CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: info@machung.ac.id. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Gandeng Linksos, Mouse Difabel Karya Dosen Universitas Ma Chung Akan Diproduksi Massal

by Humas Universitas Ma Chung / 15 August 2023 / Published in Machung

2 Juli 2023

Malang, SERU.co.id – Sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas kepada sesama, Dr Eng Romy Budhi Widodo MT mencoba membantu penyandang disabilitas agar bisa bekerja. Salah satunya, dengan menciptakan Mouse Difabel yang kini akan dihilirisasi atau diproduksi massal dan dipasarkan oleh dunia industri (perusahaan) asal Surabaya.

Sebagai Ketua Pusat Studi Human Machine Interaction (HMI) Universitas Ma Chung, Dr Eng Romy Budhi Widodo MT menceritakan latar belakang penelitiannya. Yakni dilatarbelakangi oleh kendala yang dihadapi para disabilitas saat menggunakan komputer atau laptop. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Lingkar Sosial Indonesia (Linksos), salah satu komunitas difabel di Malang.

“Merujuk Undang-undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang penyandang disabilitas, peran perusahaan swasta wajib mempekerjakan paling sedikit 1 % penyandang disabilitas dari jumlah pegawai atau pekerja. Sementara kemampuan disabilitas masih terbatas, maka salah satu solusi dari kami yakni mouse difabel ini,” seru Romy, sapaan akrab dosen Teknik Informatika Ma Chung ini.

Dengan mouse difabel ini, penyandang tuna daksa yang tidak memiliki lengan bawah dimudahkan dalam mengoperasikan komputer maupun laptop. Secara modul, mouse difabel ini menggunakan dua modul yakni modul arm (lengan) dan modul foot (kaki).

“Modul arm untuk mengarahkan titik pointer, cukup menggerakkan lengan atas ke arah kanan kiri atas bawah, atau diputar dengan sudut sekitar 45-60 derajat. Kemudian modul foot untuk scroll atau menaik-turunkan layar/halaman dan menekan enter, cukup menekan pedal pad On Screen Keyboard (OSK) menggunakan kaki di bawah,” papar pria lulusan S3 Kanazawa University Jepang ini.

Secara teknis, modul arm tidak menggunakan kabel, tapi menggunakan wifi. Kemudian mengirimkan data sensor ke modul foot yang terhubung ke USB sepanjang 1,5 meter pada laptop atau komputer.

“Sengaja kita pakai wifi, agar koneksinya lebih stabil. Sebab dari pengalaman ujicoba sebelumnya, ketika pakai bluetooth tidak stabil,” ucapnya, sembari mengisyaratkan off the record nama perusahaan dan merk mouse difabel yang akan diproduksi massal jelang akhir tahun 2023.

Romy menjelaskan, awal penelitian dilakukan secara mandiri dan dibiayai sendiri pada tahun 2018. Setelah dirasa berhasil, baru dirinya mulai berani mengajukan pendanaan dari dana hibah pemerintah.

“Awalnya saya coba sendiri dengan dana pribadi kecil-kecilan. Setelah ada hasil, baru berani mengajukan proposal dana hibah tahun 2019-2020 dari Dikti. Sehingga bisa naik ke level ke skema terapan,” kilas Romy, mengawali perjalanannya yang juga dibantu 3 mahasiswa sebagai bagian tugas akhir mereka.

Dijelaskannya, pada penelitian ada beberapa skema terapan yang disebut Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT). Awal tahun 2018, penemuannya masuk TKT 3. Selanjutnya tahun 2019-2020, kembali mendapatkan pendanaan dan menjadikan TKT 6. Pada tahun 2023, mendapat dana dari Kedaireka Matching Fund dengan program hilirisasi, sehingga kini menjadi TKT 9.

“Ini sudah beberapa kali modifikasi, dari yang awalnya besar kini disederhanakan lebih simpel hampir seukuran remote mobil. Dari modifikasi ini akhirnya ada salah satu perusahaan asal Surabaya yang mau memproduksi massal,” ungkap dosen bidang kepakaran Human Computer Interaction, Embedded System, Human-Life Science dan Artificial Intelligence ini.

Harapannya, dengan hilirisasi mouse difabel yang diproduksi massal, tak hanya bermanfaat bagi komunitas penyandang disabilitas di Malang saja. Namun juga teman difabel se-Indonesia maupun mancanegara.

Peran dan kerjasama komunitas difabel Lingkar Sosial (Linksos) Indonesia

Founder Linksos Indonesia, Ken Kerta menyambut baik kabar mouse difabel yang akan diproduksi massal. Proyek kerjasama dengan nama Purwarupa Mouse Difabel kerjasama Pusat Studi HMI Universitas Ma Chung dengan Lingkar Sosial (Linksos) Indonesia, akhirnya sukses.

“Pak Romy selalu mengupdate informasinya kepada kami, ikut merasa bahagia akhirnya mouse difabel sukses dan akan diproduksi massal. Tentunya akan membawa manfaat lebih luas kepada teman-teman difabel. Kabar ini juga sudah kami sampaikan ke Komisi Nasional Disabilitas (KND) di Jakarta,” ungkap Ken, sapaan pria yang kini juga menjabat Ketua Pembina Linksos Indonesia.

Kerjasama tersebut dimulai sejak 2020, dengan latar belakang tuntutan perkembangan teknologi digital yang harus dikuasai oleh para penyandang disabilitas. Dengan melibatkan salah satu volunteer teman difabel tuna daksa lengan, yakni Ahmad Sama’i. Seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Luar Biasa (PLB) di salah satu universitas Jember, sekaligus pengusaha pupuk asal Kedungkandang.

“Dalam kesehariannya, dia mengerjakan tugas dan pekerjaannya dengan laptop, jadi sangat terbantu sekali,” ulas Ken.

Dirinya mengaku, selain mouse difabel, Linksos bersama Romy juga sedang menggarap aplikasi penerjemah bahasa isyarat. Semacam sarung tangan yang digerakkan, kemudian akan muncul kata-kata yang disampaikan dalam gerakan tersebut pada layar.

Apresiasi Prof Dr Murpin Josua Sembiring SE MSi

Rektor Universitas Ma Chung, Prof Dr Murpin Josua Sembiring SE MSi mengapresiasi capaian yang ditorehkan Dr Eng Romy Budhi Widodo MT. Keilmuan apapun tidak boleh hanya berhenti pada artikel dan jurnal, namun harus termanfaatkan secara luas kepada masyarakat.

“Ini harus didukung pemerintah maupun swasta, sebab kemampuan perguruan tinggi hanya sebagai peneliti, penemu, inovator, pemecah masalah di masyarakat. Untuk produksi secara massal, kemampuan kami terbatas, jadi harus ada pihak yang mau mengambil karya inovatif hasil penelitian untuk disebarluaskan manfaatnya,” ucap Murpin, sapaan Rektor Universitas Ma Chung periode 2019-2023 yang akan berakhir masa jabatannya pada 6 Juli mendatang.

Dengan menggandeng komunitas penyandang disabilitas Linksos, menurutnya sangat tepat sesuai sasaran. Sehingga karyanya menjadi tepat guna.

“Sangat tepat guna dan sesuai sasaran. Sehingga pihak swasta maupun pemerintah yang memanfaatkan hilirisasinya yakin dengan pasar yang akan dibidik,” tandasnya.

Pendapat Dr Ir Stefanus Yufra Menahen Taneo MS MSc 

Senada, Rektor Universitas Ma Chung Terpilih periode 2023-2027, Dr Ir Stefanus Yufra Menahen Taneo MS MSc mengapresiasi, mouse difabel yang diciptakan Dr Eng Romy Budhi Widodo MT. Kesuksesan tersebut bukti kolaborasi dengan pihak-pihak yang kompeten, salah satunya Linksos dan perusahaan asal Surabaya bersama Universitas Ma Chung.

Diakui Yufra, sapaannya, salah satu tugasnya ke depan dalam memimpin Ma Chung adalah hilirisasi penelitian. Dimana hilirisasi itu perlu mitra dengan menggunakan 2 skema dasar.

“Pertama, menggunakan skema dari pemerintah melalui platform Kedai Reka. Kedua, ada semacam platform untuk tawar-menawar antara dunia usaha dan dunia industri yang membutuhkan. Sementara perguruan tinggi sebagai pemilik kekayaan intelektual,” bebernya.

Secara teori, penelitian ada 3 ruang lingkup, yakni penelitian murni, penelitian terapan, dan penelitian pengembangan. Dari penelitian tersebut, kemudian dikembangkan menjadi prototipe yang menjadi contoh bagi dunia usaha dan dunia industri.

“Nantinya bisa dikembangkan menjadi scale up, jumlahnya diperbanyak, bisa diproduksi massal, nah disitu nilai ekonominya. Sehingga nilai manfaatnya menjadi lebih luas, seperti yang dilakukan Pak Romy untuk terus modifikasi dan menggandeng swasta untuk hilirisasi produk massal,” terang Yufra.

Disebutkannya, harus ada komitmen dari perguruan tinggi untuk mengembangkan menjadi aplikasi. Sementara komitmen dari dunia industri atau pemerintah adalah komitmen pembiayaan.

“Karena pembiayaan ini akan ada dua, satu dari dunia usaha dan dunia industri, kemudian bantuan pemerintah. Melalui pola pembiayaan seperti itu, maka hasil penelitian akan terdistribusi dan bermanfaat bagi banyak orang,” tandasnya. (rhd)

Gambar Gravatar

Suyonowarso

https://seru.co.id/122867-gandeng-linksos-mouse-difabel-karya-dosen-universitas-ma-chung-akan-diproduksi-massal
https://seru.co.id/122867-gandeng-linksos-mouse-difabel-karya-dosen-universitas-ma-chung-akan-diproduksi-massal

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP