Arvendo Mahardika | Rabu, 30 Juli 2025 | 15:04 WIB

AboutMalang.com – Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) memberikan apresiasi tinggi terhadap upaya Universitas Ma Chung dalam mendampingi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) lokal untuk menembus pasar ekspor.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Disperindag Kabupaten Malang, Muhammad Nur Fuad Fauzi, saat membuka kegiatan pelatihan bertajuk Langkah Awal Ekspor yang diadakan Universitas Ma Chung, Rabu, 30 Juli 2025 di Ijen Suites Hotel, Kota Malang.

Fuad menyebut kerja sama ini menjadi bukti sinergi konkret antara akademisi dan pemerintah daerah dalam membina pelaku usaha.

“Kami dari Pemkab Malang memberi apresiasi kepada Universitas Ma Chung yang selama ini selalu mendampingi kami,” ujarnya.

Menurutnya, Kabupaten Malang memiliki potensi luar biasa yang tersebar dari gunung hingga laut.

“Kalau kita melihat Kabupaten Malang sebagai salah satu surga di Indonesia, saat itu Tuhan menciptakan Kabupaten Malang dalam keadaan tersenyum,” ungkapnya disambut tawa peserta.

Ia menjelaskan, hingga saat ini terdapat lebih dari 11.694 industri di Kabupaten Malang, mulai dari skala kecil hingga besar.

Sedangkan untuk usaha mikro yang sifatnya tidak melakukan produksi langsung, jumlahnya mencapai lebih dari 70 ribu unit.

“Ini kekuatan yang sangat besar. Dan kami sama-sama ingin memajukan IKM Kabupaten Malang,” lanjut Fuad.

Sepanjang Januari hingga Maret 2025, Kabupaten Malang tercatat telah menyumbang nilai ekspor sebesar 67 juta dolar Amerika, dengan negara tujuan mencapai 56 negara.

Dalam kegiatan pelatihan ekspor ini, para peserta yang merupakan pelaku IKM disiapkan untuk mengikuti proses business matching dengan calon buyer dari Arab Saudi pada Oktober atau November mendatang.

Kegiatan ini menjadi langkah awal sekaligus bentuk konkret pendampingan lanjutan untuk menjadikan IKM Kabupaten Malang “go global”.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Ma Chung sekaligus Ketua Tim Peneliti, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan business matching dengan calon buyer dari Arab Saudi yang direncanakan berlangsung pada Oktober atau November 2025 mendatang.

“Kami harap yang hadir hari ini adalah yang ikut business matching. Nantinya akan ada penandatanganan pakta integritas,” kata Yufra.

Ia juga menekankan bahwa setelah sesi business matching, para pelaku IKM tidak akan dibiarkan sendiri, melainkan akan mendapatkan pendampingan lanjutan sesuai dengan kebutuhan ekspor mereka.

Link berita asli di sini