CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Merancang Masa depan Universitas Ma Chung Gelar Entrepreneur Fair di Mall

by Humas Universitas Ma Chung / 16 January 2024 / Published in Machung

Jum’at, 12 Januari 2024

Malangpariwara.com –
Dalam rangka menumbuhkan ekosistem dunia usaha dan industri di Indonesia. Program studi Manajemen sebagai entrepreneur university Ma Chung perlu ada spirit wirausaha.

“Di dalam situ ada kemampuan kita membaca peluang dan spirit wirausaha. Apapun yang akan dijalani ke depan maka spirit enter menjadi bagian penting dalam mengembangkan diri. Ada kreativitas, inovasi, dan dapat mengambil hikmah dari berbagai permasalahan yang dihadapi itu jiwa entrepreneur,” ujar Kaprodi Manajemen Universitas Ma Chung Uki Yonda Asepta saat ditemui Malangpariwara di lokasi Entrepreneur fair lantai dasar MOG, Jum’at (12/1/24).

Acara ini merupakan Grand Launching 28 UMKM Hasil Mata Kuliah Kewirausahaan dan E-commerce dari para Machungers (sebutan untuk mahasiswa Ma Chung, yang dihelat di Atrium Mall Olympic Garden (MOG), pada 12-14 Januari 2024.

Selain menampilkan aneka tenant dengan produk kreatif dari para mahasiswa, dalam kegiatan bertema “Reaching New Heigths” selama 3 hari ini ada pula talkshow dengan beragam topik bisnis serta lomba-lomba untuk siswa TK dan SD hingga cosplay.

Kaprodi Manajemen Universitas Ma Chung Uki Yonda Asepta menuturkan, acara ini adalah salah satu bentuk memberi pengalaman bagaimana memulai bisnis dari awal kepada mahasiswa.

“Entrepreneur Fair ini merupakan bagian rangkaian kegiatan perkuliahan, mulai mengenali peluang (discovery opportunity) yang ada di sekitarnya, bagaimana dengan modal nol dapat memanfaatkan peluang, serta bagaimana menjalin jejaring dari lingkungan yang ada agar menjadi stimulus untuk memulai bisnis,” urainya di sela pameran, Jumat (12/1/2024).

Lebih lanjut Uki mengatakan, tenant yang tampil terdiri sebagian besar dari Prodi Manajemen, ditambah Akuntansi dan fakultas-fakultas lain. Acara yang mayoritas diisi dengan produk Food and Beverages (FnB) ini sengaja digelar di mall sebagai tantangan kepada mahasiswa bahwa mereka dari nol ada tujuan dengan target yang diberikan yang bisa dikerjakan di luar kampus.

“Memang evaluasi kami mayoritas di bidang FnB, menurut saya barrier entry=nya kecil, yaitu paling mudah untuk masuk di awal meski persaingan besar, sehingga dari usaha ini harapannya para mahasiswa mulai mengenal bisnis sehingga mampu menciptakan lapangan kerja.

Sementara salah satu talkshow yang digelar menghadirkan Bagus Fendi Sudharta, alumnus Ma Chung yang mengisahkan bagaimana ia memulai dan mengelola beberapa klinik skincare di Malang. Dalam talkshow dengan tema “Membangun Bisnis Skincare di Era Digital” ini, pria berusia 29 tahun menjelaskan bagaimana mendapat kepercayaan konsumen dengan membangun bisnis skincare di era digital. Ia sangat berterimakasih kepada Universitas Ma Chung karena bisnis yang ia geluti sekarang ini adalah rintisan sejak kuliah di kampus tersebut.

“Berawal dari tugas akhir, ada pilihan skripsi, project dan business plan, saya pilih business plan yang akhirnya saya terapkan dalam mengembangkan bisnis saya,” ungkapnya.

Bagus merasa pilihannya tepat, karena lewat business plan tersebut ia sudah mendapat bimbingan bisnis sejak awal dari para dosen, sehingga tinggal mengaplikasikannya.
“Tapi yang pasti semua ini adalah hasil kerja keras, karena semua melalui proses, tidak ada yang instan,” pungkasnya.

Salah satu tenant Kelompok 4 Mahasiswi jurusan manajemen Universitas Ma Chung yang di komandani Betari mahasiswi semester 3 manajemen mengaku sangat senang kampusnya menggelar Entrepreneur Fair di Mall karena menurutnya ini Sebuah tantangan tersendiri karena biasanya hanya menjual di.lingkungan kampus dan teman Sendiri.

Hal ini di benarkan Desinta anggota kelompok,” selain kami berjualan hasil produksi, kami juga wajib memberi edukasi kepada pengunjung atau pembeli bagaimana meminit keuangan sesuai dengan apa yang diajarkan dari dosen pembimbing kami,” ujarnya bersemangat.

“Kegiatan ini bertujuan untuk
menenuilhi nilai mata kuliah kewirausahaan, jadi kami harus punya banyak inovasi kreasi serta tepat proposal sehingga bisa mendapatkan modal awal dari kampus,” timpal Betari.

Kali ini mereka menawarkan Fried Waonton dan Bakso Goreng dengan aneka rasa.

Kenapa Wonton ? Menurut Desinta Fried Wonton adalah sejenis hidangan khas kuliner Tionghoa yang terkenal di seluruh dunia. Ini merupakan hidangan dumpling atau bola-bola kecil berisi isian yang biasanya terbuat dari campuran daging yang dicincang halus, bawang putih, bawang bombay, dan rempah-rempah lainnya ( siomay).

“Jajanan ini lagi trend disukai oleh semua kalangan begitu juga bakso goreng. Kami terinspirasi setelah melihat tiktok, begitu larisnya. Ternyata memang banyak di sukai. Omset kami sehari bisa 400 ribu. Sayangnya kami belum pasarkan secara online hanya untuk kalangan kampus saja,” pungkasnya mengakhiri. ( Djoko W)

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP