CARA MENDAFTAR

1 Kunjungi pmb.machung.ac.id.
2 Lengkapi Data.
3 Tunggu Email Konfirmasi

Hubungi Kami Di 0811 3610 414, atau kirimkan email ke: [email protected]. Terima Kasih!

Jadwal Buka ADMISI UMC

Senin-Jumat 8:00AM - 5:00PM

Dengan Digitalisasi, Didit Prasetyo Berupaya Lestarikan Gending Malangan Ki Sumantri

by Humas Universitas Ma Chung / 20 March 2025 / Published in Machung

Redaksi 20 March 2025 / 11:05 WIB
Seni & Budaya, Sosok Inspiratif

Malanginspirasi.com – Melalui proses digitalisasi, Didit Prasetyo berupaya terus menjaga pelestarian budaya Gending Malangan karya Ki Sumantri. Atas upayanya tersebut, sarjana seni ini menjadi salah satu penerima bantuan dana dari Indonesia Bertutur 2024 untuk proyek seni instalasi cahaya.

Didit Prasetyo Nugroho, nama lengkapnya, tak ingin karya-karya Ki Sumantri, seorang maestro legendaris, hilang begitu saja.

Karena itu, ia mengajukan kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan dan mendokumentasikan Gending Malangan karya Ki Sumantri dalam bentuk digitalisasi.

“Meski Ki Sumantri telah menghasilkan banyak karya Macapat dan Gending Malangan, sayangnya semua karyanya itu belum pernah direkam secara profesional. Hanya tersimpan dalam bentuk teks partitur saja,” kata Didit.

Karena itu, lulusan Universitas Negeri Malang (UM) ini bertekad untuk melestarikan dan melakukan digitalisasi Gending Malangan yang merupakan harta karun budaya dari Malang.

Proses tersebut mencakup langkah-langkah seperti digitalisasi, dokumentasi, dan pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

“Tujuannya untuk memastikan karya-karya Ki Sumantri dapat diakses oleh generasi mendatang. Diharapkan upaya ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam upaya pelestarian budaya yang terancam punah,” tegasnya.

Didit menambahkan, selama 8 bulan ia melakukan sejumlah perencanaan. Beberapa di antaranya termasuk pengumpulan naskah partitur, latihan karawitan yang melibatkan profesional di bidang seni tradisional, serta proses digitalisasi dalam bentuk data audio visual.

Diakuinya, kegiatan ini tidak lepas dari berbagai tantangan.

“Terutama dalam proses pembacaan partitur dan latihan yang memerlukan keahlian khusus dalam karawitan,” tutur akademisi kelahiran Blitar ini.

Manfaat di Masa Depan
Meski demikian, ia pantang menyerah. Menurutnya, apa yang ia kerjakan akan menuai berbagai manfaat dalam jangka panjang.

Pertama, dokumentasi digital Gending Malangan Ki Sumantri berfungsi tidak hanya sebagai arsip. Tetapi juga sebagai upaya pelestarian kesenian khas Malang agar tetap hidup dan berkembang.

Kedua, dengan adanya digitalisasi, akses terhadap ilmu karawitan dapat ditingkatkan secara signifikan, terutama bagi pelajar, musisi, dan masyarakat umum yang ingin mempelajari dan meneruskan tradisi ini.

Ketiga, pemberdayaan profesional di bidang karawitan yang juga akan diperkuat dengan pelatihan yang melibatkan praktisi berpengalaman. Hal ini diharapkan dapat membuka peluang kerja baru dan memperkenalkan talenta-talenta baru dalam dunia seni tradisional.

Keempat, pengurusan HAKI untuk karya-karya Ki Sumantri agar memberikan perlindungan hukum yang dibutuhkan. Sehingga hak cipta tetap terjaga dan memberikan potensi sumber pendapatan bagi pihak yang terlibat dalam pengelolaannya.

Kelima, kolaborasi dan keterlibatan komunitas juga menjadi salah satu fokus dalam kegiatan ini. Melibatkan masyarakat seni dan budaya lokal akan memperkuat rasa kepemilikan serta meningkatkan keterlibatan mereka dalam menjaga dan mengembangkan budaya lokal. Proyek ini diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih luas dengan institusi atau organisasi lain yang memiliki visi serupa dalam pelestarian kebudayaan.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kota Malang dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar. Digitalisasi dan dokumentasi Gending Malangan akan memperkaya identitas budaya lokal dan meningkatkan akses pendidikan seni, terutama bagi generasi muda.

“Mereka dapat lebih mudah mempelajari dan menghargai tradisi karawitan, sekaligus memperkuat rasa kebanggaan terhadap warisan budaya Malang,” urai Didit.

Libatkan Komunitas Seni dan Ekonomi Kreatif
Yang tak kalah penting, lanjutnya Didit Prasetyo, proyek ini tidak hanya akan menjaga tradisi Gending Malangan Ki Sumantri. Tetapi juga akan memperkuat ekonomi kreatif dan keterlibatan komunitas seni.

Dengan menciptakan kesadaran kolektif dan melibatkan masyarakat secara aktif, harapannya adalah untuk membangun ketahanan budaya di daerah ini agar tetap abadi di masa mendatang.

“Tapi tantangan inclusivity juga tetap perlu diperhatikan. Agar semua kalangan dapat terlibat dalam pelestarian budaya yang berharga ini,” pungkasnya.

Link berita asli di sini.

Pendaftaran Mahasiswa Baru Telah Dibuka  Segera Daftar Sekarang.

TOP