang diangkat adalah stigma sosial terhadap kaum difabel. “Sudut pandang masyarakat masih menganggap kaum difabel tidak setara dengan masyarakat pada umumnya. Akibatnya, banyak dari mereka merasa minder dan kurang percaya diri. Hal ini berdampak pada minimnya kepercayaan publik terhadap karya dan potensi mereka,” ujarnya.
Tantangan Dalam Perancangan Program Edukasi
Untuk menjawab tantangan tersebut, tim Universitas Ma Chung merancang program edukasi anti stigma yang akan diterapkan di lingkungan kota Malang. Terutama di sekolah dan komunitas seni. Melalui pendekatan partisipatif, masyarakat diajak melihat langsung kemampuan para perajin difabel.
“Kami menerapkan SOP kode etik dengan persetujuan orang tua dan memperkuat peran keluarga agar dukungan sosial tumbuh dari lingkungan terdekat,” lanjut Bita.
Program Ramah Difabel
Program ini menekankan pentingnya transparansi dan kolaborasi. Kepercayaan publik akan dibangun melalui laporan capaian berkala dan kemitraan dengan sekolah luar biasa (SLB). Juga, komunikasi positif di kanal daring dengan label “Ramah Difabel”.
Keterlibatan relawan diharapkan mampu memperluas jejaring dan meningkatkan dampak kegiatan. Secara khusus, tujuan utama program ini adalah mewujudkan ekosistem kriya Topeng Malangan yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Fokus utamanya meliputi peningkatan keterampilan perajin difabel melalui pelatihan berjenjang. Kemudian, penataan mutu dengan template proporsi dan kontrol kualitas. Juga, penguatan identitas budaya melalui dokumentasi karakter topeng seperti Panji Asmorobangun, Dewi Sekartaji, Raden Gunung Sari, Dewi Ragil Kuning, Klana Sewandana, dan Bapang Joyo.
Tak hanya itu, tim juga tengah menyiapkan katalog bilingual dan kemitraan penjualan untuk membuka akses pasar hingga tahap uji ekspor.
Dengan capaian dan upaya ini, Universitas Ma Chung membuktikan komitmennya dalam mengembangkan inovasi seni yang tidak hanya bernilai budaya. Tetapi juga mendorong inklusivitas dan kemandirian kaum difabel di Indonesia.
Link berita asli di sini
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.