M Afnani – beritajatim| 11 Oktober 2025 | 18:04

Malang (beritajatim.com) – Universitas Ma Chung resmi meluluskan 287 sarjana dan magister dalam perhelatan Wisuda ke-15 yang digelar khidmat di Hall Balai Pertiwi pada Sabtu (11/10/2025). Mengusung tema “Growing Together, Impactful Forever”, acara wisuda ini menjadi panggung penyampaian pesan krusial mengenai tantangan era digital, terutama terkait etika penggunaan Kecerdasan Buatan (AI).

Rektor Universitas Ma Chung, Prof. Dr. Ir. Stefanus Yufra Menahen Taneo, M.S., M.Sc., memberikan amanat tajam kepada para lulusan. Ia menekankan bahwa di tengah kemajuan teknologi yang pesat, lulusan tidak boleh hanya menjadi pengguna, melainkan harus menjadi penguasa teknologi yang beretika.

“Teknologi AI akan menjadi bagian besar dari lanskap profesional, sosial, dan intelektual Anda. Karena itu, gunakan AI dengan etis dan bertanggung jawab. AI adalah alat bantu, bukan tuan. Jadilah generasi yang menguasai teknologi, bukan dikendalikan olehnya,” ujar Prof. Stefanus Yufra.

Rektor Ma Chung juga mengingatkan wisudawan untuk tidak menelan mentah-mentah informasi yang dihasilkan oleh AI. Menurutnya, AI rentan terhadap kesalahan, bias, bahkan halusinasi data.

“Selalu cek dan re-check kebenaran konten yang digenerasi oleh AI. Biasakan verifikasi dengan sumber primer dan minta pendapat ahli. Jangan terima begitu saja apa yang dihasilkan mesin; jadilah pengawas kritis atas kebenaran dan relevansinya,” tambahnya.

Pesan mengenai AI tersebut merupakan bagian dari tiga jalur strategis yang dititipkan Rektor kepada para lulusan untuk dapat memberi dampak abadi sesuai tema wisuda. Tiga jalur tersebut, yaitu wirausaha sosial, inovasi teknologi, dan pengabdian masyarakat.

Ia menegaskan bahwa Lulusan didorong untuk melihat masalah sosial sebagai peluang inovasi, menciptakan bisnis yang tidak hanya mengejar keuntungan finansial tetapi juga membawa kebaikan bersama. Di samping itu, lulusan dapat memanfaatkan ilmu untuk menciptakan solusi teknologi yang ramah lingkungan, inklusif, dan memihak pada kesejahteraan kolektif.

“Mengaplikasikan ilmu dengan turun langsung, mendengar, dan bekerja bersama komunitas untuk memberdayakan masyarakat. Ilmu tanpa pengabdian adalah ilmu yang belum selesai tugasnya,” pungkas Prof. Stefanus.

Wisuda tahun akademik 2024-2025 ini menambah jumlah total alumni Universitas Ma Chung menjadi hampir 4.000 orang yang tersebar di berbagai sektor di dalam dan luar negeri. Kualitas lulusan tahun ini juga dibuktikan dengan berbagai capaian gemilang.

Beberapa rekor pencapaian tertinggi pada wisuda kali ini antara lain: Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Terbaik: 3.93 dari skala 4.00. Nilai HSK (Sertifikasi Bahasa Tionghoa) Terbaik: Level 5 dengan skor 295 dari 300. Nilai TOEIC (Sertifikasi Bahasa Inggris) Terbaik: 990 (skor sempurna). Skor Kredit Keaktifan Mahasiswa (SKKM) Tertinggi: 731.5.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, Dr. Kestrilia Rega Prillianti., S.Si., M.Si., dalam laporannya menyampaikan bahwa prestasi ini tidak lepas dari komitmen universitas dalam memberikan pengalaman belajar yang luas, terutama melalui program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

“Dari 287 wisudawan, tercatat 97 orang telah mengikuti magang industri, 7 orang magang penelitian, serta ada yang mengikuti studi independen dan pertukaran pelajar di luar negeri,” jelas Dr. Kestrilia.

Ia menambahkan, para wisudawan juga aktif menjuarai berbagai kompetisi di tingkat internasional hingga regional, mulai dari lomba marketing plan, investasi saham, karya ilmiah, hingga berbagai cabang seni dan olahraga seperti wushu, taekwondo, dan basket.

“Seluruh lulusan kami dibekali kompetensi komprehensif yang tercantum dalam Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI), meliputi bahasa Inggris, Mandarin, Teknologi Informasi, kepemimpinan, dan kewirausahaan,” katanya menutup penyampaian. (dan/ian)

Link berita asli di sini