Novi Embun Tristiani | Rabu, 23 Juli 2025 | 18:33 WIB

WartaJatim.CO.ID – Seiring bertambahnya perhatian masyarakat terhadap kesehatan penglihatan, profesi optometris mulai naik daun sebagai salah satu bagian penting dari sistem layanan kesehatan.

Tak hanya menjadi pelengkap tenaga medis, optometris justru kini berperan krusial dalam menjaga kualitas penglihatan masyarakat luas.

Pertumbuhan penduduk serta percepatan teknologi optik membuat kebutuhan terhadap tenaga ahli optometri melonjak.

Di banyak wilayah, khususnya di daerah dengan layanan kesehatan terbatas, peran optometris kian tak tergantikan.

Di balik itu semua, terbuka peluang karier yang sangat luas bagi mereka yang mendalami profesi ini, baik di ranah medis, edukatif, maupun industri.

Optometris adalah tenaga profesional yang telah menempuh pendidikan optometri dan memiliki kompetensi untuk melakukan pemeriksaan terhadap gangguan refraksi mata seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisme.

Mereka juga memiliki keahlian dalam membantu pasien memilih serta menyesuaikan alat bantu penglihatan sesuai kebutuhan.

Dokter spesialis mata, dr. Sony Agung Santoso, Sp.M(K), menyampaikan bahwa optometri merupakan bidang vokasional yang menjanjikan karier cerah.

Dalam kanal YouTube Universitas Ma Chung, ia menjelaskan bahwa lulusan D3 Optometri dapat langsung terjun bekerja sebagai optometris.

“Lapangan pekerjaannya sangat-sangat luas, kita bagi jadi dua yaitu intra dan ekstra entertainer,” kata dr. Sony.

Ia menjelaskan bahwa optometris dapat bekerja di berbagai tempat seperti optik, rumah sakit, dan klinik mata. Bahkan, mereka juga bisa masuk ke industri besar pembuat lensa dan kacamata seperti Essilor dan Carl Zeiss AG.

“Selain itu, karena dia punya ilmu masalah kacamata termasuk lensa, dia bisa bekerja sebagai tenaga ahli di pabrik atau industri kacamata dan lensa,” tambah dr. Sony.

Dengan keterampilan teknis dan klinis yang dimiliki, optometrist memiliki ruang kontribusi di berbagai sektor: dari layanan pemeriksaan mata di puskesmas dan rumah sakit, hingga menjadi pendidik dalam kampanye kesehatan mata di tengah masyarakat.

Perannya semakin vital dalam mendukung program pemerataan layanan kesehatan, khususnya di daerah.

Melihat besarnya peluang ini, beberapa perguruan tinggi di Indonesia mulai membuka program studi optometri, termasuk Universitas Ma Chung yang menjadi salah satu pelopornya.

Melalui Program D3 Optometri, kampus ini mencetak tenaga profesional dengan keunggulan kurikulum dan keterampilan praktis.

Melihat besarnya peluang ini, beberapa perguruan tinggi di Indonesia mulai membuka program studi optometri, termasuk Universitas Ma Chung yang menjadi salah satu pelopornya.

Melalui Program D3 Optometri, kampus ini mencetak tenaga profesional dengan keunggulan kurikulum dan keterampilan praktis.

Tak heran, lulusan program ini punya potensi besar untuk bekerja di berbagai negara, mengingat kebutuhan akan optometrist tak terbatas pada satu kawasan saja.

Dengan kompetensi dan wawasan global, optometrist dari Indonesia bisa turut berkontribusi dalam bidang kesehatan dunia.

Menekuni bidang optometri bukan hanya soal prospek finansial yang menjanjikan, tetapi juga menyangkut peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat lewat penglihatan yang lebih baik.

Di masa depan, peran optometrist akan semakin sentral dalam sistem layanan kesehatan terpadu.(net)

Link berita asli di sini