Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: info@machung.ac.id
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Universitas Ma Chung, Malang, Jawa Timur, meresmikan Kampung Mandarin di Dusun Tumpuk, Desa Besuki, Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung, Sabtu (02/06/2023).
REKTOR Universitas Ma Chung, Prof. Murpin Josua Sembiring, SE, M.Si, menjelaskan, Kampung Mandarin yang digagas sejak 2021 ini telah mendapat dukungan dari warga Dusun Tumpuk dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung. “Saat menjadi Rektor Widya Kartika, Surabaya yang juga pembina UMKM GKJW se Jawa Timur, tiba-tiba dalam benaknya terbersit pikiran untuk membuat Kampung Bahasa Mandarin,” katanya.
Bak gayung bersambut, dalam diskusi bersama jemaat GKJW se Jawa Timur tersebut, akhirnya salah satu pendeta dan tokoh masyarakat mengontaknya dan merekomendasikan Desa Tumpuk yang sebagian besar warganya pekerja migran dari Taiwan dan Tiongkok dapat dijadikan Kampung Mandarin.
Apalagi notabenenya masih banyak pekerja migran yang masih bekerja di luar dan mempunyai rumah bagus namun tidak ditempati.
Rektor Ma Chung kemudian berpikir, jika ada yang minta tolong untuk memperbaiki taraf hidup dengan potensi yang ada, sebetulnya ini tugas akademisi yang kemudian diistilahkan sosiopreuner. “Ya semisal dibikinkan kampung seperti Kampung Inggris di Pare, Kediri. Minim dari segi ekonomi warga sekitar akan terangkat. Dan, pastinya ke depan kampung ini juga akan mendunia,” urainya.
Setelah survei beberapa kali dan layak untuk dikembangkan, akhirnya Pemerintah Kabupaten Tulungagung mendukung, dan ijin pun keluar. “Alhamdulillah hari ini kita resmikan,” katanya, Sabtu (02/07/2023) siang.
Sementara itu, Dwi Andriyanti Agustin, Koordinator Kampung Mandarin, menjelaskan, konsep awal Kampung Mandarin di Dusun Tumpuk, Desa Besuki, Kabupaten Tulungagung, ini adalah pembelajaran teori bahasa Mandarin di kelas dan mereka tinggal di rumah warga yang bisa berbahasa Mandarin.
“Durasi pembelajaran bisa dua minggu, tiga, sampai empat bulan, sesuai paketannya. Untuk sementara, kuota dibatasi hanya untuk 20 orang agar lebih efisien, karena prosesnya masih awal. Nanti bertahap, sesuai dengan kelas apa yang diajarkan. Tidak menutup kemungkinan kelasnya juga bisa bertambah, sesuai kebutuhan,” jelasnya.
Untuk pengajarnya, akademisi Ma Cung yang mengisinya dengan garansi mempunyai program S-1 Mandarin. Bahkan rencananya akan bekerjasama dengan Konjen dan Kedutaan Besar RRT di Jakarta yang nanti akan mendatangkan mahasiswa Cina yang sedang mengambil beasiswa di Indonesia. (div/mat)
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.