Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!
Official Website Universitas Ma Chung.
T : (0341) 550 171
Email: [email protected]
Universitas Ma Chung
Villa Puncak Tidar N-01, 65151, Malang, IND
Tayang: Kamis, 19 September 2024 19:25 WIB
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG – Badan Pusat Statistik (BPS)Kabupaten Malang mengadakan webinar dalam rangka memperingati Hari Statistik Nasional (HSN) 2024, Kamis (19/9/2024).
Kegiatan yang digelar bekerjasama sama dengan Universitas Ma Chung Malang lewat program Pojok Statistik ini mengusung tema Temanya “Pemanfaatan Big Data dan Official Statistic untuk Pembangunan Berkelanjutan menuju Indonesia Emas”.
Sebagai narasumber adalah Dr Kestrilia Rega Prillianti SSi MSi, Wakil Rektor 1 Universitas Ma Chung dan Dr rer pol Dedy Dwi Prastyo selaku Pengurus Forum Pendidikan Tinggi Statistika ( Forstat) Indonesia.
Kepala BPS Kabupaten Malang Erny Fatma Setyoharini sebagai welcome speaker menyampaikan bahwa data sangat penting untuk mengukur kemajuan dalam berbagai sektor.
“Mulai pertumbuhan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kesejahteraan sosial. Statistik yang berkualitas memungkinkan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi masalah, merancang kebijakan yang berbasis bukti, dan mengevaluasi dampak dari program-program pembangunan,” kata Erny.
Maka kualitas data statistik memegang peranan yang sangat krusial.
Data yang akurat tidak hanya menjadi pondasi dalam pengambilan keputusan, tetapi juga merupakan kunci untuk merancang kebijakan yang efektif dan mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan.
Sedang Prof Yufra M Taneo, Rektor Universitas Ma Chung, keynote speaker , menyampaikan bahwa fenomena saat ini berbagai permasalahan seringkali mengandung volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas dan ambiguitas.
Maka penting memanfaatkan big data untuk mempertimbangkan efisiensi sumber daya, data disajikan real time, detail dan akurat serta tepat memberikan alternatif kebijakan.
Dedy Prastyo menambahkan sistem statistik nasional mengarahkan pada satu data.
Tantangannya adalah saat ini banyak data dan masih ada data yang tak sinkron.
Pengguna data juga pasti bertanya-tanya tentang data mana yang benar.
Pembicara, Kestrilia menyampaikan perlu memahami karakteristik big data seperti volume, value. Saat ini semua orang bisa memproduksi data, seperti membuat konten-konten.
“Tapi bagaimana mempertanggungjawabkan data itu apakah benar atau tidak, kecuali orang itu (yang memproduksi),” kata dia.
Link berita asli di sini.
Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka Segera Daftar Sekarang.