Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Yudistira Satya Wira Wicaksana
Senin, 5 Februari 2024 | 12:20 WIB
MALANG – David Tri Setyo Wicaksono mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Ma Chung berhasil memenangkan kompetisi Ideation Startup Fest yang diselenggarakan oleh Tujubelasan Malang.
Kompetisi Ideation Startup Fest ini merupakan kompetisi bagi startup di berbagai bidang seperti agrikultur dan manufaktur untuk menghasilkan produk atau jasa inovatif yang memberikan solusi terhadap permasalahan lokal.
Beranggotakan 3 orang, David bersama dua orang kawannya dari Universitas Brawijaya dan Universitas Merdeka Malang berkolaborasi membangun startup bernama Ecomatriks.
Mereka kemudian bersama-sama berinovasi menghasilkan produk e-bin untuk mengatasi permasalahan tentang lingkungan khususnya terkait dengan pengelolaan sampah.
“Kami membuat sebuah tempat sampah yang namanya e-bin, yaitu tempat sampah berbasis IOT (Internet of Things). Jadi tempat sampah ini bisa mengukur volume sampah yang dibuang. Jadi kita tidak perlu setiap hari bolak-balik untuk mengecek. Hanya jika tempat sampah telah penuh maka akan ada notifikasi melalui WhatsApp dan kita bisa langsung mengambilnya. Kemudian kita akan memilah dan mengolahnya kembali,” ungkap David.
Proyek e-bin yang digarap David bersama timnya ini dimulai sejak bulan September 2023.
Dengan mengedepankan misi sustainability dalam pengelolaan sampah dan limbah minyak jelantah, tim Ecomatriks berhasil menyediakan 3 macam produk/layanan, yakni e-bin, jasa drop-off dan pickup, dan workshop.
“Jadi, selain menampung sampah plastik recycle dan residu, kami juga menerima minyak jelantah. Namun untuk saat ini minyak jelantah bisa disetorkan melalui tim Ecomatriks melalui drop-off dan pickup,” ungkap David.
Proses untuk menghasilkan produk ini e-bin ini tidaklah mudah.
Terdapat tantangan-tantangan yang David dan tim hadapi selama proses, seperti startup lain yang mengerjakan proyek serupa.
Namun hal ini menjadi motivasi bagi mereka untuk mampu menghasilkan produk yang lebih unggul dan melampaui pesaingnya.
David dan tim juga memiliki motivasi yang kuat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah, sehingga melalui produk yang mereka hasilkan ini harapannya dapat membantu mengurangi permasalahan mengenai sampah.
Berbuah manis, produk e-bin karya David dan kawan-kawannya di Ecomatriks telah berhasil mendapatkan konsumen dari perusahaan.
Mereka berhasil mendapatkan pembelian dari Rumah Sakit Bhayangkara sebanyak 3 buah unit tempat sampah e-bin.
Peran serta Universitas Ma Chung tidak lepas dalam mendukung prestasi mahasiswanya.
David mengaku bahwa perkuliahan di universitas sangat membantunya dalam meraih prestasi ini.
“Perkuliahan di Ma Chung sangat membantu untuk pengetahuan basic dan konsep. Tidak hanya itu, belajar dengan komunitas di kampus juga bermanfaat dan menambah wawasan,” jelasnya.
Wawan Eko Yulianto, SS., MA., Ph.D. selaku Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama mengapresiasi prestasi yang diraih oleh David ini.
“Prestasi David dan timnya ini merupakan contoh ideal bagaimana anak muda bisa memberi sumbangan di masyarakat. Dia membidik salah satu persoalan terbesar abad ini, yaitu sampah, dan mengerahkan teknologi yang dia kuasai untuk berkontribusi mengatasinya. Universitas Ma Chung turut berbangga menjadi tempat yang memungkinkan David dan timnya memiliki kesadaran semacam itu,” ungkap Wawan.
Prestasi David dan timnya ini menjadi bentuk nyata dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni melalui penelitian dan pengabdian masyarakat.
Kegigihannya membuktikan bahwa meskipun menghadapi tantangan dan persoalan, David dan tim mampu menghadapi dan menemukan solusinya.(jprm2)
Link berita asli di sini.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.