CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Kaji Peran Perguruan Tinggi Tumbukan Ekonomi Masyarakat

by Humas Universitas Ma Chung / 7 January 2024 / Published in Machung

Universitas Ma Chung

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Rektor Universitas Ma Chung Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc menjelaskan pentingnya digitalisasi bagi UMKM untuk bisa memperluas akses. Hal ini dikarenakan hasil survey terhadap 546 UMKM di Malang Raya menunjukkan bahwa masih banyak produsen yang belum memiliki akses informasi mengenai saluran distribusi. Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan kolaborasi dan kerja sama, seperti dengan koperasi.

Hal itu disampaikan Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc saat mengisi salah satu acara pengembangan UMKM di Malang Raya. Fungsi pertama koperasi, yaitu membangun sekaligus mengembangkan potensi dan kemampuan anggotanya secara khusus dan masyarakat secara umum. Demikian juga, untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan ekonomi rakyat dengan memberikan solusi untuk menggerakan perekonomian.

Yufra menyampaikan bahwa perguruan tinggi memiliki peran untuk turut membantu pengembangan sektor ekonomi. “Perguruan tinggi perlu menyampaikan hasil-hasil kajian mengenai pengetahuan untuk mendongkrak sektor ekonomi,” katanya.

Pendamping UMKM Kabupaten Malang ini menambahkan, Universitas Ma Chung dalam menjalankan perannya di masyarakat telah terjun langsung dalam mendukung UMKM di Malang Raya. Salah satunya dengan pendampingan penguatan branding UMKM. “Harapannya kampus di Malang bisa bergerak bersama untuk mendorong pengembangan perekonomian,” tambahnya.

Selain itu, lanjut Yufra, dalam menghadapi tantangan dan pengembangan ekonomi, perlu untuk dibangun ketahanan dan kerja sama. “Membangun ketahanan itu sangat penting, yakni SDM harus responsif dengan situasi yang ada dan membangun kerja sama” ungkapnya.

Menurutnya, masalah terbesar dalam UMKM adalah dalam memasarkan produk, akses informasi, permodalan, dan tenaga kerja. Maka, Dr. Yufra kembali mengingatkan dan mendorong UMKM akan pentingnya melakukan kerjasama.

Paparan Rektor Ma Chung tersebut disampaikan dalam acara Diskusi Pagi beberapa waktu lalu. Temanya mengenai “Tantangan Ekonomi dan Pengembangan UMKM di Malang Raya 2024”.

Selain Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc, turut hadir dua narasumber lainnya. Yakni Neneng Apriani selaku Ketua Forum IKM Jatim Korwil Malang dan Dicky Sulaiman selaku Wakil Ketua KADIN Kota Malang Bidang Perdagangan dan Distribusi Perdagangan.

Dalam kesempatan tersebut, Dicky Sulaiman mengatakan bahwa selama tahun 2023 traffic perdagangan di Malang masih cukup stabil. Namun, seharusnya dapat naik mengingat rasio penduduk di Malang dengan pendatang terpaut cukup jauh. Selain itu, ia menghimbau UMKM Malang untuk memanfaatkan dengan sebaik mungkin fasilitas yang disediakan oleh KADIN. “Fasilitas untuk UMKM ini disediakan tanpa pungutan biaya,” katanya.

Neneng Apriani selaku Ketua Forum IKM Jatim Korwil Malang dan Pelaku UMKM mengatakan bahwa tahun 2023 merupakan tahun perjuangan, khususnya untuk UMKM yang masih baru merintis usaha mereka. Jadi penting bagi UMKM untuk berkolaborasi seperti bergabung dengan komunitas untuk menerima fasilitas-fasilitas dari dinas terkait.

Neneng berharap tahun 2024 ada perusahaan-perusahaan yang mendampingi UMKM.

“Mungkin kedepan di Tahun 2024 ini ada lagi perusahaan-perusahaan yang mau benar-benar totalitas mendampingi UMKM secara nyata,” katanya.

Diselenggarakannya dialog pagi ini membuka jalan informasi baru mengenai apa yang harus dilakukan khususnya untuk UMKM dalam menghadapi tantangan ekonomi pada tahun 2024 mendatang. Selain itu dialog pagi ini membuka informasi-informasi baru dan menjadi himbauan bagi UMKM untuk saling berkolaborasi dan memanfaatkan yang fasilitas yang tersedia. (imm)

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP